Kumpulan Puisi Terbaik Sepanjang Masa

karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA

Yuk hidup dari karya, MENULIS SEKARANG↗️

 

Salam #MasBro #MbakBro
Berikut Puisi Puisi Terbaik Sepanjang Masa

Kumpulan Puisi Terbaik Sepanjang Masa

1. KITA ADALAH PEMILIK SYAH REPUBLIK INI

Karya : Taufiq Ismail dari Tirani dan Benteng, 1993

Tidak ada lagi pilihan
Kita harus berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
berarti hancur

apakah akan kita jual keyakinan kita
dalam pengabdian tanpa harga
akan maukah kita duduk satu meja
dengan para pembunuh tahun yang lalu
dalam setiap kalimat yang berakhiran
“Duli Tuanku!”

Tidak ada lagi pilihan
Kita harus berjalan terus

Kita adalah manusia bermata sayu,
Yang di tepi jalan mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahan hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya diam inikah yang namanya merdeka
Kita yang tak punya dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan
Kita harus berjalan terus

2. KEPADA SEORANG AYAH YANG BERBAHAGIA

Karya Ida at DeKalb, DeKalb, June 10, 1999

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu

3. DOA

Karya: Puisi oleh Chairil Anwar

Tuhanku
dalam termanggu
ku sebut namu Mu
biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

Tuhanku
cahaya Mu panas suci
bagai kerdip lilin
di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
kembara di negeri asing

Tuhanku
dipintuMu ku ketuk
aku tak bisa berpaling.

4. DISERANG RASA

Karya: Usmar Ismail

pa hendak dikata
Jika rasa bersimaharajalela
Di dalam batin gelisah saja
Seperti menanti suatu yang hendak tiba
Pastilah harapan berkelap-kelip
Tak hendak padam, hanyalah lemah segala sendi
Bertambah kelesah hati yang gundah
Sangsi, kecewa, meradang resah
Benci, dendam……..rindu, cinta………
Ah, hujan rinai di waktu angin
Bertiup kencang memercik muka
Kemudian reda………tenang……..
di dalam air mata bergenang
kembali harapan, kekuatan semakin nyata
dari yang sudah-sudah,
sebelum jiwa diserang rasa

Baca Juga
1. 5 Lagu Tulus yang Bisa jadi Motivasi Berkarya
2. 7 Puisi Terbaik Sapardi Djoko Damono

5. JALAN RAYA IBU KOTA

Karya : Leon Agusta

Kudengar topan menggertak dan angin menerjang
“Apakah belum lagi siap; aku tak akan pernah siap”
Bahkan untuk tidur
Tapi aku tertidur juga
Diayunkan deru cemas
Dinyanyikan jeritan badai
Sampai pagi yang pucat
Membangunkanku
“dalam tidur, mimpi buruk selalu mengejarku”
Pagi hari
Musim tampak memanjang oleh cahaya yang rebah
Dari timur
Dan kabut masih kental mendekap jendela
Kutatap Koran pagi yang terhantar lemas di atas meja
“Cinta kekasihku lenyap di jalan raya”
“Dendam kekasihku berkeliaran di jalan raya”
Aku cemas sebab aku belum kemas untuk menyempatnya
Di senja penghabisan; di jaringan jalan raya ibu kota
Berdebaran aku menunggu begitu gairah
Mendengar nyanyian dan bisikannya
Walau mimpi buruk selalu mengejar

6. SENJATA

Karya : Oleh : Abdul Wahid Situmeang

Keringat mengucur darah memancur
Dari dada pahlawan yang gugur
Panji perjuangan pantang mundur
Merebut tampuk hari
Serta menggenggamnya dalam kepalan
Dalam arus waktu yang menghapus kesabaran
Senjata kita adalah keringat
Senjata kita adalah darah
Keringat dan darah dari jiwa yang luhur

7. SURAT DARI IBU

Karya : Asrul Sani

Pergi ke dunia luas anakku sayang
Pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
Dan matahari pagi menyinar daun-daunan
Dalam rimba dan padang hijau
Pergi ke laut lepas anakku sayang
Pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petang
Dan warna senja belum kemerah-merahan
Menutup pintu waktu lampau
Jika bayang telah pudar
Dan elang laut pulang ke sarang
Angin bertiup ke benua
Tiang-tiang akan kering sendiri
Dan nahkoda sudah tahu pedoman
Boleh engkau datang padaku!
Kembali pulang anakku sayang
Kembali ke balik malam!
Jika kapalmu sudah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
“Tentang cinta dan hidupmu pagi hari”

7. IBUKU DAHULU

Karya : Amir Hanzah dari Nyanyi Sunyi

Ibuku dahulu marah padaku
Diam dia tiada berkata
Aku pun lalu merajut pilu
Tiada peduli apa terjadi

Matanya terus mengawas aku
Walaupun bibirnya tiada bergerak
Mukanya masam menahan sedan
Hatinya pedih karena lakuku

Terus aku berkesan hati
Menurutkan setan mengacau balau
Jurang celaka terpandang di muka
Kusongsong juga biar cedera

Bangkit ibu dipegangnya aku
Dirangkumnya segera dikulupnya serta
Dahiku berapi pancaran neraka
Sejuk sentosa turun ke kalbu

Demikian engkau
Ibu, bapa, kekasih pula
Berpadu satu dalam dunia
ANTARA TIGA KOTA
Oleh : Emha Ainun Najib dari Sajak-Sajak Sepanjang Jalan

Di yogya aku lelap tidur
Angin disisiku mendengkur
Seluruh kota pun bagai dalam kubur
Pohon-pohon semua mengantuk
Di sini kamu harus belajar berlatih,
tetap hidup sambil mengantuk

kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga?

Jakarta menghardik nasibku
Melecut menghantam pundakku
Tiada ruang bagi diamku.
Matahari melototiku
Bising suaranya mencampakkanku,
Jatuh bergelut debu

Kemanakah harus kuhadapkan muka
Agar seimbang antara tidur dan jaga?

Surabaya seperti di tengahnya
Tak tidur seperti kerbau tua
Tak juga membelalakkan mata
Tapi di sana ada kasihku,
Yang hilang kembangnya.
Jika aku mendekatinya
Kemanakah harus kuhadapkan muka
Agar seimbang antara tidur dan jaga?

Gimana menurut #MasBro #MbakBro?
Masih ada pertanyaan?
Silahkan tanya di komentar ya.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

<< Sebelumnya
Kerja Keras Ga Selalu Hasilkan Beras

Selanjutnya >>
Angkat Tangan Menang Turun Tangan Kalah

Suka menulis?
Silahkan daftar untuk mulai menulis.
Mari #HIDUPdariKARYA
Mau tanya? klik kekitaan.com/mauNULIS

Terimakasih
canva.com dibuka pukul 15:15 WIB pada Hari Kamis tanggal 27 Mei 2021
https://4looking.blogspot.com dibuka pukul 15:00 WIB pada Hari Kamis tanggal 27 Mei 2021

Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN,
Kumpulan Puisi Terbaik Sepanjang Masa, Puisi, Kita Adalah Pemilik Syah Republik ini, Doa, Diserang Rasa, Jalan Raya Ibu Kota, Senjata, Surat Dari Ibu, Ibuku Dahulu


Terbit

dalam

, ,

Comments

Tinggalkan Balasan