Ingin Wujudkan RI Mandiri di Bidang Kesehatan, PII Gandeng IDI

karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA

Yuk hidup dari karya, MENULIS SEKARANG↗️

Ingin Wujudkan RI Mandiri di Bidang Kesehatan, PII Gandeng IDI

Salam #MasBro #MbakBro

Impor alat kesehatan atau alkes ke Indonesia sangat banyak dan besar jumlahnya, Produk alkes buatan lokal harus terseok-seok menghadapi dominasi produk impor. Tercatat, hampir 95 persen Alkes yang digunakan untuk berbagai pelayanan di rumah sakit adalah produk impor. sangat disayangkan dan menjadi perhatian banyak orang, salah satunya adalah PII atau persatuan Insinyur Indonesia. 

Ingin Wujudkan RI Mandiri di Bidang Kesehatan, PII Gandeng IDI

Terhitung sejak 2019 sampai 2020 impor alat kesehatan semakin meningkat apalagi ditambah adanya pandemi yang menyerang Indonesia, permintaan impor alkes semakin tinggi dibandingkan pembelian alkes dala negeri.
 
Ketua umum Persatuan Insinyur Indonesia mengatakanm bahwa Indonesia masih ketergantungan alat kesehatan dari luar negeri, dan pandemi covid 19 ini membuka mata semua orang tentang ini.
 
“Pandemi ini membuka pentingnya peran insinyur, dalam mendukung para dokter, sehingga kedua-duanya bisa menjadi pilar utama dalam perang melawan pandemi. Kolaborasi Insinyur dengan dokter adalah prasyarat mutlak bagi kemandirian industri Kesehatan nasional,” ujar Heru Dewanto di Jakarta
 
Beliau sangat menyayangkan kondisi Indonesia yang bergantungan terhadap impor alkes, karena itulah PII berkomitmen ingin menanggulangi permasalahan kesehatan di Indonesia.
 
Salah sayunya adalah PII menyelenggarakan kegiatan dengan membekali para insinyur dalam mengadapi covid 19 atau disebut  learning center. 
 
“Kami juga sudah melakukan riset dan pengembangan masker kain hibrida dalam negeri, dengan efisiensi filtrasi setara dengan masker N95. Melaksanakan pemasangan teknologi sterilisasi udara dan permukaan, di fasilitasi transportasi umum seperti TransJakarta, MRT dan KCI menggunakan teknologi Ozone Nanomist,” ujar Heru Dewanto

Beliau mengakui, tidak mudah untuk menanggulangi permasalahan ini. Menurutnya, target idealnya adalah meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) alkes, sebesar lima persen setiap tahunnya.

Daeng Mohamad Faqih sebagai ketua IDI atau Ikatan Dokte Indonesia mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya menanggulangi ketergantungan Indonesia terhadap alat kesehatan impor luar negeri.

Alat Kesehatan hasil inovasi anak negeri terkadang tidak begitu dibutuhkan oleh rumah sakit sehingga tingkat penyerapannya rendah. Juga alkes hasil inovasi anak negeri juga memiliki harga yang tidak bersaing dan masalah dengan standarisasi yang digunakan, tutur Daeng. 

“Kami akan membantu mendampingi, kira-kira alat kedokteran seperti apa yang dibutuhkan,” terangnya.

 
 
 

Kesimpulan

Gimana menurut #MasBro #MbakBro?
Masih ada pertanyaan?
Silahkan tanya di komentar ya.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

 

Suka menulis?
Silahkan daftar untuk mulai menulis.
Mari #HIDUPdariKARYA
Mau tanya? klik kekitaan.com/mauNULIS

Terimakasih

industry.co.id

Kata kunci lain yang sering dicari…
Heru Dewanto, PII, IDI, Insinyur, Dokter, Persatuan, ekonomi, alkes, alat kesehatan, impor, masalah, covid, 

 

Comments

Tinggalkan Balasan