GORESAN AKSARA HATI
Hari-hari dalam lembaran hidupku, aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuknya yang aku miliki. Mungkin akulah satu-satunya orang yang masih setia menyanyikan lagu-lagu lawas tentangnya dan tidak ingin semua serpihan kenangan yang tertinggal di pucuk jiwa, lekas pergi begitu saja tanpa menarik dan menyimak makna cinta dan kerinduan di dalamnya.
Aku juga ingin-bila mungkin-satu kesempatan saja ketika aku rapuh dan terkapar tak berdaya, ketika semua mimpi-mimpiku dan jawaban terhadap semuanya ini belum tersibakkan, dia datang sebagai lilin-lilin kecil yang memancarkan seberkas cahaya dalam kehangatan hingga akhirnya aku bisa menikmati keabadian kedamaian.
Semua kisah yang pernah diceritakan suara buluh di padang, selalu aku taruhkan pada gulungan kitab hari-hari terindahku yang paling sempurna. Ya, mungkin memang waktu belum berpihak padaku yang dulu bersama-sama mencipta dan mensyairi kenangan bersama. Memang, acapkali aku menganggap semua yang berlalu itu berlalu saja, bukan karena buruk atau menyisakan duka dan luka, tetapi semata-mata karena semuanya telah berlalu, tetapi paling tidak aku bisa belajar dari semuanya itu, sebagaimana pengalaman adalah guru terbaik yang mendidik menuju kedewasaan dan kematangan diri.
Aku tahu, dunia ini masih terlalu luas untuk bisa aku pahami semuanya. Namun, aku sadar, meskipun dunia ini penuh dengan cerita yang hilang, tetapi dunia ini juga penuh dengan kemenangan atas kisah-kisah yang hilang itu. Seumpama, harum semerbak aroma melati tak lekas perpaling meskipun musim hujan belum tiba. Sebab, aku mencintainya dalam keheningan tanpa kata-kata lagi.
Aku sering bertanya pada Tuhan, tentang dia, tentang rinduku, apa sudah Dia sampaikan kepadanya. Dan aku percaya, Tuhan tidak pernah diam terpaku, tidak pernah menutup mata dan telinga-Nya. Itulah kenapa aku selalu mengaliri malam-malamku dengan riuh doaku selalu untuknya. Aku juga telah mencintainya dengan sederhana. Sesederhana embun polos yang jatuh berderaian dari telapak dedaunan; sesederhana deburan ombak yang memukul karang, sesederhana waktu menghantar kita bertemu kembali.
Baca Juga
ELEGI ANAK LARA
Jadilah Seperti Bunga di Taman
Lihatlah di luar sana! Setangkai bunga, dersikan angin, dedaunan hijau, bening embun, sungai yang mengalir, burung-burung yang terbang, tembang-tembang yang menghilang di udara, fajar dan senja yang merekah, keheningan dan badai alam; semua menyaksikan bahwa aku sangat mencintainya. Bagiku, dia adalah harapan yang telah mendapatkan restu dari semesta doa-doaku. Dan sesulit apapun jarak yang menghalangiku, dia tetaplah satu-satunya kebanggaan hatiku.
Punya cerita tentang tulisan ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih
canva.com dibuka pukul 19:17 WIB pada hari Rabu tanggal 10 November 2021
karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, November 2021, November, 2021,
Mario_A.R, GORESAN AKSARA HATI,
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.