Apa Aja Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional?
Indonesia adalah Tim Tangguh Dari Asia Timur
Ada anak makan kweni
Persis disamping Akasia
Apapun hasilnya malam ini
Kita tetep cinta Indonesia
Salam Mas Bro dan Mbak Bro
Sepak bola nasional mulai kembali bergairah. Setelah lepas dari sanksi FIFA selama lebih dari satu tahun, sepak bola nasional mulai bergeliat.
Ga terkecuali skuad timnas Indonesia yang kini tengah berjuang meraih asa menjadi juara untuk kali pertama di ajang Piala AFF 2016. Seluruh rakyat Indonesia sudah ga sabar untuk kembali melihat prestasi sepak bola Indonesia di kancah Internasional.
Apa Aja Prestasi Terbaik Timnas Indonesia di Sepak bola Internasional?
Bagaimanapun, timnas senior Indonesia pernah merasakan era keemasan. Timnas Indonesia kala itu selalu menjadi lawan yang diperhitungkan. Tim-tim sesama wilayah Asia bahkan Eropa sempat dibuat kaget dengan kemampuan mengolah bola para pemain nasional kita.
Baca Juga
1. 27 Pemain Sepak Bola Indonesia Terbaik Sepanjang Masa
2. 27 Pemuda Indonesia yang Paling Berpengaruh di Media Sosial
Sepanjang lebih dari 80 tahun usia PSSI, sejumlah prestasi mampu ditorehkan timnas Indonesia. Prestasi yang pantas dibanggakan dan dijadikan motivasi untuk meraih prestasi-prestasi berikutnya.
Tim Tangguh Dari Asia Timur
1.Tampil di Piala Dunia 1938
Siapa bilang Indonesia belum pernah tampil di Piala Dunia? Di Piala Dunia edisi ke-3 di Prancis pada 1938, Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia-Belanda sudah merasakan atmosfer Piala Dunia.
Tampilnya Hindia-Belanda di Piala Dunia 1938 ga lepas dari aksi boikot yang dilakukan tim-tim asal Amerika Selatan. Mereka marah karena FIFA melanggar perjanjian untuk melangsungkan Piala Dunia bergantian antara benua Eropa dan Amerika Selatan. Setelah Italia pada 1934, ternyata justru Prancis yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 1938.
Keuntungan bagi timnas Hindia-Belanda. Sayang, tim yang dilatih Johannes Van Mastenbroek itu hanya bisa menjadi penggembira. Tim yang menunjukkan kebhinekaan – diperkuat pemain pribumi, keturunan tionghoa, dan Indo-Belanda – dicukur Hongaria dengan skor telak 6-0.
2.Menahan Imbang Uni Soviet di Olimpiade Melbourne 1956
Dekade 1950-an merupakan salah satu era terbaik yang dimiliki timnas Indonesia. Sepak bola Indonesia kala itu benar-benar disegani di level dunia. Salah satu buktinya adalah dengan lolos ke Olimpiade Melbourne 1956. Bersama Bulgaria, India, Amerika Serikat, dan Yugoslavia, Indonesia berhak langsung tampil di perempat final.
Di babak inilah, ketangguhan pemain-pemain Indonesia membuat Uni Soviet yang menjadi lawan dibuat terkaget-kaget. Uni Soviet yang kala itu diperkuat kiper legendaris dunia, Lev Yashin, pun sempat dibuat kelimpungan oleh kelincahan dan ketajaman seorang Ramang. Legenda asal Makassar ini sempat membuat Yashin terbang menyelamatkan gawangnya dari terjangan Ramang.
Setelah menahan imbang Uni Soviet dengan skor 0-0, Indonesia harus tampil melawan tim yang sama dua hari kemudian. Fisik skuat timnas Indonesia yang sudah habis-habisan pada laga pertama belum pulih. Uni Soviet pun menerapkan strategi berbeda yang membuat Ramang ga lagi bisa bergerak bebas. Hasilnya, tim Merah Putih pun kalah 0-4. Tapi, laga di Olimpiade 1956 tetap dikenang sebagai salah satu pertandingan terbaik tim Merah Putih.
3.Semifinal Asian Games 1954
Indonesia memang menjadi salah satu macan Asia di era 1950-an. Salah satu buktinya adalah mampu menjadi semifinalis Asian Games 1954. Bergabung di Grup C, timnas Indonesia tampil sempurna dengan mengalahkan Jepang (5-3) dan India (4-0).
Sayang, timnas Indonesia yang saat itu diperkuat Ramang dan pemain keturunan Tionghoa Tee San Liong gagal menembus partai puncak. Mereka ga mampu melewati adangan Taiwan yang kala itu memang kerap menjadi momok bagi Indonesia. Hasil akhir, Indonesia pun dipaksa takluk 2-4. Pedihnya lagi, di perebutan peringkat ketiga, giliran Burma yang mengubur asa Ramang dkk untuk meraih medali.
4.Medali Perunggu Asian Games 1958
Kegemilangan dan kehebatan para pemain timnas Indonesia di era 1950-an masih berlanjut di ajang Asian Games 1958. Masih diperkuat Ramang sebagai otak serangan dan Maulwi Saelan di posisi penjaga gawang, timnas Indonesia mampu unjuk kemampuan menjadi empat tim terhebat di Asian Games 1958.
Setelah tampil sempurna dengan meraih dua kemenangan di fase grup, Maulwi Saelan dkk ga menurunkan semangat di babak perempat final. Filipina yang menjadi lawan dihantam dengan skor 5-2. Sayang, di semifinal Indonesia harus mengakui keunggulan Taiwan dengan skor tipis, 0-1.
Ga mau mengulang kegagalan di Asian Games 1954, timnas Indonesia tampil habis-habisan di perebutan medali perunggu. India yang merupakan lawan di fase grup kembali ditaklukkan. Kali ini dengan skor 4-1 untuk kemenangan timnas Indonesia. Inilah prestasi terbaik sekaligus menorehkan sejarah sepak bola indonesia yang mampu diraih tim Merah Putih di Asian Games.
5.Semifinal Asian Games 1986
Setelah puluhan tahun ga lagi berada di empat besar Asian Games, lewat generasi emas seperti Ricky Yakobi, Rully Nere, Adolf Kabo, dan Yonas Sawor, Indonesia bisa kembali berbicara di level Asia. Empat besar sukses ditembus dengan perjuangan dan semangat pantang mundur skuat timnas Indonesia.
Mendampingi Arab Saudi di Grup C, Indonesia sukses melewati adangan Uni Emirat Arab 4-2 melalui babak adu penalti. Di semifinal mereka harus mengakui kehebatan Korea Selatan yang berstatus tuan rumah. Di perebutan peringkat ketiga, Indonesia kembali menelan pil pahit setelah dikalahin Kuwait 0-5.
Upaya Mendominasi Wilayah Jiran
6.Juara Turnamen Merdeka 1961
Pada dekade 1960-an, negara jiran Malaysia udah rutin menyelenggarakan turnamen antarnegara bertajuk Turnamen Merdeka. Sebagai tetangga yang baik, Indonesia pun selalu ikut serta setiap kali diundang. Hasilnya lumayan bagus. Pada perhelatan tahun 1961, Indonesia yang diperkuat Iswadi Idris, Max Timisela, dan Soetjipto Soentoro tampil sebagai jawara.
Di partai final, tuan rumah Malaysia coba menghadang laju Indonesia. Mentalitas yang kuat dari skuat Garuda mampu menahan tekanan suporter tuan rumah. Indonesia pun membawa pulang trofi juara di akhir pertandingan.
7.Juara Turnamen Merdeka 1962
Kedigdayaan timnas Indonesia masih berlanjut pada gelaran turnamen yang sama satu tahun kemudian. Kali ini tim yang menjadi lawan di partai final bukan lagi tuan rumah, Malaysia. Melainkan Pakistan yang merupakan tim yang baru kali pertama menembus final.
Di partai puncak, untuk kali kedua Indonesia sukses meraih trofi juara. Pakistan yang coba meraih asa menjadi juara harus mengakui kehebatan pemain-pemain Indonesia. Skor akhir 2-1 bagi Indonesia.
8.Juara Turnamen Merdeka 1969
Inilah kali terakhir Indonesia bisa mencicipi gelar juara di Turnamen Merdeka. Diperkuat pemain senior seperti Iswadi Idris dan bintang saat itu Abdul Kadir. Pemain yang dipanggil si Kancil berkat kelincahan tubuh mungilnya itu memang menjadi bintang bersama pemain legendaris lain seperti Soetjipto Soentoro dan Yacob Sihasale.
Berkat tiga gol yang dicetak Soetjipto Soentoro dan Yacob Sihasale di partai final Indonesia bisa kembali bersuka. Malaysia yang kembali menjadi lawan di laga final hanya mampu mencetak dua gol. Sayang, itulah gelar juara terakhir yang diraih Indonesia di ajang ini.
9.Juara Piala Raja 1968
Timnas Indonesia di era 1950 dan 1960-an memang cukup rajin mengikuti turnamen Internasional. Performa apik mereka kala itu menjadi salah satu faktor nama Indonesia selalu menjadi salah satu undangan utama. Seperti halnya saat mengikuti turnamen Piala Raja 1968.
Dalam turnamen yang diadakan di Thailand ini timnas Indonesia tampil sempurna sejak penyisihan grup. Bahkan Indonesia mampu berpesta gol ketika bertemu Singapura (7-1) dan Malaysia (6-1). Di final, Abdul Kadir dkk mengakhiri perjuangan Myanmar dengan skor 1-0.
10.Juara Pesta Sukan 1972
Pada turnamen di Singapura ini timnas Indonesia benar-benar menunjukkan bahwa mereka tim terkuat saat itu. Bagaimana tidak, Indonesia yang mengirimkan dua tima ke ajang ini mampu menciptakan All Indonesian Final.
Tampilnya tim Indonesia A maupun tim Indonesia B di partai final karena kedua tim sama-sama menjadi juara grup. Meski demikian, tim Indonesia A yang diperkuat pemain dengan kualitas lebih baik lah yang berhak menyandang gelar juara.
11.Juara Piala Kemerdekaan 1987
Ga mau kalah dari negara-negara tetangga yang bikin turnamen Internasional, Indonesia pun mulai menggelar Piala Kemerdekaan sejak 1985. Tapi baru pada gelaran tahun 1987, timnas Indonesia bisa meraih juara.
Menggunakan sistem setengah kompetisi, lima tim yang di antaranya ada Aljazair XI dan Korea Selatan XI saling berebut menjadi dua tim teratas. Hasilnya di final mempertemukan Tim Indonesia A melawan Aljazair XI. Setelah imbang 1-1 selama 90 menit, tim Indonesia A akhirnya bernapas lega usai Ribut Waidi mencetak gol penentu juara.
12.Semifinal SEA Games 1977
Sejak pertama kali berpartisipasi dalam event multicabang sekelas SEA Games pada 1977, sepak bola Indonesia sudah langsung unjuk taring tajamnya. Pada penampilan perdana di SEA Games, tim Merah Putih mampu langsung menembus semifinal. Tapi hasrat untuk meraih medali pupus saat takluk di kaki Burma pada laga perebutan medali perunggu.
13.Medali Perak SEA Games 1979
Kegagalan pada SEA Games 1977 melecut semangat skuat tim Merah Putih untuk membayarnya dua tahun kemudian. Terlebih, SEA Games 1979 diadakan di Jakarta. Dukungan suporter mereka dapatkan secara maksimal.
Sayang, dukungan suporter justru tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh skuat tim Merah Putih. Di partai final, Malaysia mengakhiri perjuangan Indonesia dengan skor tipis 2-1. Harapan Indonesia untuk bisa meraih medali emas pun pupus.
14.Medali Perunggu SEA Games 1981
Timnas Indonesia kembali menembus semifinal dalam tiga SEA Games secara berturut-turut. Namun demikian, upaya untuk memperbaiki prestasi yang diraih pada SEA Games 1979 berujung kegagalan. Hiburannya hanya berupa medali perunggu seusai mengalahkan Singapura dengan skor 2-0.
15.Semifinal SEA Games 1985
Kembali menjadi empat besar setelah gagal pada SEA Games 1983, harapan tinggi sempat menyelimuti timnas Indonesia usai memastikan diri lolos ke babak semifinal. Apa lacur, SEA Games 1985 justru kembali menuai kegagalan. Di perebutan peringkat ke-3, Indonesia takluk di kaki Malaysia dengan skor 0-1.
16.Juara SEA Games 1987
Setelah lama ga mencicipi gelar juara di level Internasional, rakyat Indonesia kembali bersuka cita saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 1987. Diperkuat sejumlah pemain andal pada masa itu seperti Herry Kiswanto, Ricky Yakobi, Robby Darwis, Ponirin Meka, dan Rully Nere, Indonesia tampil trengginas di setiap pertandingan. Di antaranya dengan membabat Burma dengan skor telak 4-1 di babak semifinal.
Adalah Ribut Waidi yang menjadi pahlawan kesuksesan tim Merah Putih kala itu. Golnya pada menit ke-91 ke gawang Malaysia membuat Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, bergemuruh. Itulah kemenangan pertama Indonesia di ajang SEA Games.
17.Medali Perunggu SEA Games 1989
Pertarungan seru memperebutkan medali perunggu tersaji di SEA Games 1989. Setelah melewati 120 menit pertandingan dengan skor 1-1 melawan Thailand, pemenang pun harus ditentukan lewat adu tendangan penalti.
Di babak adu penalti pun ternyata masih alot. Butuh lebih dari lima penendang penalti dari masing-masing tim. Total, Indonesia mencetak sembilan gol dan Thailand delapan gol. Medali perunggu pun berhak menjadi milik pemain-pemain Indonesia.
18.Juara SEA Games 1991
Generasi baru sepak bola Indonesia kembali unjuk gigi di level Asia Tenggara. Diperkuat mayoritas pemain muda, Indonesia tampil trengginas dengan gaya bermain khas tim-tim Eropa Timur yang kuat dalam hal fisik. Maklum, pelatih tim Merah Putih saat itu berasal dari Uni Soviet, Anatoli Polosin.
Hasil polesan Polosin selama hampir satu tahun terlihat jelas di lapangan. Permain timnas lebih padu dan cepat. Hasilnya memang sangat memuaskan. Malaysia yang dua tahun sebelumnya mengalahkan Indonesia 0-2 dibayar lunas dengan skor yang sama di Filipina 1991.
Di partai puncak, Thailand yang lebih diunggulkan ga jua mampu mencetak gol sepanjang 90 menit. Setelah melewati babak perpanjangan waktu, kedua tim harus menentukan nasib lewat babak adu penalti. Kini giliran kiper Edy Harto menjadi pahlawan.
Tendangan tiga pemain Thailand terakhir mampu ditepis. Sementara Sudirman yang menjadi eksekutor terakhir Indonesia sukses menjebol gawang Thailand. Prestasi sepak bola nasional kembali bergabung di ajang SEA Games.
19.Semifinal SEA Games 1993
Perjuangan skuat timnas Indonesia untuk mengulang sukses menjadi juara di SEA Games 1991 boleh dibilang gagal total. Bagaimana tidak, jangankan medali emas, medali perunggu pun ga mampu diraih. Di partai perebutan peringkat ke-3 Indonesia dipaksa menelan kekecewaan karena takluk dengan skor 1-3 oleh Singapura.
20.Medali Perak SEA Games 1997
Siapa yang ga senang bisa tampil di partai final SEA Games 1997? Terlebih skuad timnas Indonesia tampil di hadapan ribuan suporter sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Harapan akan kesuksesan pun sempat memenuhi benak para suporter.
Tapi lagi-lagi Indonesia dipaksa mengakui keunggulan Thailand melalui adu penalti. Thailand pun sukses meraih medali emas setelah menang 4-2 atas Indonesia.
21.Medali Perunggu SEA Games 1999
Kegagalan saat melakoni adu penalti membuat timnas Indonesia lebih bersiap diri menghadapi hal yang sama pada SEA Games 1999. Hal ini bisa dilihat dari hasil yang diraih tim Garuda di perebutan medali perunggu melawan Singapura. Indonesia sukses mengalahkan Singapura 4-2 di babak adu penalti.
22.Medali Perak SEA Games 2011
Tampil di hadapan puluhan ribu suporter sendiri ternyata ga membuat timnas Indonesia menjadi muncul sebagai yang terbaik pada SEA Games 2011. Tampil melawan Malaysia di partai final memaksa Andik Vermansah dkk harus melalui babak adu penalti. Rupanya Indonesia memang belum berjodoh jika harus melakoni adu penalti di partai final SEA Games. Indonesia pun kalah 3-4 dari Malaysia.
23.Medali Perak SEA Games 2013
Diperkuat pemain-pemain muda bertalenta, timnas Indonesia nyaris tidak lolos ke semifinal. Tim Garuda berhak melaju ke babak semifinal setelah unggul head to head melawan Myanmar di fase grup.
Setelah mampu melewati trauma adu penalti di partai semifinal, Indonesia pun kembali berjumpa Thailand di partai final. Kali ini memang ga ada adu penalti. Tapi gol tunggal pemain Thailand, Sarawut Masuk, sudah cukup membuat skuat timnas Indonesia hanya bisa gigit jari.
24.Finalis Piala Tiger 2000
Untuk kali pertama sejak turnamen ini digelar pada 1996, timnas Indonesia bisa mencapai partai puncak. Namun di gelaran Piala Tiger 2000 ini Indonesia belum beruntung. Tuan rumah Thailand terlalu perkasa untuk ditaklukkan. Di partai final tim Gajah Putih menang telak 4-1.
Satu-satunya hiburan bagi Indonesia adalah gelar top skorer yang diraih Gendut Doni. Sang striker mencetak tujuh gol yang membuat dia dinobatkan sebagai pemain tersubur Piala Tiger 2000.
25.Finalis Piala Tiger 2002
Asa kembali membubung di kubu timnas Indonesia saat gelaran Piala Tiger 2002 dilangsungkan. Berstatus tuan rumah bersama Singapura, Indonesia mampu memanfaatkan keunggulan tersebut untuk membantu mereka menembus partai final.
Sayang, kembali Thailand menjadi tembok yang sulit diruntuhkan. Diperkuat striker Kiatisuk Senamuang yang kini menjadi pelatih timnas Thailand di Piala AFF 2016, Thailand memupus mimpi skuat timnas Indonesia melalui babak adu penalti. Skor 4-2 bagi Thailand.
26.Finalis Piala Tiger 2004
Inilah kali pertama partai final Piala Tiger dilangsungkan secara kandang dan tandang. Dua tim finalis secara bergantian menjamu lawan mereka di kandang sendiri. Indonesia menjadi tim yang beruntung mencicipi format baru turnamen ini.
Namun hasilnya ternyata kurang beruntung. Dua kali timnas Garuda harus mengakui keunggulan Singapura. Secara mengejutkan Mahyadi Panggabean dkk dikalahkan Singapura 1-3 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Saat bertandang Stadion Nasional Singapura, Indonesia kembali takluk dengan skor 1-2.
27.Finalis Piala AFF 2010
Pada turnamen yang sudah berganti nama menjadi Piala AFF sejak 2008 itu kembali Indonesia coba mewujudkan mimpi sebagai juara. Berstatus tuan rumah bersama Vietnam, Indonesia sebenarnya tampil meyakinkan sejak fase grup. Hal ini ditunjukkan dengan data tiga kemenangan di fase grup dengan hanya kebobolan dua kali dan mencetak 13 gol.
Baca Juga
1. 27 Pemuda Indonesia yang Berhasil di Usia Muda
2. 27 Pemuda Indonesia yang Paling Berpengaruh di Media Sosial
Di partai final Piala AFF 2010, Indonesia yang diperkuat pemain naturalisasi seperti Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim gagal menaklukkan Malaysia. Kalah 0-3 di laga pertama di Kuala Lumpur, Indonesia hanya mampu membalas dengan kemenangan 2-1 di Jakarta. Ga cukup untuk membuat timnas Garuda menjadi juara.
Sebarin ya Mas Bro dan Mbak Bro. Supaya kita ga lupa bahwa timnas Indonesia pernah punya prestasi tinggi di level Internasional.
Kalo masih ada pertanyaan, silakan isi kolom komentar di bawah ya.
Semoga berguna.
Seneng bisa berbagi.
Semangat ga terkungkung
Akan berbuah dengan aksi
Kita tetep setia mendukung
Sampe Indonesia berprestasi
Tembalang, Semarang
Sabtu, 18:00 WIB 17 Desember 2016
Tulisan Temen Kita – YK
Sumber Tulisan
Farabi Firdausy. 2016. Catatan Timnas Indonesia Dalam 20 Tahun Piala AFF goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2016/09/01/27088602/catatan-timnas-indonesia-dalam-20-tahun-piala-aff diakses pukul 20:20 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
Redaksi stay4liv. 2010. Sejarah Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938 Perancis stay4liv.wordpress.com/tag/sejarah-timnas-indonesia-di-piala-dunia-1938-perancis/ diakses pukul 17:40 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
Tim Wikipedia. 2011. Sepak bola pada Pesta Olahraga Asia Tenggara id.wikipedia.org/wiki/Sepak_bola_pada_Pesta_Olahraga_Asia_Tenggara diakses pukul 17:24 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
Yoeprast. 2016. Mengenang Kembali 10 Momen Terbaik Timnas Indonesia www.fourfourtwo.com/id/features/mengenang-kembali-10-momen-terbaik-timnas-indonesia?page=0%2C6 diakses pukul 18:30 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
Sumber Gambar
akusenang.com diakses pukul 22.05 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
bola.com diakses pukul 23.28 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
fandom.id diakses pukul 00.09 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
goal.com diakses pukul 23.10 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
imgrum.net diakses pukul 22.36 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
juara.net diakses pukul 23.50 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
kompas.com diakses pukul 02.50 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
lapanpuluhan.blogspot.co.id diakses pukul 01.20 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
matthewhanzel.com diakses pukul 02.05 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
ndp.org.sg diakses pukul 01.20 WIB pada hari Sabtu, 16 Desember 2016
novanmediaresearch.com diakses pukul 23.00 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
olahragabagus.blogspot.co.id diakses pukul 02.36 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
primasatya17.blogspot.com diakses pukul 02.45 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
sayangi.com diakses pukul 22.40 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
serbaserbibola.com diakses pukul 23.40 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
tribunnews.com diakses pukul 22.25 WIB pada hari Jumat, 16 Desember 2016
twitter.com diakses pukul 00.28 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
vivanews.com diakses pukul 02.50 WIB pada hari Sabtu, 17 Desember 2016
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.