The Moon Is Beautiful Isn’t It
ceritaIN | Judul
1-9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Hmm bicarain soal momen terindah, sebenarnya banyak sekali momen terindah ku semasa hidup.
Ngga cuma momen terindah saja, momen sedih, terharu, bahagia, semuanya sudah pasti aku sudah merasakannya. Namun disini aku ingin berbagi sedikit cerita momenku tentang aku dan dia. Yang bisa dibilang, dari momen ini lah aku mendapat banyak sekali pelajaran yang bisa ku dapat untuk kedepannya.
Momen terindah bagiku adalah momen terbaik di hidupku, karena momen terindah itu, bagiku adalah dimana aku bisa mengekspresikan bahagiaku. Tapi ternyata, tak selamanya momen terindah itu akan berakhir indah. Mungkin kamu akan paham maksudku jika kamu membaca ini sampai akhir.
Jujur ketika aku menulis ini , ada rasa yang ga bisa sama sekali aku ungkapin , entah itu bahagia? takut? atau gelisah. Karena ceritaku ini adalah menceritakan kisahku dengan seorang lelaki yang aku kagumi secara diam. Ya, dia tidak tahu bahwa aku mengaguminya.
The Moon Is Beautiful Isn’t It
Berbicara tentang judul ini. Kenapa aku menggunakan judul ini? karena menurutku, judul ini pantas untuk menceritakan tentang kisah ku dan dia. Judul ini, jika kamu translate pasti akan memiliki arti “Bulan itu indah bukan”, yang memiliki isyarat bahwa kata ini memiliki makna “Aku Mencintaimu”.
Ahh..mungkin kita langsung saja ke inti ceritanya. Sebelumnya kita tarik nafas dulu… (hufttt) , bismillah.
Kisah ini bermula awal aku masuk Sekolah Menengah Kejuruan ku sekarang. Aku punya 1 sahabat yang aku kenal dari jaman Matrikulasi, sebut saja dia Asyafa. Dia salah satu sahabatku yang masih bertahan dengan ku sampai sekarang. Dia memiliki kepribadian yang introvert. Sedangkan aku, aku memiliki kepribadian yang esktroverts. Saat aku memasuki sekolah kejuruanku, itu tahun dimana pandemi sedang naik-naiknya, alhasil sekolah menjadi online. Aku pun kenalan dengan dia secara online. Awal, aku belum paham dengan sifat dia. Aku pikir dia teman yang sombong, jutek dan judes. Namun, aku salah setelah aku kenal dengan dia, dia adalah sahabat yang bisa berpikir dewasa.
Dia menjadi tempat cerita ku semasa Matrik. Ohiya, dia juga anak yang enak banget di ajak cerita, walau kadang harus liat mood dia dulu sih hehe. Aku sematrik dan se rombel dengan dia, apapun selalu ku ceritakan padanya. Sampai akhirnya…kita ada pembagian rayon, dan lagi lagi aku serayon dengan dia.
Singkat cerita, kita ada pemilihan tentang organisasi rayon, dan yang menjabat sebagai ketua rayon adalah kakak kelas, dan aku menjadi sekertarisnya. Sejak pemilihan itu aku dan dia (kaka kelas) menjadi akrab, kita menjadi lebih sering bercanda gurau , berbagi cerita, hingga pengalaman. Sebut saja kaka kelas itu adalah Jaemin, xixixi.
Aku dan Jaemin, sering kali chatingan hingga malam, dan isi chatnya pun? tidak ada arahnya , kita hanya bergurau, dan bercerita kesana kemari. Dia anak yang asik, friendly, pintar dan juga..dia paham akan agama, MasyaAllah. Tidak salahh, tidak salah jika banyak yang suka dengannya, karena dengan sikap dan sifat dia yang bisa menghipnotis para kaum hawa.
Hingga pada akhirnya, aku kagum dengannya, aku merasakan nyaman dengannya, bercerita dengannya seperti bisa menghilangkan masalah karena dengan candaannya. Manusia mana yang tidak luluh? namun saat awal awal aku coba untuk biasa saja. Ahh mungkin itu hanya sebatas kagum biasa, sehari, dua hari juga ilang. Mungkin ini hanya efek karena sering chatan saja, pikirku.
Tapi, semakin hari mengapa perasaan ini tidak hilang? apa benar aku menyukainya?
Aku langsung ceritakan semua ini ke Asyafa, sahabatku, tempat dimana aku selalu bercerita dan membutuhkan pendapat. Aku ceritakan semua apa yang ku rasakan saat ini pada Jaemin. Jawaban dia? “iya, lu suka tandanya”. jadi,benar? aku menyukainya? mengapa bisa secepat ini? aku kenal dia baru sekitar 3 bulan tapi kenapa bisa?.
Mulai dari situ, aku ingin coba menjauh darinya, namun tidak bisa, dia selalu menghubungiku setiap hari, menceritakan apa yang dia alami hari ini. Aku dan dia bisa dibilang se frekuensi, jadi itu yang membuatku gampang akrab dengannya.
Dia juga menceritakan semua masalah yang sedang di alaminya, sampe kadang aku bertanya pada diriku sendiri “sebenarnya, aku di pandangan dia itu seperti apa?” karena hampir semuanya dia ceritakan padaku.
Waktu terus berjalan, aku pun masih dekat dengannya, masih sering bertukar cerita, hingga waktu itu, ada satu bunyi notif grup yang membuat aku terkejut. “Innalillahi wainnalillaihi roji’un”, ya, ibundanya meninggal dunia. Tepat setelah dia merayakan ulang tahun yang ke 16.
Innalillahi… aku bener bener terkejut saat melihat berita tersebut, yang ku pikir waktu itu adalah 1, bagaimana keadaan dia sekarang?, ntah kenapa aku ga berani untuk ngechat langsung ke dia, karena posisinya disitu masih berduka, jadi mengucapkan belasungkawa pun seminggu setelah itu.
Setelah kejadian itu, hari menjadi biasa lagi, dia sudah bisa bercanda lagi, dia juga sudah bisa beraktifitas kembali.
Dan, sekarang aku punya banyak sahabat baru. Ada Asyafa, Acha, Bila,Wawa dan banyak lagi. Bila adalah salah satu sahabat yang paling markicabs ketika aku ajak keluar. Dia perempuan yang cantik, putih, mata sipit dan tubuh yang berisi. Tidak heran jika banyak yang suka dengannya.
Aku sangat dekat dengannya, dia anak yang periang dan juga friendly, aku sangat butuh dengan sahabat seperti ini, karena dia bisa mencairkan suasana ketika kita sedang kumpul. Dia memiliki kekasih saat pertama masuk sekolah, tapi tidak lama kemudian, setelah 2 bulan , kisah mereka kandas, entah apa alasannya.
Hingga suatu saat, tiba tiba Jaemin enanyakan tentang Bila padaku. Aku merasa aneh, biasanya Jaemin terlihat masa bodo ketika membahas tentang perempuan, tapi mengapa kali ini berbeda. Dan benar saja, suatu saat Jaemin bilang padaku, ” Bila cantik, kayanya gue suka deh sama dia”. Deg, lagi?harus lagi ini yang aku rasakan?
Jaemin, orang yang aku kagum sejak awal, orang yang selalu aku ceritakan ke sahabat sahabatku, tapi ternyata ini jawabannya.
The Sunset Is Beautiful Isn’t It
Aku mencintaimu, tapi aku harus meninggalkanmu.
Mamaku, selalu bilang pada ku dari dulu, “jangan suka berharap sama manusia”, tapi apa boleh buat? manusia tempatnya khilaf dan salah.
Dari situ, aku coba menjaga jarak dengannya, sedikit cuek dengannya, karena aku ngga mau, karena nya , persahabatan ku dengan Bila bisa ancur begitu saja.
The Sunset Is Beautiful Isn’t It
Setelah kejadian itu, ternyata Jaemin ngga bisa dapetin Bila. Karena Bila emang anak yang cuek banget sama cowo yang baru dia kenal. Dan mungkin karena Jaemin dan Bila itu berbeda? jadi sulit untuk bersatu.
Sekarang? menurut kalian apa aku sudah melupakan nya? ahh jujur aku sendiri bingung dengan perasaanku, jika sudah, mengapa aku masih sering memikirkannya? jika belum? mengapa aku sangat biasa saja ketika dia menghubungiku sekarang? tidak se excited seperti dulu.
Dari dulu, sebenenarnya aku memang merasa aku kurang beruntung dalam percintaan, mungkin. Karena setiap lelaki yang aku suka, selalu menyukai sahabatku sendiri, sad.
Tapi, sekarang yang aku ambil dari pelajaran ini adalah, Tidak semuanya kisah yang berawal indah akan terus berlanjut dan berakhir indah. Dan juga kisah ini mengajarkanku bahwa”jangan suka berharap pada manusia, dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”, Allah adalah sebaik-baiknya pengharapan.
Walaupun momen ku dengannya berakhir sad, tapi momen-momen inilah yang tidak bisa aku lupakan hingga sekarang. Untukmu peluluh hatiku, aku sama sekali tidak menyesal bisa mengenalmu, karena dengan mengenalmu , aku bisa mendapatkan banyak pelajaran dan momen dalam hidupku.
ceritaIN | penulis
1-9 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Baca Juga
Menghasilkan uang dari menulis cerita
#MENULISdapatuang dari menulis pengalaman pribadi
Punya cerita tentang lagu ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.