Apa itu Data Analysis?
Apa hubungannya dengan Google Analytics dan Google Data Studio?
Kemarin kita udah ngobrol tentang Google Analytics (GA4), Urchin Tracking Module (UTM), dan Google Tag Manager (GTM). Sekarang kita lanjut dengan Google Data Studio.
Gampangnya setelah kita kumpulin data sekarang kita analisa deh data-data itu.
Sedikit recap kemarin kita udah bahas apa?
- Cara Ngukur Traffic dari GA
- Perbedaan Sumber (Source) dan Media (Medium)
- Kenapa perlu UTM Tag dan cara apply
- Mengenal lebih dalam laporan GA4
- Cara Membuat Measurement Plan
- Apa itu GTM dan cara kerjanya
- Cara setting GA4 event lewat GTM
Semoga recap diatas kasih penyegaran ya.
Mari kita lanjut…
Digital Marketing 22:Data Analysis
01. Apa itu Data Analysis?
Data Analysis adalah …
02. Apa yang Membuat Metrik Bagus?
Output | Outcomes |
---|---|
Sessions User Page views Impressions Clicks Amount spent | Sales Leads Signup Conversion Rate Cost per sale/lead |
Traffic yang banyak belum tentu menghasilkan pemasukan yang besar.
Kita ambil contoh biar lebih gampang dimengerti:
- Apa metric paling ok di Candy Crush?
Transaksi vs Revenue per User- Transaksi:
- Revenue per User: karna ini game gratis. Jadi user yang mau bayar skin akan dirawat dengan baik.
- Apa metric paling ok di HubSpot?
Langganan berbayar vs Monthly Recurring Revenue- Langganan berbayar
Produk baru, biar tau seberapa tertariknya orang pake produk kita. - Monthly Recurring Revenue
Cari tau loyalitas pelanggan.
Mereka masih mau beli produk kita lagi ga sih.
- Langganan berbayar
- Apa metric paling ok di Lazada?
Revenue vs Revenue Growth- Revenue: cocok kalo bisnis bar
- Revenue Growth: kalo bisnis lama revenue growth lebih penting.
Gimana cara komunikasi laporan yang bagus?
Seperti kita visualisasikan pada gambar diatas:
- Perbandingan
Contoh:
✅Revenue naik 25% dibandingkan minggu lalu.
❌ Total revenue Rp 25.000.000. - Understanable (Provide Context)
Contoh:
✅30% Total Revenue dapat dari Facebook Ads.
❌ Facebook Ads Revenue Rp 3.000.000. - Average/Ratio/Rate
Contoh:
✅1 dari 10 visit leads jadi closing.
❌ Total transaksi 2700 - Actionable (Communicates Next Steps)
Contoh:
✅Untuk menghasilkan 27 pembelian kita perlu 2700 leads.
❌ Kita perlu jalankan Facebook Ads
Sebagai digital marketer kita harus bisa kasih insights: meskipun target tercapai.
Gimana cara membuat good performance? Tergantung!
Saat 1 penjualan produk sudah bagus. Pastikan autopilot. Sambil buka revenue baru dari produk lain.
03. Gimana Kerja dengan Data?
Kita mulai dengan …
Gimana Cara Berpikir Seperti Data Analyst?
Seperti pada gambar diatas, ada 5 langkah analisa data.
Mari kita obrolin 1 per 1.
01. Kumpulkan & Visualisasi Data
02. tanyaIN ada apa?
04. Gimana Identifikasi Insights?
Langkah ketiga dan kelima kita pisahin ya.
03. tanyaIN kenapa?
Pertanyaan perlu kita jawab:
- Apa penyebab …
- …
- kita lengkapi lagi nanti ya.
04. Analisa Data?
Misalnya di HD Mall: Q2 adalah Typhoid Fever yang naik karna perubahan cuaca.
05. Sharing Nemu Apa?
…
Digital Marketing 22: Reporting
05. Apa itu Marketing Reporting?
Sebelum buat rencana, cari tau dulu apa yang udah terjadi.
kita mau laporan ke siapa?
Seorang investor ga perlu tau rincian. Dia cukup tau hasilnya aja.
Tapi manager perlu tau A/B Testing kita.
Lalu rincian laporannya seperti apa?
06. Cara Mudah Visualisasi Data
Kita coba tes ya.
Apa menurutmu jawaban pertanyaan dibawah?
Kasih jawabanmu di kolom pertanyaan dibawah ya.
Coba cek jawaban mu bener ato ga?
Kadang beberapa channel hanya bisa ditampilkan lewat tabel.
07. Cara Mudah Laporan Marketing
Jangan sampe
Pilih hanya data terbaik untuk membuat keputusan bisnis. Karna semua data pada dasarnya penttig.
Sebaiknya gini
Digital Marketing 22: Google Data Studio
08. Apa itu Google Data Studio?
Dulu gini
Kumpulin data > analisa data > presentasi
Sekarang ada yang namanya Google Data Studio.
Google Data Studio adalah alat untuk visualisasikan data dan automatisasi laporan.
Gambarnya kurang lebih kek gini.
Kumpulin data > laporan otomatis dan custom.
Kenapa harus GDS?
Banyak sumber data Free dari internal google:
Termasuk data luar juga boleh: tapi berbayar.
09. Cara Membuat Laporan Google Data Studio
Sekarang mari kita praktek.
1. Buka Looker Studion dan Klik Blank Report (Laporan Kosong)
02. Konekin Data
a.
b.
03. Konekin Dataa saat lagi buat laporan
04. Navigasinya gimana sih?
05. Pilih Data
06. Visualisasi Data
07. Konekin Google Sheets ke GDS.
Selengkapnya bisa tonton disini.
Tips:
Dalam labeling, metrik apa yang semakin tinggi justru semakin merah?
Kesimpulan
Pertanyaan
- Boleh cerita dikit data apa aja yg dipakai dan journeynya bagaimana sampai HD mall menentukan untuk lanjut dengan Vaksin HPV instead of promo2 yg lain?
… - Gimana workflow reporting pada umumnya ? misal, weekly untuk tim internal digital marketing, monthly untuk meeting dengan GM, dst?
Kalau ada trend tahunan, sebaiknya bandingin dengan tahun sebelumnya. Bukan data bulan sebelumnya. - untuk yang bertugas memantau daily progress, biasa nya memantau di panel masing2 channel atau di looker atau data report berbayar lainnya (jadi bisa memantau semua channel sekaligus dalam satu windows)?
Ini tergantung masing-masing. - Untuk laporan kenapa masi pake excel/spreadsheet? Apakah ada kelebihan dr supermetric dll?
Tergantung kebutuhan aja.
Sekarang lebih enak pake spreadsheet, karna ga perlu download2 lagi. - Boleh share flow nya ga ya?
Daily analytics gimana, mingguan, lalu bulanan?
Supaya analisa dan report kita maksimal
Kan kita juga tetep punya daily job. - Kalo lagi gada campaign, yang dilihat di pagi hari lebih ke data apa kak?
Misal bisa cek views tertinggi.
Apakah udah maksimal.
Misal real case: di HD Mall tulisan di blog suntik putih rame. Tapi ternyata ga ada CTA nya. Nah segera maksimalkan. - Misal nih kita sedang mencari jalan yang bener ke utara.
Cek analytics nya spesifiknya apa ya?
Analytics, GSC, Adsense, Ads, kan jadi sahabat pagi.
Nah misal, cek di Analytics apa aja? views kah?
Supaya make sure, apa yang kita udah lakuin udah bener?
Balik lagi ke Soft KPIs dan Hard KPI kita. - di week2 awal diinfo kl machine learning dari paid ads butuh wkt bbrp hari (1-2 weeks) utk stable, sehingga sebaiknya jgn cepat2 takedown ads.
kl k arvy biasa nya nunggu berapa lama utk memutuskan takedown ads ?
kita bahas di materi selanjutnya ya. - looker studio bisa gak sih digunakan untuk ngambil data traffic atau performa dari Ecommerce misal tokped atau shoppe gitu gk sih kak?
Bisa kalo punya aksesnya. - Kalo secara konteksnya best practice nya, data studio itu fit untuk penyajian data yg lebih ke dasboard-like report gitu ya kak.
Apa bener, kalau data atau report yg mau dibuat sederhana, sebenernya disajikan dengan datastudio itu overkill dan nanti jadinya over-maintenance dibanding dengan impact yg diberi?
Ya … - Kalau report nya mau menyajikan banyak highlight, sepertinya baru cocok. Plus kalau mau otomasi report yg source nya kita diberi akses, itu cocok. Kalau ujung2nya source nya ga otomatis, kita perlu input lagi ke studio nya, agak mending excel atau gsheet aja ga sih?
Kalo udah punya 1 file spreadsheet.
Cukup perlu ubah 1 file itu aja. - kalau misal campaign yang kita jalaninin itu objective nya leads generate. nah dari leads yang di dapat itu, perlu di probing (menyelidiki) sama divisi lain agar tiap leads mendapatkan revenue. sebagai seorang DM harusnya reportnya bagaimana ya?
Iya sebaiknya begitu.
Kan secara data anak marketing cuma tau berapa leads masuk.
Jadi baiknya antar divisi bisa saling crosscheck.
Kadang big number it is not big quality.
Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.