ELEGI ANAK LARA
Aku, kumpulan anak lara lagi kumuh,
Memetik nada guratan hidup
Berkabung duka sungkan terujar
Untuk siapa wajah ditengadahkan?
Tatapanku hampa. Hampa sekali.
Tetapi aku tersungkur di depan langit suci
Terurai syahdu untukmu bayi mungil,
Yang membusuk di parit buatan ibumu,
Ketika tembang lawas suara alam
Terdengar serak tak beraturan.
Kini aku telah menjumpai
Nasib gelap terbahak bersorak
Dalam kematian anak-anak tak berdosa. Ia dibunuh ibunya.
Aku takkan menghiburmu dengan lagu-lagu merdu
Atau puisi-puisi tersusun indah menawan
Sungguh, aku tak bisa. Aku tak sanggup.
Biarkanlah gemericik air parit itu berpadu,
Berbisik padamu tentang surga kudus dalam renungan abadi.
Baca Juga
HIDUP DAN SECANGKIR KOPI
SOLO SOLITUDE
Punya cerita tentang tulisan ini?
Silahkan komen dibawah ya.
Apapun mesin pencarinya.
kekitaan sumbernya.
Semoga bermanfaat.
Seneng bisa berbagi.
pasangIN iklanmu disini!
GRATIS iklan pertama.
Bonus review produk untuk 27 pengiklan pertama.
Terimakasih
canva.com dibuka pukul 21:10 WIB pada hari Selasa tanggal 19 Oktober 2021
karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA
Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, Oktober 2021, Oktober, 2021,
Mario_A.R, ELEGI ANAK LARA,
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.