Muhammad Attamimi Halilintar atau yang lebih dikenal sebagai Atta Halilintar ternyata sempat menjadi pedagang sebelum menjadi Youtuber terkenal dengan lebih dari 18 juta subscriber.
Pada saat berjualan itu, Atta mengatakan menggunakan Youtube sebagai media untuk berpromosi barang dagangannya.
Menurut dia, sosial media menjadi bahan yang mudah dan murah bagi anak muda untuk promosi, mengingat beriklan di media cetak dia anggap cukup merogoh kocek dalam apalagi saat memulai usaha.
Sebelum musim video blog atau Vlog, anak sulung dari kesebelasan Gen Halilintar itu mengaku pernah memanfaatkan web blog atau Blog untuk menulis artikel yang berkaitan dengan barang dagangannya.
“Aku jualan handphone, bikin artikel tentang handphone yang aku jual. Nanti di bawahnya, ada tulisan kalau mau beli handphone ini saya jual lho,” kata Atta.
Kini, saat nama Atta masuk dalam jajaran Youtuber terkaya di dunia dan memiliki belasan juta pengikut, dia mengaku tantangan terbesar sebagai pembuat konten adalah justru dari mereka yang mengikuti karyanya.
“Ketika kamu sudah mempunyai orang yang follow, subscriber atau orang yang mengikuti karya-karya kamu, tantangan terberat adalah pressure dari mereka, di mana kita harus terus menyajikan konten buat mereka,” ujar dia.
Kreativitas dalam membuat konten menjadi tantangan tersendiri. Konten bagus, menurut Atta, tidak menjamin video tersebut disukai banyak orang.
“Kadang-kadang kita bikin konten yang terlalu mendidik views-nya dikit, bikin konten-konten receh viewnya banyak, jadi memang susah sih bagaimana menggabungkan itu semua menjadi satu,” kata dia.
Namun, selama banyak masyarakat Indonesia yang mendukung karyanya, dia merasa dapat melewati tantangan yang tidak mudah itu.
“Aku yang dulu tadinya mau bekerja di perusahaan, sekarang aku malah bisa ngeluarin (uang) buat nge-gaji orang banyak,” kata Atta.
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.