Siapa Sih Marga Hutasoit

Siapa Sih Toga Sihombing?

Salam #MasBro #MbakBro

Toga Sihombing marga apa aja?
Toga Sihombing itu asalnya darimana?

Berkaitan sama Toga Sihombing, kita akan membahas rangkaian marga keturunan Toga Sihombing yaitu…
a. Siapa Sih Marga Silaban?
b. Siapa Sih Marga Lumbantoruan?
c. Siapa Sih Marga Nababan?
d. Siapa Sih Marga Hutasoit?

Baiklah mari kita lanjut …

Siapa Sih Toga Sihombing?

A. Asal Usul Sihombing

Lumbantoruan adalah salah 1 marga dari suku Batak, diwarisi oleh semua yang bermarga Lumbantoruan, baik lelaki maupun wanita dari garis keturunan Bapak secara turun-temurun. Lumbantoruan yang pertama bergelar BORSAK SIRUMONGGUR, merupakan anak kedua dari Sihombing yang mempunyai 4 orang anaklaki-laki dengan urutan sebagai berikut:
1. Silaban gelar Borsak Junjungan
2. Lumbantoruan gelar Borsak Sirumonggur
3. Nababan gelar Borsak Mangatasi
4. Hutasoit gelar Borsak Bimbinan.

Marga yang diwarisi oleh keturunan masing-masing adalah Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit. Keempat gelar tersebut sering dipakai sebagai nama perkumpulan marga oleh keturunan yang bersangkutan di perantauan, atau sebagai nama nenek moyang dari marga yang bersangkutan. Misalnya marga Lumbantoruan, pomparan (keturunan) dari Borsak Sorumonggur.

Perlu dicatat bahwa mayoritas orang yang bermarga Lumbantoruan memakai marga Sihombing, sedangkan yang bermarga Silaban, Nababan, dan Hutasoit hanya sedikit yang memakaimarga Sihombing.
Mengingat keturunan dari masing-masing marga telah banyak jumlahnya, maka sejak puluhan tahun yang lalu telah disepakati oleh keturunan dari empat bersaudara: Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit untuk boleh saling mengawini. Artinya,lelaki dari masing-masing marga ini boleh mengawini perempuan marga lainnya dari kelompok empat marga yang bersaudara tersebut. Persetujuan nikah tersebut di dalam upacara tastas bombong.

Suka menulis?

Mau menghasilkan dari tulisan mu?
Yuk mulai #hidupdariKARYA
tulisIN apa aja?

Kenapa Marga Itu Perlu?

Sejak dulu Orang Batak telah mempunyai marga. Marga memegang peranan dalam adat istiadat, budaya, pergaulan, dan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat Batak, khususnya dalam rangka melaksanakan falsafah Dalihan na Tolu. Selama- orang masih mengaku dirinya sebagai Orang Batak ia akan tetap perlu marganya di dalam penyelenggaraan adat istiadat, budaya, dan tata krama pergaulan di dalam masyarakat, sekalipun ia hidup di perantauan.

Selain itu, marga yang diwarisi secara turun temurun itu dapat berfungsi sebagai family name, yang umumnya pada banyak bangsa di dunia ini diwarisin kepada keturunannya. Jadi, marga itu –umpanya Lumbantoruan– dapat berfungsi sebagai salah 1 identitas.

Sejak Kapan Marga Lumbantoruan Ada?

Di dalam kehidupan sosial dan pergaulan Orang Batak, masing-masing orang yang semarga perlu mengetahui silsilah dan nomor silsilah masing-masing. Kenapa silsilah perlu diketahui adalah buat bedain teman semarga yang kita hadapi itu apakah adalah haha doli (abang) atau anggi doli (adik). Gunanya biar tau nomor marga. Biar kita bisa bertarombo ato tau silsilah marga. Supaya kita tau apakah teman semarga yang kita hadapi itu termasuk golongan Bapak, Kakek, Anak, ato Cucu. Itu adalah bentuk sopan santun untuk orang batak.

Nomor silsilah nenek moyang kita, Borsak Sorumonggur adalah nomor 1. Nomor silsilah anaknya adalah nomor 2, sedangkan cucunya adalah nomor 3, demikian seterusnya. Apabila seorang memiliki silsilah bemomor 15, maka ia akan menyebut marga Lumbantoruan bemomor silsilah 14 sebagai Bapak dan yang bemomor silsilah 16 sebagai Anak.

Dengan perhatiin nomor silsilah bermarga Lumbantoruan di Jabodetabek, nomor silsilah generasi Lumbantoruan yang hidup sekarang bervariasi, mulai dari nomor 14 sampai dengan nomor 19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa marga Lumbantoruan udah ada sejak sekita 3–4 abad yang silam.

Tempat Tinggal Marga Lumbantoruan?

Semula, Sihombing bermukim di Pulau Samosir. Mungkin untuk memperoleh ruang hidup yang lebih baru dan lebih baik ia bersama keempat anaknya: Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit pindah ke Tipang, seberang Danau Toba. Tipang terletak di pantai, selatan Danau Toba, pada tanah pesisir yang sempit, dikelilingi perbukitan yang cukup, tinggi di sebelah selatan, ga jauh dari Bakara tempat pemukiman Raja Sisingamangaraja.

Keluarga Sihombing beserta anak-anaknya cepat berlipat ganda di Tipang, hal yang membuat lahan persawahan dan pertanian yang terasa kurang. Karna itu, sebagian keturunan Sihombing bermigrasi (pindah) ke dataran tinggi, ato disebut juga Humbang, Semula, keturunan Lumbantoruan diriin kampung dekat Lintongnihuta, namanya, Sipagabu. Dari Sipagabu inilah secara bertahap keturunan Lumbantoruan berpencar dii daerah Humbang, yaitu:
a) Lintongnihuta dan sekitarnya
b) Bahalbatu dan sekitarnya
c) Sibaragas dan sekitarnya
d) Sipultak dan sekitarnya
e) Butar dan sekitarnya.
Di 3 daerah pertama bermukim keturunan Hutagurgur Lumbantoruan, anak sulung Lumbantoruan. Di Butar dan sekitarnya bermukim keturunan Toga Hariara Lumbantoruan, anak kedua (bungsu) dari Lumbantoruan. Di keempat daerah tersebut marga Lumbantoruan adalah mayoritas ketimbang marga-mara yang lain. Selain di empat daerah itu, keturunan Lumbantoruan juga berbaur dengan Silaban, Nababan, dll
Hutasoit di luar Humbang, persisnya di sekitar Pahae yang berbatasan dengan Angkola. Di Tipang sendiri sampai sekarang masih tinggal bermukim sekelompok Lumbantoruan keturunan Mambirjalang, dalam hal ini Pareme dan Nasorasabat.
Perlu juga diketahui tempat pemukiman ketiga marga keturunan Sihombing (Silaban, Nababan, dan Hutasoit) di Humbang, yaitu:
1. Silaban di Silabanrura, Butar
2. Nababan di Nagasaribu, Lumban Tonga-tonga Paniaran, Sipariama, dan Lumban Motung dan sekitarnya.
3. Hutasoit di Siborong-borong, Butar, Lintongnihuta, dan sekitarnya.
Untuk beberapa abad, persawahan dan pertanian di tempat pemukiman Lumbantoruan masih terasa cukup. Tapi, seiring dengan percepatan pertumbuhan keturunan Lumbantoruan yang cepat berlipat ganda, persawahan dan pertanian pun semakin terbatas. Sejak itulah keluarga-keluarga Lumbantoruan bermigrasi ke tempat lain. Pada masa Perang Kemerdekaan, perpindahan keluarga-keluarga Lumbantoruan makin meningkat ke daerah Sumatera Timur. Secara bertahap hingga sekarang keluarga-keluarga Lumbantoruan (terlebih generasi mudanya) banyak yang pindah ke tempat lain, tersebar hingga ke kota-kota besar dan pulau-pulau lainnya.
Akibatnya sekarang, banyak kampung di Humbang, daerah asal Lumbantoruan, mayoritas penduduknya adalah orang-orang yang udah tua. Banyak para pemuda ninggalin kampung halamannya buat sekolah ato buat hidup yang lebih baik. Di Jakarta, mereka mempunyai Parsadaan (perkumpulan) yang diberi nama Parsadaan Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan Dohot Boru & Bere Se-Jabotabekdep dan sekitarnya.

Siapa  yang Bermarga Lumbantoruan?

1. Pada dasarnya semua orang, lelaki dan wanita, yang mewarisi marga tersebut melalui garis bapaknya.
2. Semua perempuan non-Batak yang udah diberi (diampehon) marga boru Lumbantoruan melalui proses adat atas permintaanya sendiri dan (calon) suaminya. Suaminya adalah bere dari salah 1 keluarga Lumbontoruan, atau anak atau keturunanya dari saudara perempuannya.
3. Semua lelaki non-Lumbantoruan yang diadopsi oleh salah 1 keluarga Lumbantoruan.

Gimana Perempuan ato Laki-Laki Bukan Lumbantoruan Bisa Bermarga Lumbantoruan?

Seperti dibilang di atas udah makin banyak keluarga Lumbantoruan yang berdomisili jauh dari daerah asal nenek moyangnya. Dalam situasi yang demikian perkawinan antar suku, bahkan antar bangsa tak terhindarkan. Oleh Sebab itu udah makin banyak pemuda Lumbantoruan yang menikah dengan perempuan dari suku non-Batak.

Demikian pula para bere dari Lumbantoruan, yaitu anak atau keturunan dari ibu (boru) Lumbantoruan. Dalam hal ini banyak bere dari Lumbantoruan, yang bersama calon isterinya memohon kepada keluarga Lumbantoruan terdekat untuk memberi (mangampehon) marga kepada sang (calon) isteri tersebut . Dengan demikian praktis keluarga Lumbontoruan tersebut “harus” mengadopsi perempuan non-Batak dimaksud menjadi anaknya putrinya atas restu ketiga unsur marga sesuai dalihan na tolu.

Dengan pemberian marga itu, maka :
1. Bere itu mempunyai Hula-hula
2. Anaknya mempunyai Tulang
3. Cucunya mempunyai Bona Tulang
4. Anak cucunya mempuyai Bona ni Ari

Hal yang sama bisa terjadi pada lelaki non-Lumbantoruan, bisa menyandang marga Lumbantoruan melalui proses memberi (mangampehon) marga atas permintaan pihak keluarga (calon) isteri lelaki dari suku non-Batak tersebut. Hanya memang, peristiwa ini sangat jarang, karena prosedumya lebih ketat dan perlu pertimbangan yang lebih matang. Dengan demikian terjamin hak dan kewajibannya dalam adat istiadat orang Batak sampai 3 keturunan.

Lokasi Bona ni Pinasa
Namora Panaluan Situmorang
Tambun Mulia Br Lumbantoruan

1. Sahat tu saonari, adong dope pangkal Bona ni Pinasa i di Sipultak, jala ditingki angka nasalpu nunga disuan nasida muse Tunas na baru, Pangkal Bona ni Pinasa I diperkirakan +/- 275 tahun (11 Sundut / generasi sian Ompu Sorba tu penulis on). Dicetak jala dibingkai do 2 (dua ) set gambar Bona ni Pinasa i, huhut pinasahat di Pesta Partangiangan Situmorang Lumban Nahor, Thn. 2008 na di BPU “Sejahtera” Pondok Gede. Di Undang nasida do Hula-hulana (Manurung = 75 KK rap dohot Sihombing L. Toruan = 75 KK). Sude do hita hampir mewakili Ompu sian Hariara sahat tu Hutagugur na ro mangadopi Partangiangan 1, laos dipasahat nasida do 1 (satu) rekaman DVD berisi gambar dohot kegiatan nasida to ho mulak marnida Bona ni Pinasa i menjelang Pesta i tu hita hula-hulana.

2. Adong do tahe binege Manuk-manuk (=sian hau) peninggalan ni borunta i di Lumban Sirait Samosir, disimpan pomparanna do i, jala molo adong ninna hita laho tu huta nasida, tar didok angka natu-tua do ; Unang lupa marnida manang mamangkulingi manuk-manuk ni borunta i hamu !.

3. Sian angka barita na diginjang on, misalna ; na-manungkap si Tambun Mulia, jala mandok hatana (tu Mulajadi Nabolon, tu Amangna, tu br. Manurung), berbagai do ra tanggapanta dohot pandapot di si, molo pe sada Legenda on, gabe hira hata ni angka Panurirang manang tadok ma jolo songon pangidoan manang alus ni Parjamita na tulus roha ma i di tingki ha-Kristenon na parjolo i, atik namasa i ditingki Animisme.

4. Boi do gabe si-ingoton na mambahen tudosan na denggan angka hata manang Tona ni si Tambun Mulia i tu angka generasi Muda, bersifat Nasional / Umum, ditonahon tu Pinomparna asa hormat jala mandok Tulang tu sude Sihombing Lumbantoruan (dang mambedahon Hariara dohot Hutagurgur).

5. Jadi, ala sai mandok Tulang do Situmorang on umumna tu hita marga Sihombing Lumbantoruan, denggan antong hita mandok Amangboru tu nasida.
Tarsongon i ma Legenda on ni ceritahon sian na binege, dohonon ma songon hata ni Umpama sian Huta ni Borsak Sirumonggur :

Hobas sian Tipang sahat di Lintong ni Huta, sian si Pagabu torus tu Bahalbatu.
Horas ma sude angka Hula-hulana, horas sudema nang angka Boru.
Sian Sibaragas laho tu Pagaran, sian Sitampurung ro tu Silait-lait
Horas ma hita sude na di Parserahan, horas ma nang di Bona Pasogit.

Tarombo (Silsilah) Ompu Juara Babiat

0. Toga Sihombing :
a. Borsak Junjungan (Silaban)
b. Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan)
c. Borsak Mangatasi (Nababan)
d. Borsak Bimbinan (Hutasoit)

1. Borsak Sirumonggur (Lumbantoruan) (0b) :
a. Hutagurgur
b. Hariara

2. Hutagurgur (1a) :
a. Tuan Hinalang
b. Raung Nabolon

3. Tuan Hinalang (2a) :
a. Datu Parulas
b. O. Satti
c. Datu Sidari
d. Ampartibi
e. Juara Pagi
3. Raung Nabolon (2b) :
f. Hombar Najolo
g. Pande Namora
h. Ginjang Manubung
i. Datu Galapang

4. Datu Galapang (3d) :
a. Tuan Guru Sinomba
b. Juara Babiat
c. Datu Lobi

5. Juara Babiat (4b) :
a. Babiat Sosunggulon
6. Babiat Sosunggulon (5a) :
a. Datu Marulak.
7. Datu Marulak (6a) :
a. O. Mangarandang

8. O. Mangarandang (7a) :
a. Gr. Sininta (O. Huta Hotang)
b. Gr. Tinahi
c. Gr. Tinatia

Cerita Tentang Toga Sihombing
1. …
2. …
3. …

Ada juga yang nanya
Hutasoit marga apa?
Marga Sihombing agama apa?
Silaban masuk marga apa di Karo?
Nababan batak apa?
Nababan masuk marga apa saja?
Apakah 1 marga dalam adat Batak boleh menikah?
Marga Batak apa saja?
Sihombing masuk apa aja?
Apa arti dari Sihombing?

Marga yang terkait
Simangunsong, Marpaung, Napitupulu, Pardede

Google mesin mencarinya
kekitaan adalah sumbernya
Disini #MasBro #MbakBro bisa meminta dicariin informasi apapun … hmm yang positif
Silahkan ngobrol sama kita ya.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Sumber tulisan
Visi Bestari Sinaga. visibestari.wordpress.com dibaca 16:42 WIB pada hari Selasa tanggal 14 April 2020
Buku Parsada Borsak Sirumonggur Sihombing Lumbantoruan

Kata kunci lain yang sering dicari…
Borsak Junjungan SilabanBorsak Sirumonggur LumbatoruanBorsak Mangatasi NababandanBorsak Bimbinan Hutasoit, Silaban, Borsak JunjunganBorsak SirumonggurBorsak Mangatasi, Borsak Bimbinan, Silaban, Lumbantoruan, Nababan, Hutasoit, lagu mars hutasoit, hutasoit menteri, marga yang masuk ke sihombing, irish hutasoit wikipedia, sihombing masuk marga apa ke karo, padan marga nababan, marga batak, silaban masuk marga apa di karo

Comments

Tinggalkan Balasan

https://strokestudiosng.com/pkv/ https://strokestudiosng.com/bdq/ https://strokestudiosng.com/dmq/ https://coriancastle.com/pkv/ https://coriancastle.com/bdq/ https://coriancastle.com/dmq/ https://xenangthaongoc.com.vn/pkv/ https://xenangthaongoc.com.vn/bdq/ https://xenangthaongoc.com.vn/dmq/ https://raselchowdhury.com/pkv/ https://raselchowdhury.com/bdq/ https://raselchowdhury.com/dmq/ https://www.cnnickel.com/pkv/ https://www.cnnickel.com/bdq/ https://www.cnnickel.com/dmq/ https://seputarusaha.biz.id/pkv/ https://seputarusaha.biz.id/bdq/ https://seputarusaha.biz.id/dmq/ https://ppimcensis.or.id/pkv/ https://ppimcensis.or.id/bdq/ https://ppimcensis.or.id/dmq/ https://www.bluesunpv.com/pkv/ https://www.bluesunpv.com/bdq/ https://bluesunpv.com/dmq/