Menurutmu bad habits masalah ga? Malas termasuk ga bad habits mu ga?
Kapan terakhir kau merasa malas?
Kenapa?
Dulu sebelum covid melanda. Aku fulltime pengusaha. Aku fokus ngembangin sebuah Agency Digital Marketing.
Jadi dulu ga relate dengan “malas sama hari Senin”.
Sekarang … setelah covid, aku harus ngantor lagi sambil ngembangin usaha.
Ada momen masalah untuk bangun dan berangkat kerja di hari senin.
Hmm
Kenapa ya?
Apa masalah nya?
Apakah aku ga bahagia sama kerjaan ku?
Apa aku ga suka cita sama apa yang aku kerjain?
…
Barusan dengan nasihat dari seorang Om. Orang yang secara kondisi fisik tepat untuk ngomong sama kita yang fisiknya “sempurna”.
Dia mulai dengan … “Rebahan sebentar ga masalah. Asal jangan jadi keterusan.”
Malas adalah bad habits.
kita perlu cermin diri, kenapa bad habits muncul?
Suka cita muncul dalam alkitab perjanjian baru sebanyak 255 kali. Lebih banyak dari bahagia yang cuma 43 kali.
Lebih dari 80% yang kita khawatirkan ga pernah terjadi. Bahkan 16% kalopun terjadi ga akan berdampak besar sama hidup kita. Cuma 3% yang berdampak sama hidup kita, itu pun bisa kita atasi.
Gimana Cara Bangun Kebiasaan Sukacita?
- Senantiasa Mendekatkan Diri Kepada Tuhan
Ga ada masalah tetep deketkan diri sama Tuhan.
- Cuma pikirin yang baik dan bener.
- Pikirkan hal bajik dan patut dipuji, pikirin semua itu.
- Senantiasa Cukupkan Diri dalam Tuhan
Seandainya ga menyelesaikan masalah.
Boleh berandai-andai tapi jangan berhenti disitu.
Wujudkan.
Om tadi cerita …
“Ada seorang temen yang anaknya lulusan Amerika. Pas pulang dia bilang, seandainya aku lulusan Harvard ya Om. Kerjaan mah gampang.
Si Om langsung merespon, tau ga? Temen Om punya 2 anak lulusan Harvard. Kedua anaknya juga bilang seandainya.”
Seandainya ga ada habis.
Kalo ada harapan. Doain dan usahain.
Kalo ada mimpi. Kejar, doain, dan usahain.
“Ada seorang yang lagi dipenjara. Dia menunggu hukuman mati. Dia pun menulis surat kepada temen-temennya. Setelah ditotal Suratnya. Dia sebut 14 kali kata suka cita. 1 kali paling menohok adalah SUKACITA WALAUPUN, bukan SUKACITA JIKALAU.”