Senin, 19 April 2021. Hari pertama menjadi seorang guru.
Ternyata menjadi seorang guru tidak sesenang yang aku bayangkan. Apalagi anak anak yang aku ajari mereka sangat nakal, mereka sangat berisik dan ga bisa diam. Apalagi diumur 9 tahun kebawah belum bisa diatur, dan lebih parah lagi mereka menganggap aku bukan sebagai seorang guru melainkan hanya seseorang yang bisa di ajak mereka bermain. Ternyata aku belum bisa propfesional menjadi seorang guru, dan aku masih kaku sekali dalam mengajar. Namun anak anak itu sepertinya bodo amat denganku, mereka tidak memperhatikanku.
Setelah selesai belajar tibalah waktunya pulang namun tanganku ditarik tarik oleh sepupuku, ia memaksaku untuk ikut kerumahnya. Dan tak berselang lama datanglah kerabatku, mereka adalah kerabat jauh mungkin untuk menengok nenekku yang sedang sakit.
Sepupuku memaksaku untuk memasak nasi goreng untuknya, ia dia gka puasa. Dasar ya anak kecil haha. Namun saat aku mengambilkan nasi untuk sepupuku, aku ditertawakan sambil salah satu dari mereka berkata “kamu mau ngasih untuk kita ya, haha tapi kita sedang puasa kamu lupa ya” semuanya pun tertawa.
Setelah selesai memasak nasi goreng aku meminta kepada sepupuku ittu untuk pulang karena aku ingat hari ini adalah hari senin dan aku harus sekolah. Namun baru sampai pintu sepupuku menangis mau ikut, dan akhirnya dia pun ikut. Hugh masih pagi saja sudah Lelah, tapi aku harus tetap bersabar karena ini adalah bulan Ramadhan.
Sampai sini aja ya akum au sekolah. Dahhh..
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.