Sumber : Kontenesia
Digital marketing adalah sebuah pemasaran yang dilakukan melalui internet atau media online. Jika dibandingkan dengan teknik pemasaran konvensional atau tradisional, saat ini metode digital marketing lebih diminati. Metode digital marketing memiliki return of investment atau ROI yang terbilang cukup tinggi.
Ada 2 Fungsi di dalam Marketing untuk pemula Yaitu :
Sumber : Youtube Razi Thalib
- Produk Marketing
Pertama, kita kenali dulu apa produknya. Itulah kenapa ada product knowledge.
- Ada produk yang mau dijual
- Kenapa produk itu dibutuhin
Inti dari produk yang harus dijual adalah:
- Masalah: pusing
- Kebutuhan: hilangkan pusing
- Solusi: obat pusing
Coba kita ambil contoh anak-anak revoU.
- Masalah:
karir mandek
udah lulus, bingung
pengen cari kerja baru
mau naik gaji
malas sama kerjaan sekarang
mau nambah skill baru - Kebutuhan:
meningkatkan ilmu, skill, pengalaman baru - Solusi: kelas online
Pada akhirnya produk/jasanya bisa apapun. kita perlu cari apa masalahnya, apa kebutuhannya, dan kasih solusi.
2. Marketing Communications
Kedua, kita perlu komunikasikan ke sebanyak mungkin orang. Komunikasikan ke orang yang tepat.
Misal ada orang pusing, kita ga tanya siapa pusing. Ini adalah obat pusing. Ga gitu caranya.
Tapi kita menanamkan/sebarin solusi pusing ke sebanyak mungkin orang, ke berbagai tempat.
Karna ini konteksnya adalah digital marketing. Maka cara mengkomunikasikannya adalah konten.
Jadi saat mereka pusing, mereka ingat obat pusing kita. Karna udah pernah menikmati konten yang kita buat.
Marketing Communications ini terbagi menjadi 2 yaitu :
Sumber : Youtube Razi Thalib
2a. Offline Marketing
Channel (media komunikasi) offline bisa lewat televisi, radio, koran, brosur, pamflet, baliho, billboard dan lain-lain.
2b. Online Marketing
Channel online bisa lewat search engine, sosial media, direct message, email, konten, dan lain-lain.
Perbedaan Offline Marketing x Online Marketing.
Offline Marketing | Online Marketing |
Komunikasi 1 arah > penonton tv ga ngomong balik | Komunikasi 2 arah > pengguna medsos bisa komen |
Minim feedback/data > ga bisa pastiin siapa yang liat | Maksimal feedback/data > bisa tentuin siapa yang liat |
Sulit ukur hasil dan ROI > per “yang liat” berapa harganya | Mudah ukur hasil dan ROI > bisa liat berapa harga per klik |
Mahal tapi mudah diatur > pasang iklan bisa ditinggal | Murah tapi sulit diatur > pasang iklan perlu dicek per menit/jam |
Komunikasi massal > buat awareness | Komunikasi tertarget > buat closing ok |
- Tren Digital Marketing Pemula
Digital Marketing Dulu vs Digital Marketing Sekarang
Trus, gimana sih perubahan teknologi dulu dan sekarang?
- 1990s
– www: internet mulai
– hotmail: email pertama (sekarang outlook)
– mIRC, ICQ, forums: sosial media
– yahoo: search & konten - 2000s
– torrenting (napster): dengerin lagu download
– SaaS (Software as a service): email server/korporate (sekarang cukup pake gmail)
Contoh sekarang: zoom, email kantor
– ecommerce: amazon jual buku
– Google mulai jadi search engine
– FB gantiin friendster
– YT mulai dari video pendek
– blog: orang terkenal mulai ngeblog (self publishing) - 2010s
– ecommerce & marketplace: amazon,zalora indonesia mulai rame
dulu takut belanja online.
iklan dilakuin untuk ciptain kebiasaan baru.
– Online ads: mulai rame, dulu murah banget.
– Hp murah mulai rame: nokia, blackberry, apel
– Pengguna website dan aplikasi naik
Buka website pindah dari website ke mobile friendly
– Vlogging. podcasting, dan influencing (KOL)
– Streaming: netflix
– On-demand service: gojek, gofood
– Omni-channel (online2offfline): beli di indomaret lalu ambil sendiri, beli tiket konser online nonton offline
– Cloud computing service: dulu edit video offline instal aplikasi di laptop, sekarang online pake canva - 2020s (pandemi)
– Disrupsi industri dan layanan: lottemart 1 minggu ga sampe karna kaget permintaan tinggi
revoU mulai 19 akhir, 100% online itu ga normal buat orang. Lalu karna pandemi jadi normal.
Menariknya: sebelum pandemi belanja offline, pas pandemi belanja online naik drastis, setelah pandemi belanja offline lagi.
Jadinya: karna investasi tinggi saat pandemi, mau ga mau harus layoff.
– data gathering and intelligence: keputusan perusahaan pake data.
– viability of niche product: barang-barang yang hanya disukai market kecil jadi bisa bertahan.
– naiknya waktu online: karna terbiasa saa
Kenapa Perlu Perhatian Sama Trend?
- Konten Murah, Perhatian yang Mahal
Dulu karna media sedikit jadi konten mahal. Orang rela lakuin apapun supaya bisa nonton tv pada waktunya.
Sekarang karna terlalu banyak konten jadi menarik perhatian orang yang sulit.
Dengan 1 klik bisa pilih apa yang mereka mau. Dengan 1 swipe bisa ninggalin apa yang udah susah kita kerjain.
Itu disebut lower attention spans. - Naiknya Privasi dan Kemanan Data
Cerita nyata: aku ngobrol sama temen soal rumah lalu iklan rumah muncul terus.
Razi Thalib juga alami hal sama, setelah dia batuk-batuk. Seharian muncul mulu iklan batuk di tv dan handphonenya. - Polarisasi ide dan kepercayaan
Jadi perlu tertarget, personalisasi, asli (genuine) atau pengalaman unik.
Sosial media tuh “mau dapatin” perhatian kita. Jadi kalo kita suka A maka konten yang muncul akan selalu A.
Contoh: Saat pandemi ada 2 kepercayaan, orang yang percaya ada covid-19 dan yang ga percaya. Bahkan meskipun kalo mereka kena, mereka bilang itu cuma demam biasa.
3. Inti dari Marketing Online
Ada 4 channel utama yang perlu kita pahami. Apa aja itu?
1. Search (Pistol Jadul)
SEO perlu konten, artikel dan gambar.
2. Social Media (AK47)
Media sosial darahnya juga konten.
3. CRM (Pistol Modern)
Bayangin seperti ini, ga kenal lalu tukeran nomor. Lalu komunikasi langsung tanpa halangan. Ini adalah komunikasi setelah kita dapat data target market.
4. Content (Content)
Kenapa senjata dan peluru?
Karna memang begitulah adanya, ibarat kita mau nembak target market.
Tujuan Pake 4 Channel Marketing
1. Akuisisi
a. Pembelian pertama
b. Ambil data
– Daftar newsletter
– Buat akun
– Download
c. Instal aplikasi
Awalnya kita ga punya nomornya, ga punya alamtnya. Karna dia udah beli produk kita. Jadi punya datanya.
2. Retensi
a. Cross/Up Selling
Ada yang beli celana, kita jual lagi sabuk.
Ada yang beli sepatu, kita jual lagi kaus kaki.
kita naikkan customer lifetime value.
b. Branding dan engagement
Supaya orang terus ingat sama kita. Kita papar mereka terus dengan konten-konten kita.
Jadi saat nanti mereka punya masalah, mereka ingat kita.
Marketing Funnel
1. Awareness
Lagi nyari headset
2. Interest
Eh ada diskon
3. Desire
Cek review ternyata ok
4. Action
Beli dong
5. Rentention
Kalo besok ada diskon beli aja di toko sama.
Kalo besok ada butuh beli lagi, beli aja di toko sama.
Lewat marketing funnel ada yang namanya Customer Journey.
Contoh Customer Journey & Funnel Visualization
Customer Journey | Visualisasi Funnel | Engagement |
Nemu iklan > Lagi browsing/main di medsos | Impresi | 100.000 |
Klik link | Klik | 1.000 |
Masuk ke website > pas liat toko online | Sesi | 900 |
Liat2 produk > dia cek2 rinciannya | Sesi intens | 650 |
Masuk keranjang | Aksi | 200 |
Klik bayar > kalo udah sampe titik ini. kenapa dia ga beli? | Initiate Checkout | 40 |
Beli | Konversi | 20 |
Selesai | Cuan | 20 |
Mulai retensi | ? | ? |
Contoh Flywheel
Apa itu flywheel?
Ini berkaitan sama aktifitas marketing yang tujuan akhirnya adalah pertumbuhan produk/perusahan.
Kuncinya apa?
- Delight
Kalo sakit kepala, trus minum obat. Sembuh.
Seneng ga?
Nah itu delight - Attract
Trus bakal rekomendasiin ke orang lain ga?
Iya.
Itu attract customer baru. (organic)
Bisa juga ini beriklan ya. (paid) - Engage
Proses kita komunikasi ke target market.
Beli obat ngobrol bentar, beli.
Gimana kalo mau beli mobil, ga langsung beli. Proses engage kan panjang.
Karna uang beli obat dan beli mobil beda. Proses engage ini namanya nge-prospek.
Proses diatas mengubah orang asing > prospek > customer > promoter.
Share this:
by ; Randi Apriyansyah
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.