Orang pacaran akan kalah dengan takdir jodoh

Apakah kamu yakin kalau pacar kamu akan menjadi jodoh kamu? Well… pada kenyataannya kamu tidak pernah yakin 100% bahwa seluruh pacar kamu (pada saat kamu menjalin hubungan dengannya) adalah jodoh kamu yang akan menjadi orang yang kamu pilih sebagai ibu dari anak-anak kamu, beberapa kali kamu pernah cukup yakin, tapi pada akhirnya entah kamu ditinggalkan, ataupun di duakan, semua itu pernah kamu alami.

Tapi kamu tau, bahwa memikirkan apakah dia adalah orang yang tepat bagi kamu, adalah meragukan keputusan kamu sendiri yang sudah kamu buat sebelumnya, yaitu memilih dia sebagai pacar kamu. Pada saat pacaran kamu hanya berpikir “akan kami lanjutkan bersama dia jika kamu nyaman, dan akan kamu akhiri jika kamu tidak nyaman”.

Intinya, kamu hanya menjalaninya saja, tanpa berpikir terlalu keras tentang apakah dia jodoh kamu atau tidak, karena jawabannya pasti adalah “kamu berharap dia adalah jodoh kamu”, tapi kenyataan kadang tidak sejalan dengan apa yang kita pikirkan.

“jika memang dia (pacar kamu saat itu) adalah jodoh kamu, maka yakinkan hati kamu dan mudahkan jalan bagi kamu untuk menikahinya, jika bukan, maka jauhkan dia dari kamu secepatnya, dan datangkan orang yang memang seharusnya menjadi jodoh kamu sebagai pengganti dirinya.”

“Pacaran lama-lama, ternyata cuma jagain jodoh orang,” begitu katanya. Well, bukan kah setiap hati yang kita singgahi sebelum berlabuh di perhentian terakhir itu adalah jodoh orang?

Kenapa cuma yang pacarannya lama ya, yang sering jadi target cibiran semacam itu? Padahal yang pacarannya sebentar lalu putus pun bisa termasuk dalam konteks “jagain jodoh orang.” Apa karena mereka menghitung apa-apa saja yang telah diinvestasikan dalam hubungan tersebut, lalu fokus pada kerugiannya?

Well, sebenarnya kejadian semacam itu tak perlu dikasihani, karena selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Lagipula, kalau kamu mau memahami jalannya takdir, kamu takkan menemukan hal untuk disesali dari “menjaga jodoh orang”.

Kita akan bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat. Dari pertama kenal, pacaran sampai menikah kamu juga mungkin mengalami berkali-kali putus nyambung sama orang yang berbeda-beda, mengalami patah hati, jatuh cinta, patah hati lagi, dan begitu seterusnya. Itu semua untuk belajar, kita dipertemukan dengan orang-orang yang salah sebelum bertemu jodoh yang sebenarnya itu untuk belajar.

Menjaga apa yang dimiliki itu naluri. Begitu juga dengan pacarmu saat ini. Tanpa berpikir bahwa dia adalah jodoh orang lain, kamu pasti ingin berusaha menjaga sebaik-baiknya agar kalian bisa berjodoh. Meski takdir tidak ada yang tahu, apakah kalian akan bersama nantinya atau justru akan melihat satu sama lain menikah dengan orang lain. Yang jelas, selagi ada, kita pasti saling menjaga. Betul?

Pahamilah bahwa sama sekali tidak ada yang perlu ditangisi dari “menjaga jodoh orang lain”, toh orang lain pun melakukan hal yang sama untuk jodohmu. Lagipula, apapun yang terjadi dan telah terlewati selama perjalanan hidupmu itu adalah ‘petunjuk’ yang membawa kamu dan jodohmu untuk saling menemukan. 🙂

Kesimpulannya dari cerita saya ini, kita tidak mengetahui apapun yang akan terjadi di masa depan nanti, yang kita miliki hanyalah saat ini, jadi mungkin sudah sepantasnya kita menikmati saat ini semaksimal mungkin dengan menjalaninya, menjalin hubungan dengan dia yang kita pilih saat ini, berusaha untuk menjadi pasangan yang terbaik untuknya, dan berharap kalau dia menjadi jodoh kita hingga kita tua dan mati nanti. Dan jangan lupa untuk selalu melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan yang akan kita ambil untuk masa depan kita.

Yang jelas, sebuah kisah tidak akan ditulis hanya dari perasaan takut atau khawatir kalau kita melakukan kesalahan dengan memilih dia, tapi sebuah cerita baru akan dapat diceritakan jika kita menjalaninya hingga akhir.:)

Semoga bermanfaat:)

See you by ” Lalin Hoerunisa”


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan