20 Kata Bijak Fiersa Besari

Fiersa Besari adalah penulis dan pemusik Indonesia. Sebagai penulis, Fiersa telah menghasilkan enam novel. Ia juga terlibat sebagai salah satu pendiri Komunitas Pecandu Buku.

menembus industri musik berskala nasional secara luas. Tak heran namanya kini semakin banyak dikenal di Indonesia.

Berikut kata-kata bijak Fiersa Besari yang penuh inspiratif.

  1. Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.
  2. Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap “Aku membutuhkanmu”.
  3. Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita.
  4. Beberapa rindu memang harus sembunyi-sembunyi. Bukan untuk disampaikan, hanya untuk dikirimkan lewat doa.
  5. Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur… kau juga.
  6. Aku diam, bukan berarti tak memperhatikan.
  7. Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.
  8. Seseorang yang tepat tak selalu datang tepat waktu. Kadang ia datang setelah kau lelah disakiti oleh seseorang yang tidak tahu cara menghargai mu.
  9. Terkadang, pertemuan dan perpisahan terjadi terlalu cepat. Namun kenangan dan perasaan tinggal terlalu lama.
  10. Ketika kesetiaan menjadi barang mahal. Ketika kata maaf terlalu sulit untuk diucap. Ego siapa yang sedang kita beri makan?
  11. Takan mulia kau menunggu permintaan maaf. Takan hina kau meminta maaf terlebih dahulu.
  12. Tidak perlu takut. Tunjukan saja warna-warni mu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik sedunia pun mempunyai pembenci dan pengkritik.
  13. Lagi-lagi imajinasi menertawakanku karena selalu berhasil menemui mu.
  14. Biarlah “Apa kabar?” menjadi pengganti “Aku rindu”; “Jaga dirimu baik-baik”menjadi pengganti “Aku sayang kamu”.
  15. Jika panas, keringkan lukamu. Jika hujan, nikmati rindu. Jika gelap, biarkan harapan menuntun mu. Mentari akan selalu terbit, juga senyuman mu.
  16. Aku tidak mahir mengejar, tapi aku tahu cara menunggumu.
  17. Tidak perlu bersama selamanya. Selamanya terlalu lama. Seumur hidup saja. Untukku, itu sudah lebih dari cukup.
  18. Sudahlah. Aku dan kamu tak usah di gembar-gembor. Yang hening-hening syahdu itu yang biasanya langgeng. Bukan yang di pamer-pamer.
  19. Dan aku hilang, bukan berarti tak ingin dicari.
  20. Hidup adalah serangkaian kebetulan. Kebetulan adalah takdir yang menyamar.

Terbit

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan