Membangun Pedidikan Ramah Lingkungan

Yayasan yang didirikan oleh: DR. Komang Anik Sugiani lebih aktif di facebook yaitu Project Beauty Bali. Sekarang menjadi dosen di salah satu kampus di Bali. Pembelajaran gratis menggunakan sampah untuk berbayar terutama sampah plastik. Tujuan untuk mengedukasi anak anak selain pintar pada akademik dan juga peduli terhadap lingkungan. Senin yaitu menari , selasa yaitu yoga, rabu yaitu go green, sabtu seni budaya, minggu pembelajaran berbayar dengan sampah. Kegiatan ini sudah dilaksanakan dari tahun 2015 dan baru berbentuk komunitas. Kendala ada pada tutor atau guru untuk mengajar, setelah 2 tahun melakukan kegiatan ini banyak mendapat respon dari para anak muda untuk mengajar pada pembelajaran berbayar dengan sampah. Tempat belajar awalnya berada di aula kantor desa dan sekarang berpindah di sebuah bangunan yang bernama Taman Pintar. Kendala utama adalah dana untuk yayasan. Dana ini nantinya untuk membantu para siswa siswi yang kurang mampu.

Ketika kota adalah perubahan maka desa adalah kenyataan, pada desa-desa yang terpelosok pendidikan masih sangat kurang merata. Di desa mengening sangat jauh dari perkotaan dan masih banyak masyarakat yang kurang mampu. Pendidikan disini masih sangat rendah karena yang tamat sd melanjutkan ke smp dan melanjutkan ke sma langsung bekerja. Jenjang karir pendidikan hanya berhenti disitu saja dan dapat dihitung dengan jari beberapa orang yang mengenyam pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Walaupun mereka dari status yang kurang mampu dengan project ini masyarakat akan terbantu untuk mendapat jenjang karir yang lebih baik.

Pembelajaran gratis berbayar menggunakan sampah itu dapat diuangkan menjelang hari raya dan bisa ditukar untuk alat tulis dan bisa di olah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis serta bisa juga dijual. Jika akan ada suatu event akan diadakan penggalangan dana. Dan untuk tutorial pengajar juga secara sukarela dan tidak mengeluarkan dana setiap harinya ketika mereka mengajar. Secara tidak langsung semua fasilitas sudah disediakan oleh teman teman yang siap berkolaborasi di komunitas. Untuk sampah nya sendiri bebas mereka mau membawa sampah organik, non organik atau residu dan kebanyakan yang dibawa adalah sampah berjenis plastik. Sampah yang mereka hasilkan harus dipertanggung jawabkan. Tidak semua sampah dapat di daur ulang , kalau sampah yang tidak berharga bisa dijadikan ecobrick. Ecobrick tidak hanya berbentuk ecobrick saja tetapi bisa berbentuk bangku atau meja. Setiap sampah yang mereka bawa sudah dikategorikan, kaca pun bisa dikelola, untuk sampah kresek akan dicacah dan dijadikan alas duduk. Banyak hal yang bisa kita buat dari plastik, dan kita selalu memakai tagline polusi menjadi solusi, pada dasarnya dari sampah menjadi suatu keberkahan.


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan