Kata-Kata Bijak Tere Liye

Tere Liye merupakan nama pena penulis novel Indonesia. Sudah puluhan novel yang telah ia tulis dan memberikan inspirasi bagi banyak orang, khususnya pembaca setianya.

Tere Liye, yang bernama asli Darwis ini, sudah banyak menulis novel. Sebagian novelnya sudah diangkat ke layar lebar. Beberapa karya Tere Liye yang diangkat ke layar lebar, yaitu Hafalan Shalat Delisa dan Moga Bunda Disayang Allah.

Novel yang ditulis oleh Tere Liye tidak hanya menceritakan perjalanan cinta saja, tetapi juga memberikan petuah kepada para pembaca.

Tulisan-tulisannya mampu mengubah cara seseorang dalam berpikir, bahkan tidak sedikit karena kutipan kata-katanya, mampu menyemangati pembaca dalam menjalani hidup.

Banyak di antara tulisan-tulisan pria berusia 40 tahun ini mempunyai pesan yang mendalam.

Berikut hasil rangkuman dari berbagai sumber, kata bijak Tere Liye yang penuh inspirasi :

1. “Menangis tidak selalu simbol lemah tak berdaya. Menangis dalam situasi tertentu justru adalah simbol kekuatan, kesabaran, dan kehormatan”.

2. “Saat kita mati, yang bisa kita bawa hanyalah yang ada dalam hati, jiwa kita. Sedangkan yang terikat dengan fisik, dunia, semua ditinggalkan. Jadi mulailah mengisi hati dan jiwa kita dengan hal-hal bergizi. Bukan malah asyik pamer fisik dan dunia, yang jelas-jelas tidak akan pernah dibawa”.

3. “Orang baik itu sering dimanfaatkan orang lain. Tapi tidak masalah, teruslah berbuat baik, besok-besok akan ketahuan siapa yang memang baik, siapa yang penjahatnya”.

4. “Hidup ini adalah petualangan. semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka jadilah seorang petualang yang melakukan hal terbaik”.

5. “Saat seseorang berbohong, maka dia akan mudah sekali mengulanginya lagi, lagi dan lagi”.

6. “Hidup ini tidak seperti novel, yang kita bisa mengulang halaman pertama kapanpun kita mau”.

7. “Kejujuran itu seperti cermin. Sekali dia retak, pecah, maka jangan harap dia akan pulih seperti sedia kala. Jangan coba-coba bermain dengan cermin”.

8. “Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat”.

9. “Kebahagiaan adalah kesetiaan. Setia atas indahnya merasa cukup. Setia atas indahnya berbagi. Setia atas indahnya ketulusan berbuat baik”.

10. “Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega”.


Terbit

dalam

oleh

Tags:

Comments

Leave a Reply