Tilawah Al-Quran bukan hanya sekedar membaca tetapi lebih dari itu. Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang tilawah Al-Quran ada baiknya kita menyimak puisi yang berjudul tilawah berikut:
Tilawah
Mengeja kata dalam lautan kalimat
nikmat merasuk hingga ke jiwa
mengombak
meliuk
memesona
Meski hanya selafadz
ketenangan dada didapat
bahagia mengalir dalam setiap ejanya
mengalir hawa surga dalam setiap lantunan
sejurus tertampar kalimat
ngeri membangkitkan nestapa
bukan hanya sebuah dongeng
tapi kepastian lakon yang bakal dijalani
meski sebesar debu polah kan terlihat
meski serapat kuat kan terkuak
Lautan kata dalam jagat kalimat
nikmat dan memesona
sejuk sajaknya terekam jiwa
nikmat kandungannya memancarkan sejuta inspirasi
semua ilmu bermuara di sana
Meski selafadz,
desahan kita kan tertata
dalam catatan rapi maha teliti
sebagai bukti yang tak terkelabui
saat semua menjadi saksi
bukan orang lain tapi diri sendiri
(Edris Ernawan: prambanan, 21/11/2012)
Tilawah Al-Quran merupakan ibadah kaum muslimin yang bisa dilakukan kapan dan dimana saja, selama berada di tempat yang bersih bukan di tempat yang kotor atau najis.
Tilawah adalah sebuah kata yang menunjuk pada pembacaan Al Quran dengan benar dan baik (KBBI). Namun ada makna yang lebih dalam dari sekedar membaca. Kata tilawah berasal dari bahasa Arab, yakni dari masdar (bentuk dasar) talaa yang berati menikuti.
Kata tilawah (تلاوة) lebih dalam pengertiannya dibandingkan dengan kata qiraa’ah (قراءة). Seseorang yang melakukan kegiatan tilaawah (تلاوة) adalah seseorang yang melakukan kegiatan membaca sambil mengikuti bacaannya itu dengan memahami makna kata yang dibacanya. Kalau seseorang yang melakukan tilawah Al-Quran, berarti dia adalah orang yang membaca Al-Quran sambal memehami makna ayat-ayat yang dibacanya.
Tilawah yang merupakan salah satu judul puisi karya Edris Ernawan ini, memberi gambaran kepada kita betapa nikmatnya orang yang membaca Al-Quran dengan memahami artinya. Bahkan orang yang mampu membaca Al-Quran dengan memahami maknanya akan mampu merasakan kenikmatannya meski hanya sebaris ayat yang dibaca.
/Meski hanya selafadz/
/ketenangan dada didapat/
/bahagia mengalir dalam setiap ejanya/
/mengalir hawa surga dalam setiap lantunan/
Tilawah yang dilakukan seseorang akan membuat dirinya terbang seolah dibawa ke taman taman surga dengan segala keindahannya.
Meskipun demikian, membaca Al-Quran juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk instropeksi diri. Karena kandungan Al-Quran tidak hanya berupa janji kenikmatan tetapi juga ancaman siksaan. Karenanya banyak orang yang menangis ketika membaca Al-Quran karena takut akan ancaman yang diberikan oleh Allah untuk para pengabai agama. Sehingga kadang orang merasa ditampar ketika membaca Al-Quran. Ditampar mengingat dosa yang telah banyak ia lakukan. Karena di pengadilan akhirat besok tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dan lepas dari catatan. Semua akan terlihat dan semua itu telah dijelaskan dalam Al-Quran. Cerita dalam Al-Quran bukanlah sebuah dongeng tapi kepastian lakon yang akan dijalani manusia, entah dia manusai yang baik atau manusia yang buruk atau jahat.
/sejurus tertampar kalimat/
/ngeri membangkitkan nestapa/
/bukan hanya sebuah dongeng/
/tapi kepastian lakon yang bakal dijalani/
/meski sebesar debu polah kan terlihat/
/meski serapat kuat kan terkuak/
Al-Quran juga menjadi inspirasi dalam kehidupan manusia. Dari dalam Al-Quran lah kemudian memunculkan berbagai penemuan ilmiah yang bersumber dari Al-Quran. Selain sebagai inspirasi Al-Quran juga mempunyai kandungan sastra yang sangat tinggi. Tidak ada yang mampu menandingi keindahan bahasa Al-Quran. Tidak ada sekalipun banyak orang berkumpul untuk membuat tandingan yang semisal dengan Al-Quran.
/Lautan kata dalam jagat kalimat/
/nikmat dan memesona/
/sejuk sajaknya terekam jiwa/
/nikmat kandungannya memancarkan sejuta inspirasi/
/semua ilmu bermuara di sana/
Masih banyak hal yang akan didapat orang yang tilawah Al-Quran. Yang jelas setiap desahan nafas saat mengucapkan huruf huruf Al-Quran, akan mendatangkan kebaikan bagi dirinya. Semuanya akan diabadikan dalam sebuah buku catatan yang akan diberikan oleh Allah kepada pemiliknya saat dunia berakhir.
/Meski selafadz,/
/desahan kita kan tertata/
/dalam catatan rapi maha teliti/
/sebagai bukti yang tak terkelabui/
/saat semua menjadi saksi/
/bukan orang lain tapi diri sendiri/