tulisIN
Semua bisa berkarya dengan menulis.
Yakin kuat mental nonton 3 anime ini? Yakin gak bakalan banjir air mata? Yakin gak bau bawang? Kalau yakin, yuk dipikir-pikir lagi sob, menurut mimin gak akan kuat deh kamu!
Salam #MasBro #MbakBro
Kalian suka anime apa?
3 Anime Ini Bakalan Guncang Mental Kamu!
1. Grave of the Fireflies (Hotaru no Haka)
Anime Hotaru no Haka dalam bahasa Inggrisnya Grave of the Firefiles ini sangat menyayangi hati, jago kalau kamu nonton ini tapi gak nangis!
Hotaru no Haka atau yang berarti ‘makam kunang-kunang’ bercerita mengenai kisah Seita seorang kakak laki-laki dengan Setsuko adik perempuannya yang tinggal di suatu desa di Jepang. Cerita ini berlatarkan tahun 1945 ketika masa Perang Dunia II masih berlangsung. Saat itu, ayah mereka sedang berjuang membela negara sebagai prajurit angkatan laut sehingga mereka hidup dengan ibunya.
Sang kakak, Seita, masih berumur seikitar 14 tahun dan adiknya Setsuka sekitar 3 tahunan ketika pasukan militer Amerika Serikat menyerang kota Kobe lewat jalur udara. Para penduduk Kobe termasuk keluarga Setsuko dan Seita serta ibunya terkena dampak sehingga harus mengungsi. Rumah mereka terbakar sehingga tak punya tempat untuk kembali.
Merasa ada tempat untuk menetap tepatnya di sebuah goa di dekat danau, Seita pun mengajak adiknya untuk tinggal di sana dan meninggalkan rumah bibinya menggunakan gerobak. Setsuko yang belum mempunyai pikiran apa-apa pun senang-senang saja asalkan selalu bisa bersama kakaknya.
Karena di goa tersebut tak ada penerangan, Setsuko dan Seita pun memanfaatkan kunang-kunang sebagai sumber cahaya saat malam hari meski setiap keesokan harinya kunang-kunang tersebut akan mati.
Salah satu scene yang cukup menyedihkan di sini adalah ketika Setsuko mengubur kunang-kunang tersebut dan mengatakan pada kakaknya bahwa ia sudah tahu bahwa ibunya sudah mati dikubur seperti kunang-kunang tersebut. Di situ Seita pun menangis, dan saya yakin penonton pasti menangis juga. Setsuko, meskipun tetap mencoba tegar sebagai seorang kakak, namun tidak bisa membendung air matanya. Scene inilah yang menyadarkan penonton kenapa judul filmnya Grave of the Fireflies. Sebuah scene yang menjadi titik balik dan puncak kesedihan mendalam.
Film Grave of the Fireflies berjalan dengan pace yang begitu pelan dan dialog yang tak terlampau banyak. Banyak scene yang membuat penonton nelangsa membayangkan nuansa kehidupan anak-anak di tengah perang. Film anime ini adalah sebuah gambaran yang menohok soal betapa egoisnya manusia kepada manusia lain.
Peperangan mampu membuat semua yang tadinya bahagia dan hangat seketika berubah menjadi malapetaka besar dan merenggut semua kebahagiaan. Anime karya Studio Ghibli ini mampu mencerminkan betapa memilukannya dampak yang ditimbulkan dari peperangan.
Gimana? Yakin gak mau nonton dan yakin gak bakal nangis kena guncangan mental? Siap-siap tisu satu kuintal ya sob!
2. Maquia
Ibu adalah pelita, kasih ibu sepanjang masa.
Sekilas dalam posternya, film anime berjudul Sayonara no Asa ni Yakusoku no Hana wo Kazarou yang disingkat Sayoasa, atau dikenal juga sebagai Maquia: When the Promised Flower Blooms ini tampak terlihat seperti cerita tentang romantisme sepasang kekasih. Namun hal tersebut tidak sejalan dengan apa yang diceritakan. Film anime ini berkisah tentang seorang Ioprh dan seorang manusia yang memiliki hubungan dekat. Namun sedekat apakah mereka? Mari kita ulas bersama-sama! Siap-siap banjir air mata sob!
Dalam film ini dikisahkan mengenai Maquia, seorang perempuan yang berasal dari suku bernama iorph yang berhenti menua sejak menginjak usia remaja. Maquia yang tidak punya keluarga menjalani hari-harinya dengan damai hingga sukunya diserang oleh tentara kerajaan. Maquia berhasil menyelamatkan diri tapi harus kehilangan tempat tinggal dan teman-temannya.
Perempuan tercantik di sukunya, Leilia, juga dibawa oleh para tentara. Saat Maquia sendirian melewati hutan, ia menemukan Ariel, bayi kecil yang kehilangan orang tuanya. Maquia lalu membesarkan Ariel sekalipun dirinya tidak bisa menua sedangkan Ariel kian bertumbuh dewasa. Kisah ini menjadi lembaran unik bagi keduanya. Akankah Maquia dan Ariel memperoleh kebahagiaan?
Ceritanya berlatar di dunia di mana sekelompok ras yang disebut Iorph hidup di sebuah desa yang damai. Di satu sisi manusia menganggap Iorph adalah ras yang unggul dan diagungkan.
Di sisi lain para Iorph tidak terlalu suka dengan manusia karena mereka masih suka berperang atas wilayah dan kekuasaan semata. Menurut pengulas, cerita ini tidak hanya sekedar kehidupan sehari-hari kedua ras, namun juga mengambil tema tentang perang, drama, dan yang paling menarik perhatian adalah praktek pernikahan politik.
Prolog
Dalam film ini dikisahkan mengenai Maquia, seorang perempuan yang berasal dari suku bernama iorph yang berhenti menua sejak menginjak usia remaja. Maquia yang tidak punya keluarga menjalani hari-harinya dengan damai hingga sukunya diserang oleh tentara kerajaan. Maquia berhasil menyelamatkan diri tapi harus kehilangan tempat tinggal dan teman-temannya. Perempuan tercantik di sukunya, Leilia, juga dibawa oleh para tentara. Saat Maquia sendirian melewati hutan, ia menemukan Ariel, bayi kecil yang kehilangan orang tuanya. Maquia lalu membesarkan Ariel sekalipun dirinya tidak bisa menua sedangkan Ariel kian bertumbuh dewasa. Kisah ini menjadi lembaran unik bagi keduanya. Akankah Maquia dan Ariel memperoleh kebahagiaan?
Ceritanya berlatar di dunia di mana sekelompok ras yang disebut Iorph hidup di sebuah desa yang damai. Di satu sisi manusia menganggap Iorph adalah ras yang unggul dan diagungkan. Di sisi lain para Iorph tidak terlalu suka dengan manusia karena mereka masih suka berperang atas wilayah dan kekuasaan semata. Menurut pengulas, cerita ini tidak hanya sekedar kehidupan sehari-hari kedua ras, namun juga mengambil tema tentang perang, drama, dan yang paling menarik perhatian adalah praktek pernikahan politik.
Love as Mother, Prideful as Son..
Pada pertengahan cerita, kisah romantis antara Iorph dan manusia terjalin. Namun, kisah romantis ini bukanlah cerita tentang 2 sejoli yang menjalin kasih satu sama lain, melainkan perasaan sayang dan tanggung jawab seorang ibu terhadap anaknya.
Hal ini dibuktikan dengan gigihnya Maquia sang Iorph yang berusaha untuk membesarkan Ariel si anak manusia yang ia temukan pada saat melarikan diri dari serangan tentara kerajaan. Seiring berjalannya waktu, si anak manusia pun tumbuh dewasa dengan cepat dan mulai mencari jati dirinya.
Pemberontakan masa pubertas pun tak terelakkan. Sang anak mulai melanggar peraturan ibu angkatnya. Walaupun begitu, sang ibu tetap sadar bahwa manusia berkembang dengan sangat cepat, berbeda dengan ibunya yang merupakan ras Iorph yang berhenti menua. Pada saat inilah sang anak mulai memasuki saat di mana ia ingin mandiri dari ibunya.
Pada akhirnya, manusia yang mempunyai batas umur yang pendek akan dengan cepat tumbuh dan berkembang. Meskipun berumur 50 tahun, sosok Maquia sudah begitu berbeda dengan Ariel yang memiliki batas umur pendek. 10 tahun saja sudah cukup untuk mengubah wajah, suara, dan kepribadian dari manusia itu sendiri.
Sang anak yang dulunya manja dengan sang ibu kini telah menjadi seorang pria yang gagah berani.
Dan kini sang anak pun mulai memasuki masa hidup di mana dialah yang akan menjadi sosok orangtua. Sosok yang bertanggung jawab atas kehidupan baru, karena dalam berbagai bentuk dan rupa kasih sayang akan selalu sama.
Yakin gak bakalan mewek? Yakin gak tercium bau bawang sampai air matamu mengalir sob? Rating dari mimin pribadi, mimin rate 8,9 buat Maquia bagus banget!
3. Your Lie In April (Shigatsu Wa Kimi no Uso)
Ameagari no, sora no you na. Kokoro ga hareru you na
Menceritakan tentang seorang siswa SMA bernama Kousei Arima (Kento Yamazaki) yang memutuskan untuk tidak lagi bermain piano.
Perlahan semua itu berubah setelah ia bertemu dengan seorang siswi SMA yang bernama Kaori Miyazono Cara Kaori untuk membujuk Kousei untuk bermain piano lagi adalah dengan menjadikan ia pengiringnya di sebuah kontes biola. Selain berhasil membuat dirinya bermain piano lagi, Kosei juga berhasil dibuat jatuh cinta kepada Kaori. Menjelaskan alasan Kousei memutuskan untuk berhenti bermain piano lagi dan juga kenapa permainan biola Kaori yang tidak biasa dan cenderung berantakan dengan tidak mengikuti partitur yang ada. Kosei memutuskan untuk berhenti bermain piano lagi setelah ibunya meninggal dunia, dan setelah itu ia hanya melakukan pekerjaan paruh waktu menyesuaikan partitur.
Anime Your Lie in April atau dalam bahasa Jepang berjudul Shigatsu wa Kimi no Uso disutradarai oleh Takehiko Shinjo dan merupakan sebuah film dengan mengadaptasi dari manga dengan judul yang sama.
Anime Your Lie In April ini tersedia dalam 1 Season dimana berisi 26 episode dengan durasi perepisodenya adalah 24:00 menit. Selain manga dan anime, You Lie In April juga diapadatiskan menjadi Live Action yang di perankan oleh si ganteng Kento Yamazaki (Arima Kousei) dan Suzu Hirose (Miyazono Kaori).
Kaori gadis cantik dan kuat yang mencintai Arima Kousei sejak balita, memiliki penyakit leukimia ia menceritakan pada Arima Kousei bahwa ia lebih sering masuk rumah sakit dibandingkan keluar rumah sakit.
Yakin gak mau nonton? Yakin mental kamu gak bakalan kena guncangan? Yang bener? Mimin gak mau spoiler ah buat yang belum nonton, kasian XD.
Baca Juga
11++ Daftar Anime Yang Rilis 2021
Kesimpulan
Yosh! Gimana kamu kuat mental gak? Atau cuma kuat aja pas udah disemangatin Imoutou dan dipanggil “ONI-CHAN!” yuk latih mental dengan guncangan Grave of the Fitefiles, Maquia, dan Your Lie In April! Mumpung sekarang bulan April nih! Mimin @haisechan
Seneng bisa berbagi
Pasti bermanfaat
Rekomendasi Anime Action, Fantasi Ilmiah:
Eighty Six (86)
Suka menulis?
Silahkan daftar untuk mulai menulis.
Sama seperti di youtube #MasBro #MbakBro akan mendapatkan penghasilan dari views.
Mari #HIDUPdariKARYA
Mau tanya? klik kekitaan.com/mauNULIS
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.