PUJIK SENJA YANG KAUCINTA.
Aku ingin terus kekal mengenangmu,
Seperti putik senja yang engkau cinta,
yang memaku pahatan rindumu di relung waktu hidupku, yang kini telah terbit dari ufuk harapan tentang hari esok, bahwa akan tiba masa di suatu saat nanti,kabar-kabar indah yang dibawa oleh sajak kata penuh doa, menjelma menjadi ruang nan teduh tempat noktah-noktah cinta menyatu dalam genggaman kalbu.
Sementara,di sini dan untuk saat ini,
yang aku inginkan adalah sebuah kerinduan sederhana, dari sekian milyaran hasrat yang berkecamuk:
“Engkau ada persis di sampingku, merebahkan kepalaku pada sandaran bahumu, sambil sesekali menghitung bunyi detakan jantungmu dan membilang degup hela nafasmu”.
Ketahuilah,lembaran-lembaran lama kian menyeretku pada tangisan yang berpadu rindu,sederas tetes embun mungil yang jatuh tanpa beban, mengeluh, mendesah dan membuncah bagiku. Hingga tentang kita dan secarik dan secarik kisah kebersamaan kita, melukiskan siluet senja yang dipenuhi dengan pajangan-pajangan nostalgia indah. Di tengah romansa cinta,yang tak kunjung pupus dari memori waktu.Hingga tentang kita dan secarik kisah kebersamaan kita terpatri abadi pada barisan warna-warni pelangi, sebagai penutup bait tembang rindu yang dipetik oleh dawai hujan dan melodi rintik-rintiknya.
Kendati aku tinggal berkhayalkan dirimu, berharap mimpi menjumpakan kita.Karena duniamu-duniaku berbeda, jauh tak terjangkau.
Biarlah musim terus membeku,
tetapi buatku hanya mengukir namamu pada relung dalam sanubariku.
Baca Juga
HIDUP DAN SECANGKIR KOPI
SOLO SOLITUDE
Aku ingin terus kekal mengenangmu,
Seperti putik senja yang engkau cinta,
yang memaku pahatan rindumu di relung waktu hidupku, yang kini telah terbit dari ufuk harapan tentang hari esok, bahwa akan tiba masa di suatu saat nanti,
kabar-kabar indah yang dibawa oleh sajak kata penuh doa, menjelma menjadi ruang nan teduh tempat noktah-noktah cinta menyatu dalam genggaman kalbu.
Sementara,
Di sini dan untuk saat ini,
yang aku inginkan adalah sebuah kerinduan sederhana, dari sekian milyaran hasrat yang berkecamuk:
“Engkau ada persis di sampingku, merebahkan kepalaku pada sandaran bahumu, sambil sesekali menghitung bunyi detakan jantungmu dan membilang degup hela nafasmu”.
Punya cerita tentang tulisan ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih
canva.com dibuka pukul 21:10 WIB pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021
karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, Oktober 2021, Oktober, 2021,
Mario_A.R, PUJIK SENJA YANG KAUCINTA,
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.