Pada malam 10 hari terakhir, banyak keutamaan yang dapat diraih. Salah satunya yakni menghabiskan malam guna mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar.
Tanggal-tanggal ganjil tersebut bisa pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29. ” Bisa 21, bisa 23, bisa 25, 27, 29. Tetapi, tetap kita harus stabil di dalam beribadah “
Kemuliaan yang didapat dari Lailatul Qadar disebutkan lebih baik daripada seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan.
Apa Sih Malam Lailatul Qadar Itu?
Pengertian
Malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia, pahala ibadah di malam Lailatul Qadar akan dilipatgandakan oleh Allah SWT lebih baik dari 1.000 bulan.
Malam Lailatul Qadar juga disebut sebagai malam yang sempit karena para malaikat turun ke Bumi. Pada malam Lailatul Qadar, juga sebagai malam penentuan nasib sesorang.
“Nah di Lailatul Qadar itu juga Allah SWT menentukan nasib seseorang, seperti umurnya, rezekinya, bahkan jodohnya,” terang dia.
Tanda – Tanda
Diriwayatkan dari Imam Muslim, “Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (HR. Imam Muslim, 762).
Kemudian, riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan.” (HR. Al Baihaqi).
Tanda-tandanya antara lain:
- Udara yang tenang dan sejuk
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah.”
- Matahari terbit dengan teduh
Ciri-ciri malam Lailatul Qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya. Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
“Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.” (HR. Muslim).
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.