👁️1x   💬0 🕗00:00 menit

karya penulis tulis
Yuk mulai #hidupdariKARYA

Yuk hidup dari karya, MENULIS SEKARANG

Aku yakin bukan cuma aku aja?
Semua kita pasti mau hidup aman.
Kita ga mau pelihara rasa takut.

Salam #MasBro #MbakBro
Trus gimana caranya?

Orang yang Mau Dengerin akan Terpelihara, Hidup Aman dan Ga Takut

Bapak baru bilang…
“Tapi orang yang dengarin aku akan terpelihara. Ia hidup dengan aman dan ga perlu takut.“

Selain mendengar, ada unsur terpelihara, hidup aman, dan ga takut.

1. Mendengar

Dulu…
sebelum adanya kebebasan pers… berbicara adalah kemewahan dan mendengar adalah kewajiban (kebiasaan juga).
Sekarang…
dimasa kebebasan pers khususnya di media sosial… berbicara menjadi kewajiban (kebiasaan juga) dan mendengar adalah kemewahan.

Kewajiban yang dihubungkan dengan kebiasaan disini maksudnya adalah bukan aturan. Tapi wajib karna keadaan yang secara ga sadar menjadi kebiasaan. Sedangkan kemewahan maksudnya … karna sifat mendengar jarang dimiliki seseorang. Orang yang mau mendengar adalah orang punya kelas berbeda. Dia adalah orang bernilai.

Kenapa bernilai?
Mendengar disini bukan sekedar mendengar doang.
Tapi…
… mencurahkan semua perhatian merenungkan dan berbiacara serta lakuin tindakan bernilai.  

2. Terpelihara

Mendengar tadi adalah benihnya dan terpelihara menjadi salah satu buahnya.
Kalian yang hidup di desa dan bercocok tanam. Hidup di kota melihat taman terawat. Ato hal-hal lain keliatan “bukti” dirawatnya pasti menyadari mahalnya arti terpelihara.
Hmm, gini deh biar nyata dan relevan betapa dalam dan mahalnya terpelihara.

Pertama, kita hubungkan terpelihara dengan tanaman yang dirawat ya.
Wortel yang dirawat dan ga rawat bedanya adalah besar dan kecilnya.
Wortel kan buahnya ada dalam tanah. Ga keliatan. Jadi satu-satunya mastiin hasil wortel itu gede adalah dengan dirawat baik-baik. Air dan pupuk cukup. Lalu tumbuhan liar dan hama dibersihin rutin.
Kalo hasil per benih wortel besar maka petani akan dapat bobot yang lebih banyak dan hasilnya lebih untung.

Kedua.
Kota kan udah macet dan penuh dengan polusi.
Jadi kalo dikota ada taman yang seger dan asri (terpelihara). Pasti rame aja.
Pernah liat taman yang gersang dan sepi pengunjung?
Kenapa orang kota suka pergi liburan ke puncak, wisata alam, dan lain-lain.
Karna tempat yang terpelihara memberikan mereka hiburan secara fisik, mental, dan spirit.
Memang apalagi?

Ketiga.
Tanpa bermaksud menyinggung siapapun.
Bandingin Pos Indonesia (Pos) dan JNE.
Pos lahir 26 Agustus 1746 dan JNE lahir 1990.
Umur 275 tahun berbanding 31 tahun.
Kau lebih suka kirim paket pake yang mana?
Kau lebih sering kirim paket pake yang mana?
Kenapa?
Perusahaannya lebih terpelihara yang mana?

Baca Juga
a. Mempekerjakan Orang Bodoh dan Sembarang Orang Merugikan Banyak Orang
b. Sesuap Nasi Tentram x Makanan Lezat Berlimpah Bertengkar

3. Hidup Aman

Uh…
…di masa-masa sekarang ini.
Aman itu menjadi hal utama.
Entah kenapa ya, dimanapun kita sekarang tinggal.
Meskipun rasa aman belum sebesar isu ekonomi.
Tapi keamanan masalah semua orang dimanapun. Ga peduli desa ato kota.
Lucunya adalah setiap manusia merasa ga aman karna manusia lain.
Sedangkan setiap manusia maunya ga mau ganggu orang lain.
Tapi kenapa kita merasa terganggu sama rasa ga aman.

Yah, itu dia … ngomong-ngomong ya.
yang jelas rasa aman akan ada saat kita mau memberikan perhatian mendengar sama orang lain dan lingkungan.
Kenapa?
Contoh nyata.
Aku dulu merasa Jakarta itu ga aman dan macet.
Kenapa?
Karna berita di media isinya ya soal banjir Jakarta, Jakarta macet pagi dan malam hari, kriminal di Jakarta.
Ternyata setelah merantau ke Jakarta ga juga.
Jakarta ga banjir lah tapi pernah tenggelam.
Yah, Jakarta memang macet pagi dan malam … saat berangkat kantor dan pulang kantor. Tapi macet dari pagi sampe malam juga.
Yah, semakin banyak orang tinggal di daerah yang sempit. Potensi gesekan jelas makin tinggi.

Setelah 4 tahun lebih tinggal di Jakarta.
Ada titik baliknya akhirnya merasa aman tinggal di Jakarta.
Asal kita tau lingkungannya, tau bertemen dan kerja sama siapa, dan ga berada pada situasi yang ga terpelihara dengan baik.

4. Ga Takut

Takut itu wajar.
Bahkan sama Tuhan kita harus takut karna kemahaanNya dalam segala sesuatu.
Takut itu ga salah.
Tapi takut sama hal yang salah itu salah.
Takut yang ga beralasan itu salah.
Bahkan takut lakuin hal bener pun salah.
Singkatnya takut bukan peliharaan yang baik.
Mending melihara yang lain aja.

Saat kita bener-bener mampu mengenali seseorang, keadaan, dan benda rasa takut akan hilang.
Pengenalan itu bisa dimulai dari mau mendengar.

Pernah kan takut sama senior, idola, … pokoknya orang baru gitu.
Terlepas itu takut sama orangnya ato kita takut salah ngomong.
Eh pas udah kenal ga juga ternyata.
Betul?

Ada orang takut nyetir karna pernah kecelakaan.
Ada orang takut kecoa karna takut tiba-tiba dia terbang.
Ada orang takut ayam karna pernah dipatok sama ayam.
Tapi ada orang yang berani sama 3 hal itu. Bahkan saat ada orang yang takut sama 3 hal itu mereka bisa kasih motivasi dan penjelasan yang masuk akal. Karna mereka udah kenal sama “ketakutan” itu.
Apapun ketakutannya coba deh duduk diam dan mendengar. Kasih perhatian untuk pengenalan.

Kesimpulan

Wow…
Ternyata banyak hal baik yang bisa kita dapatkan dari mendengar ya.
Bukan cuma sekedar hidup terpelihara, aman, dan ga takut.
Tapi…
… ternyata dengan mendengar kita menjadi memperhatikan.
Perhatian ini memberikan kita kemampuan ekstra untuk banyak hal baik.
Mulai dari mampu mengatasi masalah, mencapai prestasi, dan dapatin hasil yang lebih daripada orang lain…
… yang orang lain yang ga mau mendengar ga akan pernah dapatin.

Seneng bisa berbagi.
Pasti bermanfaat.

<< Sebelumnya
Kerja Keras Ga Selalu Hasilkan Beras

Selanjutnya >>
Angkat Tangan Menang Turun Tangan Kalah

Terimakasih
canva.com dibuka pukul 06:27 WIB pada Hari Kamis tanggal 25 Juni 2021

Kata kunci lain yang sering dicari…
tulisIN, kekitaan, Jumat, 25 Juni 2021, Juni 2021, Juni, 2021,
Orang yang Mau Dengerin akan Terpelihara Hidup Aman dan Ga Takut, Orang, Mau Dengerin, Mau, Dengerin, Terpelihara, Hidup Aman, Ga Takut, Hidup, Aman, Takut,