SETIAP KALI AKU BERDOA
Setiap kali aku berdoa
Deret namamu tercecersangat dalam untuk aku sebut.
Terurai sendu pada senja yang cukup redup,
Menderai, mendersik dan mendesah bagiku.
Dengarlah, alunan teduh suara rumah Tuhan itu
Engkau dengar itu! Berkumandang – bertalu-talu dan menggema di antara, kerdipan lilin-lilin suci,
Taburkan noktah-noktah cinta penyatu jiwa.
Sesungguhnya, di kalbuku berdiang percikan- percikan kerinduan,
Seperti bunga-bunga api ganas dari tungku menyala-nyala;
Menghardik mimpiku. Menepis tidur malamku.
Tinggalkan air mataku yang datang lalu pergi,
Laksana musik yang bermain kemudian berhenti.
Sosok rindu ini runtuh berserak-serakan di atas pelosok batin,
Berderak-derakan di antara helaian kenangan yang tertinggal,
Terasa seperti tikaman maut.
Apabila aku merenung lalu bersumpah;
“Aku tak mau mengingat-ingat dia lagi”,
Maka, dalam relung kalbuku ada sesuatu,
Laksana sengat api membara,
Terkurung dalam tulangku-tersengal pada gulungan nafasku.
Aku terengah-engah menahannya;
Tetapi aku tak bisa.
Aku merindumu dalam diam dan hening.
Malah, aku ingin membawamu ke altar kudus,
Dengan gaun pengantin yang sangat anggun
Dan berteguh di atas janji setia; sehidup-semati.
Baca Juga
ELEGI ANAK LARA
Jadilah Seperti Bunga di Taman
Punya cerita tentang tulisan ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih
canva.com dibuka pukul 08:33 WIB pada hari Rabu tanggal 10 November 2021
karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, November 2021, November, 2021,
Mario_A.R, SETIAP KALI AKU BERDOA,
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.