Parenting 06 Ketaatan - tulisIN - kekitaan - karya selesaiin masalah

Parenting 06: Ketaatan

Ketaatan itu kek gimana sih? Gimana cara ngajarinnya ke anak?

Kemarin kan kita udah ngobrol tentang Parenting 05: Menghormati. Kita belajar cara supaya anak hormat sama orangtua dan hal-hal lainnya.

Selanjutnya …

Hari ini, yang sharing adalah Kak Tony dan Kak Peggy.

Kita ngobrol tentang…

Ketaatan dimulai bukan dari anak tapi dari orangtuanya.

Pertama, kalo mau anak taat. Jadilah orangtua yang taat duluan.

Kalo anak mau anak ngikut instruksi. Jangan kasih opsi. Instruksi jelas dan kasih senyuman.

Itu beberapa hal pembuka, mari kita mulai

Parenting 06: Ketaatan

Pertama, anak taat bukan dibangun dari pondasi “asal taat doang”.

Tapi soal membangun sikap hati.

Yap, sikap hati yang terlatih untuk mau taat.

Pondasi tadi dibangun melalui media: firman Tuhan. Anak terlatih sejak kecil untuk mau melakukan firman Tuhan.

Tuhan itu kan maha pengasih yang harus kita taati. Jadi sejak awal anak tau untuk taat … bukan berarti kita orangtua jadi otoriter. We are not God.

Yes, kita orangtua bukan Tuhan yang semua omongannya harus diikuti.

Ketaatan anak harus didukung dengan pemberian gudang moral yang baik. Orangtua menanamkan nilai-nilai kehidupan sejak awal.

Nilai-nilai ini bukan soal urusan baik dan salah ya. Tapi lebih daripada itu. Karakter.

Sepatu Bapaku bilang…

“Hai, anak-anak, taatilah orangtuamu di dalam Tuhan, karna haruslah demikian.” Nah, haruslah demikian inilah yang perlu dijelasin ke anak dengan kasih dan latian terus-menerus.

Gimana caranya?

#MulaiAjaDulu
Ajak anak ngomong apa adanya aja.

Kalo aku gini caranya…

“Saat ngobrol ini, aku punya anak 1 tahun 5 bulan. Setiap sebelum berangkat kantor, aku ajak dia duduk di carseat, pasang seatbelt. Lalu aku pasang seatbelt dan menyetir keluar parkiran.

Setelah keluar parkiran, aku berhenti, lepas seatbelt. Lalu berbalik badang menghadap dia. Lalu aku bilang doa yuk. Aku lipat tanganku sambil melipat tangannya.

Aku ulangi itu kurang lebih 6 bulanan, sampai akhirnya lupa pas kapan. Saat aku berbalik badan, dia langsung nyeletuk dengan berbicara bayi yang seperti bergumam, “oa iuk”.

Aku ga pernah ngajarin dia bilang gitu. Tapi akhirnya diapun bisa sendiri.”

Seperti aku bilang diawal, ketaatan tuh dimulai bukan dari anak tapi dari orangtuanya.

Saat kita konsisten memberikan contoh baik, anak akan meniru. Begitupun sebaliknya.

Jadi ga heran kan, kenapa anak selalu dibilang mirip orangtuanya?

Karna mereka hidup bareng setiap hari. Ya, anak akan hidup seperti orangtuanya.

Kalo ada kesalahan anak, ga taat. Sambil koreksi anak, kita pun perlu koreksi diri sendiri.

Selanjutnya…

Parenting 06: Ketaatan

Lalu

Parenting 06: Ketaatan

Lalu

Parenting 06: Ketaatan

Lalu

Parenting 06: Ketaatan

Lalu

Parenting 06: Ketaatan

03. Kasih Instruksi Saat Dapat Perhatian Anak

04. Sediakan 5 Menit Buat Peringatan

Misal: Sedang nonton tv, jangan langsung matiin. Bilang 5 menit lagi ya.

Bagian ini aku lemah sih.

Perlu disiplin disini .

Mulai disiplin sejak kecil. Ga bisa saat dewasa tiba-tiba disiplin.

Transisi Dewasa:

Angka ga pernah berbohong. Ada pola grafik untuk memulai disiplin dan benih baik lainnya.

Anak boleh taat tapi hatinya kan ga kita liat.

Seperti panahan: ga bisa terlalu kenceng, ga bisa terlalu kendor. Harus tepat kekuatan untuk menariknya supaya anak panah tepat sasaran.

Mendidik anak pun seperti itu.

Kesimpulan

Disobediene leads to trouble .

Tujuan mendidik anak bukan supaya orangtua bangga. Tapi supaya mereka bisa menjadi pribadi yang memiliki karakter.

Pertanyaan

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

Selanjutnya
Parenting 07: …

Sebelumnya
Parenting 05: Menghormati


Terbit

dalam

Comments

Leave a Reply