27++ FAQ Performance Marketing

01.

(Monika Wildan/Glimpse about LTV)
Halo ka Irene, gimana caranya bikin growth model untuk young companies ka? Dan di pre-lectures study, ada beberapa cara untuk menghitung LTV (simple, custom, dan traditional), cara yang mana yang lebih direkomendasikan? Dan angka 52 untuk perhitungan LTVnya itu darimana ya ka? Makasih ka Irene

Aku bantu Buat reference yaaa
https://easyinsights.ai/blog/cltv-why-is-it-an-important-metric-and-how-to-calculate-it/

02.

(Arsyah Arrizky/Glimpse about LTV)
mau tanya, missal kita membuat report daily sales/cust, LTV
LTV nya dipisah masuk ke langganan online
atau better di satukan juga ke pelanggan offline?

.

03.

(Muhammad Ihsan Samsul Abidin/Media Planning 101)
dalam paid ads, misal di salah satu channel sudah jelas ROAS dan CPL nya lebih baik dr channel lain sampai 2 kali lipat. Pertimbangan apa yang bisa jadi alasan kita tetap jalankan ads di channel lain yg ROAS dan CPL lebih jelek?

.

04.

(Felisectio Dermananda Mulya Clara/Media Planning 101)
Kalau misalnya tadi ada channel yang ROASnya dibawah 1 (yang otomatis bisa distop dan dialokasikan di channel lain) sementara channel yang best performance udah mencapai 50% budget, better tambah ke channel itu apa tambah channel yang performancenya sedikit di bawahnya?

kalo channel yang sudah bagus itu emang sangat sangat bagus untuk bbrapa bulan berturut2, boleh ya allocate >50%. Kalo masih fluctuate, mungkin baiknya d allocate ke channel yang cukup bagus lainnya.

05.

(Bolmer Suryadi Hutasoit/Media Planning 101)
Dalam prakteknya, banyak Digital Marketer yang muncul karna otodidak. Salah satunya saya dan beberapa temen yang bahkan punya agency, kita ga terpapar dengan Media Planning. Tapi secara bisnis, agencynya berjalan.
Ada 3 pertanyaan:

  1. Gimana menurut Irene soal fakta diatas.
  2. Dari pengalaman Irene sendiri, lebih works mana pake media planning ato ga?
  3. Tanpa media planning kita bisa jalankan campaign kan ya. Karna creative side lebih PR. Apakah Irene setuju dengan itu?

06.

(Monika Wildan/Media Planning 101)
Halo ka, untuk brand yang baru akan memulai iklan dan menggunakan Media Planning, tentu mereka gak punya historical data dari plan sebelumnya. Lalu bagaimana solusinya? Dan jika brand tersebut ingin melihat media planning dari brand yg mirip, apakah bisa? Bagaimana caranya? Makasih ka Irene :heart_hands:

.

07.

(Pingkan R./Media Planning 101)
Bisnis/campaign sekecil apa yg sudah memerlukan media planning?

Ketika biz owner UMKM masih percaya dengan traditional chanel (nyebar leaflet, print ad di majalah komunitas), bagaimana bikin mix channel yang bijaksana?

Apa aja yg musti dipertimbangkan utk ngeplan cross media supaya efektif.
APakah semua bisa dibikin cross media (offline, lalu CTA nya ke online)
Misalnya brand yg punya out-of-home (bilboard) minta ooh nya dimaximize.

.

08.

(Krist/Media Planning 101)
Untuk iklan yang seasional ada formula yang fix atau mendekati, berapa hari sblm dan sesudah kita harus beriklan spy iklanya lebh efektif

.

09.

(Haryono Cokro/Media Planning 101)
utk cari data benchmark, apakah ada 1-2 sumber yang cukup reliable, atau mungkin ada website berbayar/langganan yg bisa kasi data lebih akurat ? tq

10.

(Michael ardito/Media Planning 101)
Kak, kalo baru pertama kali mulai campaign dengan budget terbatas, better nyoba berbagai channel langsung ato fokus satu dulu?

11.

(Septian Susanto Halim/Media Planning 101)
Kak tentang algorithm, kalau misalkan di testing pertama tidak kunjung dapat 50 conversion dan sudah lewat 2 minggu, apakah artinya harus mulai di optimasi ulang untuk adsnya?

12.

(Halbert王駿豪/Media Planning 101)
Apakah setiap kali kita menaikkan budget, maka algorithmny akan selalu kereset ke status learning state?

13.

(Nabilla Azzahra/Media Planning 101)
Kak. tadi kan sebelumnya sempet disampaikan kalau nambahin budget  better naikin pelan-pelan daripada sekaligus. Nah, kalau di tengah jalan ternyata ada kendala dan mau nggak mau budgetnya harus diturunin lagi padahal sebelumnya udah sempet naik dan bikin kurva turun naik, itu gimana ya kak? Terutama kalo skalanya masih UMKM. Thank you Kak Irene!

14.

(Shinta Reza Aditiya/Media Planning 101)
Hi Kak, terima kasih ilmunya. Untuk simulasi summary media plan tadi yg versi sederhananya. Apabila yang ingin diexpose tidak hanya 1 produk saja, apakah ideal dilakukan? Jadi produk utama tetap disebutkan, dan produk lainnya juga diikutkan (mix). Mengingat budget yg hemat hehehe…

15.

(Erryke Tjahjono/Media Planning 101)
Kak kalo minimum 50 conversions itu untuk across all industries atau gimana. Kalo b2b agak sulit untuk dapet 50 setiap miggu. Dan kalo populasi areanya kecil, apakah lebih mending kita ngebenchmark campaign performance against 2 weeks of machine learning daripada 50 conversions :sweat_smile:

itu sebenarnya learning state dari fb / google nya sendiri, jadi agak ga bisa d nego hehe. Sebenarnya impact nya kalo conversion <50, itu performance nya yang naik turun / agak mahal – bukan berarti ga bisa jalanin iklan yah.

Mungkin buat b2b bisa d combine conversion dan consideration objective, jadi bisa multi goals.

16.

(Bolmer Suryadi Hutasoit/Media Planning 101)
Ada 3 pertanyaan baru nih:

  1. Apakah setiap mau pasang iklan (SEO dll) harus buat MP?
  2. Kalo skalanya kecil, apakah cukup ngikutin MP sebelumnya?
  3. Kapan kita perlu buat MP dan ga?
  4. Contoh dikelas kan channel paid, gimana SEO. Berapa hari waktu evaluasinya?
  1. Pasang iklan tidak wajib bikin Media Plan – tapi disarankan sebagai dokumentasi dan tau expected number nya. Agar ga ada misalignment across team
  2. Boleh gapapa, media plan itu cuma excel koq. Jadi sebenarnya kalo uda mahir nanti kedepannya, 10mins job bisa :stuck_out_tongue_closed_eyes: :stuck_out_tongue_closed_eyes:
  3. Sebisa mungkin selalu buat – back to #1 ; tapi kalo emang dirasa ga sempat gapapa. Cuma ya gitu, takutnya ga ada alignment across team / client
  4. SEO d bahas di kelas SEO ya 🙂

17.

(Haryono Cokro/Others)
digital marketer yg kerja untuk sebuah company, biasanya target performance nya apa ? kalau sales offline kan ditarget misalnya penjualan total 1M setahun.

target sales itu sering kali jadi target DM / Performance Marketing juga. Cuma perlu d note kalo tidak semua control di DM (coba cek dan dengarkan ulang translating business goal di day 1). Apabila sales target yang merupakan revenue bukan target DM, bisa juga target nya itu:

  1. Jumlah traffic
  2. Jumlah order
  3. Jumlah impressions, engagement
  4. Jumlah new buyer

Apapun bisa jadi target, yang banyak control d DM / Performance marketing adalah: Standard Online Marketing Metrics (cek di day 1 lecture juga d bagian glossary ya)

18.

(Bolmer Suryadi Hutasoit/Others)
Dari tadikan contohnya adalah produk di ecommerce. Bagaimana objek diluar itu. Misal media, gimana menghitung CAC, menyusun media planning, dan LTV. Kan per pembaca tidak bisa terdata tulisan mana aja yang mereka baca.
Bagaimana memaksimalkan traffic dengan data-data yang ada, berkaitan dengan materi CAC?

kalo misalnya media nya ada subscription / registrasi ; ini bisa menjadi definisi CAC. LTV mungkin bisa d pakai kalo emang ada subscription, tapi kalo ga ada revenue yang didapatkan dr user berarti kurang applicable. Focus LTV nya bisa mirip dengan ads model (cek fb dan YT example), mereka gedein user agar bisa dapat advertiser lebih banyak lagi.

Kalo media nya punya aplikasi, juga bisa dianggep active user di apk sebagai new user / buyer yah.  

19.

(Muhammad Ihsan Samsul Abidin/Others)
Jika dengan menaikkan budget iklan kita berhasil menaikkan revenue 50%, sementara ROAS turun 20%. Apakah masih dikatakan profit naik secara nominal? saat menaikkan budget iklan, berapa batas penurunan ROAS dibandingkan dengan peningkatan revenue nya?

masih bisa. Karena ada saturation impact. Kalo kamu inget sempt d bahas d media plan. Berapa yang di setujui / di normalisasi dengan naik turunnya itu adalah hal yang perlu d agree di awal. Jadi semua sepakat untuk definisi profit naik atau stagnant.

Itu salah satu pentingnya dokumentasi / adanya media plan.

Tapi kalo ternyata kenaikan budget / revenue secara total cukup rendah dan ga bisa d bilang impact dr saturation, pernyataan kamu juga bisa dibilang – tidak ada kenaikan profit yang sizable. Semuanya sebenarnya tergantung perspective dr company masing2. 🙂

20.

(Bolmer Suryadi Hutasoit/Others)
Apakah CAC nya bisa dihitung dari jumlah traffic? Jadi bisa dihitung dari jumlah traffic dan revenue?

Ato ini udah masuk ke case CPO & ROAS?

CAC kan new customer, jadi beda definisi dengan traffic / session. Revenue juga kurang connect, itu lebih ke ROAS. CPO / CPA / CPL juga berkaitan dengan jumlah order. Makna dr masing2 metrics berbeda dan ga bisa d campur.

21.

(Saleh Siahaan/Marketing Funnel introduction & its application)
Dalam melakukan marketing funneling akan ada penurunan di tiap funnel. Biasanya/ base on your exp ka. Adakah % angka yang menunjukan funneling itu sehat/normal. Jika ada berapa % standart penurunan yang normal? dan apa yang harus kita lakukan ketika % penurunan jauh dari standart? Terima kasih

22.

(Haryono Cokro/Marketing Funnel introduction & its application)
Kalau content nya sudah menghasilkan CTR yang bagus, apakah tetap harus di refresh tiap 1-2 minggu sekali ?

23.

(/Others)

24.

(Krist/Understanding important metrics)
Untuk AOV itu untuk menghitung besar pengeluaran setiap order or menghitung revenue yg didapat ketika cust terpapar ads?

25.

(Krist/Understanding important metrics)
Kak arti higher bounce rate itu apa ya?

27.

(Indri/Understanding important metrics)
bagaimana (cara) agar bounce ratenya rendah?

28.

(Ade Saputra/Understanding important metrics)
kalau conversion untuk brand yang tidak ada marketplace, bagaimana cara hitungnya kak, karena mereka hanya memberikan pengingat saja kepada pelanggan

29.

(Ekki Primanda Ramadhan/Understanding important metrics)
Kak kalau lg high season kaya double date or festive month, apa yg harus dilakukan supaya cpm nya msh efficient?

30.

(Singgih Rahadi/Understanding important metrics)
brp lama session dikatakan bounce?

31.

(Shinta Reza Aditiya/Overview of each business’ goal)
Hi Kak Irene, terima kasih ilmunya. Semoga senantiasa sehat dan sukses selalu. Saya ingin bertanya, untuk company FMCG yg spend budget di online dan jg offline yang ingin keduanya balance (online bisa tarik customer ke offline). Apakah strategi dengan spend more dengan menunjuk BA (6-12 bulan) efektif untuk start up FMCG? Dimana BA tersebut akan terkait ke semua aset dan online serta beberapa offline activity. Ataukah untuk branding lebih kuatkan digital strategy dengan memanfaatkan berbagai platform yg sesuai target market? Terima kasih.

32.

(Saleh Siahaan/Others)
berapa lama sih ka waktu yang dibutuhkan  new UMKM dari phase brand awareness ke purchace/increase purchase. Apa aja yang harus di lakukan untuk mempercepat alur tsb? Terima kasih

33.

(Winston Perkasa/Others)
Bagaimana ya cara menentukan percentage alokasi budget untuk bisnis UMKM fashion yang baru berdiri yaitu bisnis tas wanita (target wanita dan umur range 18-40)? dan terhitung akun social media brand juga masih baru dibuat jadi saya belum tahu audience saya lebih banyak / aktif dimana.

34.

(M Azhar Hanafiah/Others)
apa contoh konkret dan langkah teknis dari 5 cylces of marketing? Terimakasih

35.

(/Others)

36.

(/Others)

37.

(/Others)

38.

(/Others)

39.

(/Others)

40.

(/Others)

41.

(/Others)

42.

(/Others)

00.

Akhirnya selesai juga.

LawFirm mu ada masalah dengan customer?
Butuh Customer Relationship Management?
Sedang cari #ProblemSolver ?

Yuk ngobrol!

Untuk konsultasi silahkan klik FIX PROBLEM ya.

Contact Us!

Schedule a Meeting

Kalo mau belajar Digital Marketing dari NOL?

Ada 2 opsi:

  1. Baca tulisan berikut:
  2. Join Private Class #ProblemSolver
    Selesaiin masalah mu dengan Digital Marketing & Hukum.
  3. Ikutan revoU course aja.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan