NYANYIAN SUNYI PINGGIRAN JALAN
Petang yang tergolong lisut itu, kudengar nyanyian sunyi tepian jalan,
Tempat seorang bocah kecil pemilik tong-tong sampah
Menggelar gelak tawa dan simpony kehidupan,
Gegap gempita di antara malaikat-malaikat peratap – bila mungkin,
Tangisannya mengobati luka jiwa yang terpidana penderitaan,
Hidup ini adalah darah yang mengalir dan kematian yang mengerut keras
Menatap sumpeknya kekejaman manusia, di atas bumi yang tak seperti di dalam surga,
Ketika rahimnya yang sangat kucintai, sudah membunting kejahatan
Orang-orang saleh telah ludes terbakar api kebencian
Orang-orang kudus telah melenyap.
Hilir mudik petikan dawai kebringasan tanpa henti,
Menggenangi sudut-sudut jiwa-menjingkrak di celah-celah batin,
Menggerayangi bilik-bilik jantung -menghembus nafas petaka.
Riwayatnya menjadi padang gurun penebah duka lara,
Tempat hidup mengalami nasib buruk,,
Akhirnya, makna-makna kehidupan tertumbang tak menentu.
Ah, Tuhan menangislah-merataplah bersamaku di sini dan sekarang.
Baca Juga
ELEGI ANAK LARA
Jadilah Seperti Bunga di Taman
Punya cerita tentang tulisan ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih
canva.com dibuka pukul 20:09 WIB pada hari Selasa tanggal 09 November 2021
karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, November 2021, November, 2021,
Mario_A.R, NYANYIAN SUNYI PINGGIRAN JALAN,
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.