Digital marketing untuk kamu yang pemula

1. Produk Marketing

Pertama, kita kenali dulu apa produknya. Itulah kenapa ada product knowledge. Ada produk yang mau dijual Kenapa produk itu dibutuhin Inti dari produk yang harus dijual adalah:
Masalah: pusing
Kebutuhan: hilangkan pusing
Solusi: obat pusing
Pada akhirnya produk/jasanya bisa apapun. kita perlu cari apa masalahnya, apa kebutuhannya, dan kasih solusi.

2. Marketing Communications
kita perlu komunikasikan ke sebanyak mungkin orang. Komunikasikan ke orang yang tepat. Misal ada orang pusing, kita ga tanya siapa pusing. Ini adalah obat pusing. Ga gitu caranya. Tapi kita menanamkan/sebarin solusi pusing ke sebanyak mungkin orang, ke berbagai tempat. Karna ini konteksnya adalah digital marketing. Maka cara mengkomunikasikannya adalah konten. Jadi saat mereka pusing, mereka ingat obat pusing kita. Karna udah pernah menikmati konten yang kita buat.

2a. Offline Marketing

Channel (media komunikasi) offline bisa lewat televisi, radio, koran, brosur, pamflet, baliho, billboard dan lain-lain.

2b. Online Marketing

Channel online bisa lewat search engine, sosial media, direct message, email, konten, dan lain-lain.

2. Tren Digital Marketing Pemula
Digital Marketing Dulu vs Digital Marketing Sekarang

1990s
– www: internet mulai
– hotmail: email pertama (sekarang outlook)
– mIRC, ICQ, forums: sosial media
– yahoo: search & konten

2000s
– torrenting (napster): dengerin lagu download
– SaaS (Software as a service): email server/korporate (sekarang cukup pake gmail)
Contoh sekarang: zoom, email kantor
– ecommerce: amazon jual buku
– Google mulai jadi search engine
– FB gantiin friendster
– YT mulai dari video pendek
– blog: orang terkenal mulai ngeblog (self publishing)

2010s
– ecommerce & marketplace: amazon,zalora indonesia mulai rame
dulu takut belanja online.
iklan dilakuin untuk ciptain kebiasaan baru.
– Online ads: mulai rame, dulu murah banget.
– Vlogging. podcasting, dan influencing (KOL)
– Streaming: netflix
– On-demand service: gojek, gofood
– Omni-channel (online2offfline): beli di indomaret lalu ambil sendiri, beli tiket konser online nonton offline
– Cloud computing service: dulu edit video offline instal aplikasi di laptop, sekarang online pake canva

2020s (pandemi)
– Disrupsi industri dan layanan: lottemart 1 minggu ga sampe karna kaget permintaan tinggi
revoU mulai 19 akhir, 100% online itu ga normal buat orang. Lalu karna pandemi jadi normal.
Menariknya: sebelum pandemi belanja offline, pas pandemi belanja online naik drastis, setelah pandemi belanja offline lagi.
Jadinya: karna investasi tinggi saat pandemi, mau ga mau harus layoff.
– data gathering and intelligence: keputusan perusahaan pake data.

2023
– Video pendek rame
– Recycling/repusposing konten: video reaction jadi normal
– 3rd party cookies: privasi makin penting
– Resesi: kemampuan daya beli geser ke online
– Online2Offline makin naik lagi
– AI membantu ambil keputusan.

Kenapa Perlu Perhatian Sama Trend?

Konten Murah, Perhatian yang Mahal

Naiknya Privasi dan Kemanan Data

Polarisasi ide dan kepercayaan

Terbit

dalam

Comments

Tinggalkan Balasan