Ikut Course vs Otodidak Digital Marketing,

mana yang efektif selesain masalah?

Buat jawab pertanyaan itu, kita harus tau dulu apa bedanya ikut course sama otodidak.

1. Struktur dan Bimbingan:

– Course: Panduan, instruktur, kurikulumnya jelas. Ada yang membimbing. Jadi tau apa yang harus dipelajari.

– Otodidak: Semua materi harus cari tau sendiri. Termasuk mulai dari mana belajarnya. Ga ada mentor yang ngarahin step by step nya.

2. Kecepatan Belajar:

– Course: Biasanya lebih terstruktur, jadi kita bisa belajar lebih cepat karena ga perlu buang waktu cari sumber belajar. Efisien.

– Otodidak: Waktu lebih bebas dan yang nentuin kita sendiri. Kita punya kendali penuh sama

kecepatan belajar kita. Ini bisa baik kalo kita banyak waktu luang, tapi bisa menjadi lebih lambat karena harus atur waktu sendiri.

3. Kualifikasi:

– Course: Dapat sertifikat. Ini jadi nilai plus sekaligus bukti kalo kita punya ilmu digital marketing. Jadi, kita punya peluang besar buat lebih terpercaya dan dicari client.

– Otodidak: Ga dapat sertifikat, kecuali ikut ujian tertentu. Biar dapet client, harus terlihat. Nunjukin kemampuan dan hasilnya ke publik biar dapat kepercayaan dan dicari client.

4. Dukungan dan Komunitas:

– Course: Kalo ikut course, pasti barengan sama temen2 lain, jadi akses ke komunitas online sesama digital marketer lebih terbuka. Bahkan bisa dapat dukungan dari instruktur course kalo kita punya kebingungan.

– Otodidak: Harus cari sendiri komunitasnya. Akses ke komunitas mungkin ga semudah temen2 yang ikut course, tapi tetep bisa asal kita mau usaha deketin temen2 digital marketer lainnya.

Perbedaan lainnya, yang jelas kalo ikut course itu berbayar. Kalo otodidak, bayarnya dengan ‘waktu lebih’ karena harus explore semuanya sendiri.

Jadi yang mana yang lebih efektif?

Menurutku, kalo waktumu padat, lebih baik ikut course. Karena materi, mentor, dan panduan nya udah jelas dan lebih terstruktur.

Kalo menurutmu gimana?

CeritaIN di kolom komentar ya


Terbit

dalam

Comments

Leave a Reply