Ronggeng Dukuh Paruk

Ronggeng Dukuh Paruk dan Psikoanalisa | Bagian 1

Film Indonesia
1-9  A  B  C  D  E  F  G  H  I  J  K  L  M  N  O  P  Q  R  S  T  U  V  W  X  Y  Z

Ronggeng Dukuh Paruk dan Psikoanalisa (Bagian 1)

Keterkaitan Tokoh Kejiwaan Tokoh Utama Novel Ronggeng Dukuh Paruk dengan Teori Psikoanalisa Sigmund Freud

Ronggeng Dukuh Paruk merupakan karya monumental Ahmad Tohari, seorang penulis dari Banyumas. Lebih dari 50 skripsi dan tesis lahir dari novel ini. Selain itu novel ini telah diterjemahkan ke dalam 4 bahasa, yaitu bahasa Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Di jurusan Sastra Asia Timur, novel ini menjadi bacaan wajib bagi mahasiswa. Bahkan novel ini pernah diangkat ke layar lebar dengan judul Sang Penari.

Novel ini merupakan penyatuan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dinihari, dan Jantera Bianglala.

Cara pengisahan novel ini cukup menggunggah perasaan ingin tahu, mengungkap suatu masalah yang bagi kebanyakan orang dianggap tidak lazim. Ahmad Tohari berhasil mengungkapkan seluruh kisah dalam novel ini dengan bahasa yang lancar dan mengalir.

Hal lain yang menarik dari novel ini adalah penggambaran konfik kejiwaan tokoh-tokohnya, terutama tokoh Srintil dan Rasus. Ada sisi-sisi kejiwaan yang patut dipelajari dan dicermati dari kedua tokoh ini. Ditemukan beberapa hal berkaitan dengan teori psikoanalisa sigmund Freud dalam novel ini. Ada berbagai permasalahan yang bisa diungkap dari konflik kejiwaan yang dialami oleh tokoh-tokoh utama dalam novel ini, untuk kemudian dijadikan pelajaran dalam menangani kasus-kasus psikologi seseorang.

Lalu apa saja keterkaitan tokoh utama novel Ronggeng Dukuh Paruk yakni Srintil dan Rasus dengan teori psikoanalisa Sigmund Freud?

Suka menulis?

Mau menghasilkan dari tulisan mu?
Yuk mulai #hidupdariKARYA
tulisIN apa aja?

Sebagaimana pada tulisan sebelumnya yang membahasa masalah frustasi, psikoanalisa merupakan salah satu teori kepribadian. Dalam psikoanalisa dijelaskan bahwa jiwa terdiri dari tiga sistem, yaitu id (es), Superego (uber ich) dan ego (ich). Untuk penjelasan ketiga hal ini Anda bisa membaca kembali tulisan yang berjudul, Bahaya Frustasi dan Cara Menghindarinya.

Tokoh tokoh dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, yakni Srintil dan Rasus ternyata tidak terlepas dari itu semua.

Sinopsis

Semangat Dukuh Paruk kembali menggeliat sejak Srintil dinobatkan menjadi ronggeng baru, menggantikan ronggeng terakhir yang mati dua belas tahun yang lalu. Bagi pedukuhan yang kecil, miskin, terpencil, dan bersahaja itu. ronggeng adalah perlambang. Tanpanya, dukuh itu merasa kehilangan jati diri. Dengan segera Srintil menjadi tokoh yang amat terkenal dan digandrungi. Cantik dan menggoda. Semua ingin pernah bersama ronggeng itu. Dari kaula biasa hingga pejabat-pejabat desa maupun kabupaten.

Namun malapetaka politike tahun 1965 membuat dukuh tersebut hancur, baik secara fisik maupun Karena kebodohannya, mereka terbawa arus dan divonis sebagai manusia manusia yang telah mengguncangkan negara ini. Pedukuhan itu dibakar. Ronggeng beserta para penabuh calungnya ditahan. Hanya karena kecantikannyalah Srintil tidak diperlakukan semena-mena oleh para penguasa di penjara itu.

Namun pengalaman pahit sebagai tahanan politik membuat Srintil sadar akan harkatnya sebagai manusia. Karena itu setelah bebas, ia berniat memperbaiki citra dirinya. Ia tak ingin lagi melayani lelaki mana pun. la ingin menjadi wanita somahan. Dan ketika Bajus muncul dalam hidupnya, sepercik harapan timbul, harapan yang makin lama makin membuncah. Tapi, ternyata Srintil kemball terempas, kali ini bahkan membuat jiwanya hancur berantakan, tanpa harkat secuil pun….

Analisa Tokoh Utama Novel Ronggeng Dukuh Paruk

Tokoh Rasus

Pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk di bawah judulnya terdapat kata-kata Catatan buat Emak. Novel ini merupakan buku pertama yang memperkenalkan tokoh Srintil dan Rasus dari Dukuh Paruk.

Dari judulnya sudah jelas, novel ini bercerita tentang dunia ronggeng Dukuh Paruk. Tokoh-tokohnya adalah Srintil dan Rasus yang menginjak dewasa pada sekitar tahun 1965. Sekian tahun sebelumnya desa ini merupakan sebuah desa yang terpencil dan terbilang miskin. Namun warganya memiliki suatu kebanggaan tersendiri karena mewarisi kesenian ronggeng yang senantiasa menggairahkan kehidupan. Tetapi sudah sekian lama pula dukuh Paruk kehilangan ciri kehidupannya, tidak ada ronggeng menyusul tragedi tempe bongkrek yang dialami oleh warga Dukuh Paruk. Peristiwa itu telah menyebabkan beberapa nyawa melayang termasuk nyawa kedua orang tua Srintil dan orang tua Rasus. Santayib dan istrinya keduanya adalah orang tua Srintil yang dianggap oleh warga dukuh Paruk sebagai penyebab malapetaka di Dukuh Paruk karena dari tempe yang dibuatnyalah peristiwa itu terjadi. Sementara ada dua versi cerita berkaitan dengan nasib emak Rasus, yang tidak diketahui kuburannya bahkan sampai Rasus menjadi seorang tentara pun di mana kuburan emaknya masih menjadi misteri. Ketidakjelasan inilah yang kemudian menjadi konflik dalam diri Rasus.

Konflik batin Rasus yang bertindak sebagai pencerita akuan adalah rasa kehilangan emak (embok atau ibu) yang makamnya tidak pernah diketahuinya. Ada dua versi cerita yang didengar oleh Rasus berkaitan dengan nasib emaknya. Cerita pertama mengatakan bahwa emaknya meninggal dalam peristiwa tempe bongkrek. Ia meninggal di poliklinik kawedanan kemudian mayatnya dibawa ke kota kabupaten untuk dijadikan bahan penyelidikan kasus tempe bongkrek. Sedangkan versi kedua mengatakan bahwa nyawa emaknya berhasil diselamatkan oleh seorang mantri kesehatan kemudian ia menikah dengan mantri tersebut dan tidak mau kembali ke Dukuh Paruk, sehingga alamatnya tidak pernah diketahui. Cerita kedua inilah yang membuat Rasus sangat penasaran.

“Cerita nenek yang paling membuatku penasaran adalah yang menyangkut emak. Seperti Ayah, Emak juga termakan racun. Bila ayah langsung meninggal pada hari pertama, tidak demikian halnya dengan Emak. Dia masih hidup sampai seorang mantri datang pada hari ketiga. Mantri yang berkumis dan bertopi gabus itu menolong para korban yang masih bernyawa dengan cara menghardik; mengapa mereka makan tempe bongkrek, makanan yang bahkan tidak pantas untuk anjing” (Hal: 34).

Kedua versi itu menjadi ketidakpastian yang membuat Rasus lebih rana daripada seorang yatim piatu. Karena kesulitan mendapatkan kepastian tentang nasib yang dialami emaknya, Rasus membiarkan emaknya hidup abadi dalam angan-angannya.

“Jadi ada dua versi tentang Emak. Mana yang layak kupercaya aku sendiri selalu ragu.Namun setidaknya versi pertamalah yang benar. Artinya memang Emak meninggal. Mayatnya lalu dicincang untuk kepentingan penyelidikan. Pikiran durhaka ini senganja kudatangkan di kepalaku. Kuharap orang akan mengerti andaikata versi itu benar hakikatnya lebih baik daripada kebenaran versi kedua. Sayang keduanya tinggal menjadi ketidakastian yang membuatku lebih merana daripada seorang yatim piatu.” (hal 34-35)
Ah, entahlah. Akhirnya kubiarkan Emak hidup abadi dalam alam angan-anganku. (Hal: 35)

Karena keputusasaannya mendapatkan kejelasan emaknya, Rasus akhirnya membanyangkan sosok emaknya dalam diri Srintil.

“Ah, sebaiknya kukhayalan Emak sudah mati. Ketika hidup dia secantik Srintil. Bila sedang tidur tampillah Emak sebagai citra perempuan sejati. Ayu teduh dan menjadi sumber segala kesalehan, seperti Srintil yang saat itu masih lelap memeluk keris kecil yang kuletakkan di sampingnya”.

“Namun gambaran sosok emak pada diri Srintil itu akhirnya harus dicabik-cabik dan dihancurbinasakan oleh tradisi yang mengharuskan Srintil menjalani acara bukak klambu sebagai syarat utama mendapat gelar ronggeng sejati. Penderitaan jiwa Rasus kembali mendera bahkan semakin mengganas. Sejak mula pertama Srintil dipingit oleh Kartareja dan Sakarya.

Dalam uraian tadi didapatkan gambaran Rasus yang mempunyai persoalan ingin mengetahui kejelasan kuburan emaknya. Tetapi harapan itu tidak tercapai sehingga ia tidak mendapatkan kejelasan tentang emaknya. Keputusasaan ini mendorongnya untuk membayangkan sosok emaknya dalam diri Srintil.

Itukah konflik kejiwaan Rasus? (Bersambung)

Punya pertanyaan?
Silahkan komen dibawah ya.

Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.

Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.

pasangIN iklanmu disini!

GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.

Terimakasih
canva.com dibuka pukul 14:45 WIB pada hari Kamis tanggal 07 Oktober 2021

karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA

Kata kunci lain yang sering dicari …
tulisIN, tanyaIN, Oktober 2021, Oktober, 2021,
Ronggeng Dukuh Paruk dan Psikoanalisa, Ronggeng Dukuh Paruk, Psikoanalisa,

Comments

Tinggalkan Balasan