Si penemu gaya gravitasi

Kompas.comMenuJELAJAHI KomentarBaca artikel lebih nyaman dan mudah melalui aplikasi Kompas.comDAPATKANHome Sains FenomenaParapuan.coTumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan IndonesiaPenemuan yang Mengubah Dunia: Teori Gravitasi, Muncul Saat Newton Kerja dari RumahSelasa, 24 Maret 2020 | 13:04 WIB Komentar Komentar Lihat FotoWIKIPEDIA/Alexander BorekKartun yang mengilustrasikan awal mula teori gravitasi oleh Isaac Newton.Editor: Shierine Wangsa WibawaKOMPAS.com – Isaac Newton berusia 20 tahun ketika Wabah Besar London melanda. Dia belum mendapat gelar “Sir” dan tak mengenakan wig formal putih yang besar. Newton hanyalah seorang mahasiswa di Trinity College Cambridge, London.Newton menerima gelar sarjana dari Trinity pada Januari 1665 tepat saat wabah turun ke London. Universitas Cambridge ditutup pada 7 Agustus 1665 dan mendorong para cendekiawan residennya untuk melarikan diri ke pedesaan yang berpenduduk kurang padat.Newton kembali ke pertanian keluarganya di Woolsthrope Manor sampai Universitas dibuka kembali pada akhir 1666. Saat itulah Newton melepaskan kejeniusanya, tulis penulis biografi Philip Steele.Masa-masa itu menjadi masa produktif Newton dalam pengembangan ilmu optik dan cahaya, kalkulus, serta hukum gerak dan gravitasi. Mengacu pada Annus Mirabilis karya John Dryden, tahun-tah

un itu adalah keajaiban. itu adalah keajaiban.

Berada di rumah tampaknya tak membuat Newton kehabisan akal. Newton mencoba memecahkan soal-soal matematika dari kampus. Makalah yang ditulisnya itu digadang-gadang sebagai cikal bakal kalkulus yang kita kenal sekarang.

Saat itu pula Newton mendapatkan prisma dan bereksperimen di kamarnya. Bahkan ia membuat lubang kecil di jendela yang menghasilkan sinar cahaya kecil masuk ke kamar. Dari sini ia terpikir untuk mengembangkan ilmu optik dan cahaya.

Tepat di luar jendela rumahnya di Woolsthrope ada pohon apel. Pohon itulah yang menjadi kisah legenda Newton menemukan teori gravitasi saat apel-apel itu berjatuhan di kepalanya.Walaupun banyak yang menganggap bahwa kisah itu apokrif (diragukan keaslianya). Catatan John Conduitt membenarkan adanya unsur kebenaran dari cerita tersebut

.


Terbit

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan