Kita Salah Percaya
Kita Lebih Percaya Sama yang Keliatan

Semua orang boleh berkata
Tapi harus yang bener nyata
Apa yang ada didepan mata
Belum tentu itulah faktanya

Salam Mas Bro dan Mbak Bro

Apa hal yang paling kita takuti?

Sekarang ini banyak hal buruk yang terjadi disekitar kita. Ambil contoh nyata adalah bom yang udah terjadi. Kita jadi takut. Kita dikuasai oleh teror. Ada rasa percaya yang sebenernya ga mau kita percayai. “Kita percaya akan ada bom meledak. Tapi kita sendiri ga tau pasti kapan dan dimana”.

Akhirnya karna rasa percaya yang ga jelas waktu dan tempatnya. Itu kita jadi takut. Disitu kita ga sadar kalo teror itu udah terjadi atas kita.

Baca Juga : Terserah Itu Bukan Keputusan Orang Bertanggung Jawab

Kita Salah Percaya

Saat kita sudah mempercayai dan lakuin hal yang salah.

Kita ambil contoh-contoh sederhana dikehidupan sehari-hari ya.

Kalo ada orang yang menyakiti kita ato orang yang kita sayangi. Kenapa kita marah, sedih, dan benci?

karna kita salah percaya. Kita salah percaya kalo ada hal buruk terjadi maka respon buruk yang kita berikan.

Coba kita buat percobaan sederhana. Kalo ada orang yang menyakiti kita ato orang yang kita sayangi. Gimana kalo kita cukup dengan temui orangnya dan minta dia minta maaf. Sampein meskipun dia menyakiti justru kita udah duluan maafin dia. Minta dia minta maaf sama orang yang dia sakiti.

Meskipun hal itu ga mudah. Tapi kita jawab dengan jujur. Mana yang akan lebih baik hasilnya?

Membalas hal buruk dengan hal buruk ato membalas dengan hal baik?

Baca Juga : Orang Menderita Bukan Disumpahin Bukan Juga Dikasihani

Kita Lebih Percaya Sama yang Keliatan

Selanjutnya masalah lain saat kita percaya adalah kita kita lebih percaya sama yang keliatan.

Contoh sederhana, saat kita kita liat ada orang pakeannya jelek dan duduk didepan sebuh toko. Kita pasti berpikir dia ga ada uang, dia tukang angkat-angkat di toko itu, ato paling rendah dia pengemis.

Kita ga akan pernah berpikir kalo dia adalah seorang yang punya uangkan?

Saat kita ke penjara kita dan liat narapidana. Kita akan berpikir kalo mereka adalah orang-orang jahat yang lakuin kejahatan. Padahal meski fakta buktiin kalo ada orang-orang yang dihukum meski ga bersalah. Ada oknum aparat hukum yang disuap.

Pelan-pelan dan terus turun semakin buruk. kita jadi ga mudah percaya sama orang lain. Kita mudah nolak pendapat orang lain. Kita mudah nolak apa yang orang lain percayai.

Akhirnya hal itu pun balik terjadi sama kita. Padahal kita jelas tau dan yakini. Kalo apa yang kita bilang dan yakini adalah hal yang bener adanya.

Baca Juga : Kadang Kita Lupa, Bukan. Sering Kita Lupa Bukan Karna Kuat dan Hebat Kita

Apa yang Kita Percaya Itu yang Akan Terjadi Sama Kita

Sekarang kita ada masa dimana semuanya butuh bukti. Ini budaya yang baik disatu sisi dan disisi lain sebenernya jelek. Kenapa?

Yap disatu sisi, kita hanya akan percaya kalo itu ada buktinya. Meski sebenernya itu belum tentu bener adanya. Rasa yakin kita jadi berdasarkan apa yang keliatan.

Nah, disisi lain. Kita ga percaya sama hal yang ga ada buktinya. Meski sebenernya itu adalah hal yang bener adanya.

Sampe akhirnya kita bisa tertipu sama kesalahan yang diakui sebagai kebenaran. Karna kesalahan diakui kebenaran sama orang banyak.

Bener dan salah bukan tentang yang mana lebih banyak diyakini orang.

#KataKita

Apa yang kita yakini itu yang akan terjadi sama kita. Bukan tentang apa lebih banyak dipercayai. Bukan juga tentang mana yang ada buktinya ato ga.

Apa yang kita yakini itu yang akan terjadi sama kita. Bukan berarti disinia apa yang kita percayai ga ada buktinya. Tapi pada akhirnya akan terbukti. Disitu kita akan sadar kalo percaya tanpa liat itu bisa terjadi. Disitu juga kita akan yakin kalo apa yang kita percaya bener terjadi sama kita.

#

Pada akhirnya semua akan berada pada lembah keputusan.
Mau percaya tanpa liat.

#

Ada masalah ngadu ke Bapa
Boleh juga sih ke Mama
Sekarang kita tau kenapa
Percaya itu penting adanya

Sumber Tulisan
Pengalaman Penulis

Sumber Gambar
unsplash.com dibuka pukul 10:27 WIB pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2018