Cukup Bawa Sampah Plastik, Anak-Anak ini Sudah Bisa Dapatkan Pendidikan Gratis

Wawancara online bersama ibu Komang

Sistem pendidikan di Indonesia telah menjadi subjek perhatian yang semakin mendalam dalam beberapa dekade terakhir. Sayangnya, gambaran pendidikan di negeri ini seringkali dicirikan oleh sejumlah tantangan yang kritis. Di tengah gemerlap perkembangan teknologi dan tantangan sosial yang semakin kompleks, ada sebuah yayasan yang tumbuh subur dalam dunia digital untuk memberikan pendidikan yang unik dan berharga. Yayasan Project Jyoti Bali adalah contoh nyata dari perubahan yang dipicu oleh kreativitas dan tekad untuk memberikan pengetahuan kepada generasi muda, terutama di daerah pedesaan yang kurang terjangkau oleh pendidikan konvensional.

Yayasan Project Jyoti Bali didirikan oleh Ibu Komang, yang saat ini menjalani peran ganda sebagai seorang dosen di perguruan tinggi di Bali. Pendekatan yang mereka terapkan sangat luar biasa, yaitu mengajarkan anak-anak dengan cara yang berbeda, yang tidak hanya mengembangkan potensi akademik mereka, tetapi juga menciptakan kesadaran tentang pentingnya lingkungan.

Mereka menawarkan pelajaran gratis yang didasarkan pada penggunaan sampah, terutama sampah plastik, sebagai bentuk pembayaran. Tujuan utama mereka adalah untuk mendidik anak-anak dan menginspirasi rasa peduli terhadap lingkungan sejak dini. Setiap hari dalam seminggu diisi dengan kegiatan yang berbeda. Senin adalah hari untuk menari, Selasa untuk yoga, Rabu untuk konsep “go green,” Sabtu adalah hari seni budaya, dan Minggu adalah hari khusus pembelajaran berbayar dengan sampah.

Ide brilian ini dimulai pada tahun 2016 dan sejak itu telah tumbuh menjadi sebuah komunitas yang kuat. Namun, seperti banyak upaya sosial, mereka menghadapi kendala, terutama terkait dengan sumber daya keuangan. Dana yang mereka kumpulkan nantinya digunakan untuk membantu siswa-siswa yang kurang mampu di daerah tersebut.

Dengan kutipan dan mindset “Tidak semua sampah dapat didaur ulang, tetapi semua sampah memiliki potensi untuk menjadi solusi.” Para siswa dan pengajar di Project Jyoti Bali telah mengambil tindakan nyata dengan mengelola sampah plastik menjadi barang yang bernilai tinggi. Mereka menjalani kegiatan ini dengan sukarela, tanpa biaya, dan telah menarik banyak sukarelawan dan tutor yang ikut serta dalam usaha ini.

Selain memberikan pelajaran kepada anak-anak, yayasan ini juga memberikan penyuluhan kepada orang tua mereka tentang pentingnya pendidikan. Semangat mereka adalah untuk mengubah dan memperbaiki kehidupan melalui pendidikan. Impian mereka adalah mendirikan sekolah gratis untuk masyarakat, sebuah sekolah di mana biaya pendidikan anak-anak akan dicari oleh yayasan.

Yayasan Project Jyoti Bali telah memulai perjalanannya di Bali, menginspirasi dan membantu anak-anak di daerah pedesaan. Mereka berharap dapat berkolaborasi dengan lebih banyak orang dan organisasi untuk menyebarluaskan gagasan brilian ini ke seluruh Indonesia.

Sumber : BaliEknes

Mereka adalah contoh nyata dari pemuda yang menjadi agen perubahan, yang menjadikan pendidikan dan lingkungan sebagai fokus utama mereka untuk menciptakan perubahan positif. Indonesia membutuhkan lebih banyak pemuda seperti mereka, yang mencari solusi dan bergerak menuju masa depan yang lebih cerah.


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan