Rekomendasi Film indonesia

Film layar lebar tak jarang diadaptasi dari karya seni lain, seperti novel, prosa, hingga lagu. Tentunya, karya yang dipilih untuk diubah menjadi sebuah film biasanya adalah yang laris manis di pasaran atau penciptanya telah terkenal.

Berikut ini kumparan menyajikan beberapa film layar lebar yang diadaptasi dari karya sastra, novel maupun prosa, dari pengarang atau sastrawan ternama Tanah Air

1.Bumi Manusia

Film ‘Bumi Manusia’ diadaptasi dari novel berjudul sama karya sastrawan legendaris Tanah Air, Pramoedya Ananta Toer. Novel ‘Bumi Manusia’, buku pertama dari Tetralogi Buru, ditulis Pram ketika menjadi tahanan di Pulau Buru, diterbitkan pada 25 Agustus 1980, dan sempat dilarang peredarannya.

Ialah Hanung Bramantyo, sutradara yang mendapat kepercayaan untuk menggarap film ‘Bumi Manusia’. Sebagai penggemar karya Pram, suami Zaskia Adya Mecca itu menganggap kesempatannya untuk menyutradarai film ‘Bumi Manusia’ sebagai mimpi yang menjadi nyata.

Minke, tokoh utama ‘Bumi Manusia’, diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Bertabur bintang, film tersebut juga menampilkan Mawar De Jongh sebagai Annelies Mellema, Sha Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh, Donny Damara, Ayu Laksmi, Giorgino Abraham, hingga Jerome Kurnia.

Film ‘Bumi Manusia’ berdurasi 2 jam 52 menit dan akan tayang di bioskop-bioskop seluruh Tanah Air mulai 15 Agustus mendatang.

2. Perburuan

Bersamaan dengan dirilisnya film ‘Bumi Manusia’, akan tayang pula ‘Perburuan’ di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. Film garapan sutradara Richard Oh tersebut juga diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer dan diproduksi oleh Falcon Pictures.

Film ‘Perburuan’ berkisah tentang Hardo yang kembali ke kampungnya di Blora setelah melarikan diri dan menanggalkan identitasnya sebagai tentara PETA. Kedatangannya tercium oleh Nippon dan membuatnya diburu, terutama oleh Shidokan.

Seperti ‘Bumi Manusia’, film ‘Perburuan’ juga dibintangi para pelaku dunia akting kondang. Sebut saja Adipati Dolken, Ayushita, Khiva Iskak, hingga Egi Fedly.

3. Atheis ( 1974 )

Atheis adalah novel karya Achdiat K. Mihardja, sastrawan angkatan 45 asal Jawa Barat. Novel ini kemudian dibuat filmnya pada tahun 1974 oleh Sjuman Djaya.

Pada awal rilisnya, Atheis sempat memicu kontroversi lho. Badan Sensor Film (sekarang LSF) kala itu menyatakan bahwa konten dalam film ini nggak cocok untuk masyarakat Indonesia. Tapi Sjuman Djaya berdalih bahwa konten dari Atheis sudah ada sejak lama dalam novelnya, dan bahkan sering masuk di kurikulum sekolah.

Meski menuai kontroversi, film yang dibintangi Christine Hakim dan almarhum Deddy Sutomo ini berhasil meraih penghargaan Adaptasi Terbaik pada Festival Film Indonesia 1975.

4.Salah Asuhan (1972)

Salah satu karya sastra terkenal angkatan Balai Pustaka adalah Salah Asuhan yang diterbitkan pada tahun 1928. Salah Asuhan adalah karya sastra terkenal yang berasal dari zaman Balai Pustaka. Coba tanya ke kakek-nenek kamu deh, mungkin mereka pernah baca Salah Asuhan waktu masih puber dulu.

Novel legendaris karya Abdul Moeis ini akhirnya difilmkan oleh Asrul Sani pada tahun 1972. Tapi ia sedikit mengubah latar waktu dalam filmnya yang terjadi pada 1970-an. Beda banget sama setting novelnya.

Salah Asuhan bercerita tentang Hanafi (Dicky Zulkarnaen), pemuda yang gagal menempuh studi di Eropa. Kegagalannya itu membawa Hanafi pulang ke kampungnya di Sumatera Barat. Dari sini dimulailah pertentangan antara kebiasaannya di Eropa dengan adat setempat.

Hanafi yang menaruh hati pada wanita keturunan Prancis mendapat penentangan dari orangtuanya. Usut punya usut, Hanafi ternyata sudah dijodohkan dengan wanita lain yang bernama Rapiah. Sedang ayah dari wanita keturunan Prancis itu nggak mau anaknya kawin dengan orang Melayu.

Jika kamu kebetulan lagi menjalin hubungan sama orang keturunan Prancis, saya merekomendasikan Salah Asuhan buat kamu baca/tonton. Meskipun agak sulit membayangkan kamu bakal dijodohkan dengan seseorang bernama Rapiah, seenggaknya kamu bisa dapat pelajaran dari kisahnya Hanafi.

Salah Asuhan juga sempat dibuat sinetronnya pada 2017 oleh MNC Pictures sebanyak 25 episode.

5.Hujan Bulan Juni

Puisi terkenal karya Sapardi Djoko Damono, ‘Hujan Bulan Juni’, telah dialihwahanakan menjadi lagu hingga novel. Novel yang tercipta dari puisi tersebut kemudian diadaptasikan menjadi sebuah film layar lebar.

Berjudul sama, ‘Hujan Bulan Juni’, film itu dibintangi oleh Adipati Dolken, Velove Vexia, Surya Saputra, hingga Koutaro Kakimoto. Film ‘Hujan Bulan Juni’ disutradarai oleh Hestu Saputra dan dirilis pada 2 November 2017.

Film ‘Hujan Bulan Juni’ berkisah tentang sepasang kekasih, Pingkan dan Sarwono. Pingkan, yang adalah dosen muda Sastra Jepang Universitas Indonesia, pada suatu ketika mendapat kesempatan belajar ke Jepang selama dua tahun. Sarwono pun nelangsa mendengar kabar bahwa dirinya akan ditinggal sang kekasih.

6.Tenggelamnya Kapal Van der Wijck

Film ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ diadaptasi dari novel berjudul sama karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Hamka. Novel tersebut berkisah mengenai hubungan cinta sepasang kekasih yang terhalang oleh perbedaan latar belakang sosial.

Bergenre drama romantis, film ‘Tenggelamnya Kapal Van der Wijck’ dibintangi oleh Pevita Pearce, Herjunot Ali, Reza Rahadian, hingga Randy Danistha. Film yang disutradarai oleh Sunil Soraya tersebut dirilis pada tanggal 19 Desember 2013.


Terbit

dalam

oleh

Tags:

Comments

Leave a Reply