Sustainable Fashion: Menuju Mode yang Lebih Ramah Lingkungan

“Sustainable Fashion: Menuju Mode yang Lebih Ramah Lingkungan” adalah pergerakan besar dalam industri mode yang menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial. Selama beberapa dekade terakhir, industri fashion telah menjadi salah satu penyumbang besar polusi air, udara, dan limbah padat, selain juga memiliki dampak besar pada perubahan iklim. Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dan desainer mode semakin beralih ke prinsip-prinsip keberlanjutan. Mereka mulai menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, mengurangi limbah produksi, mendukung kondisi kerja yang lebih baik di rantai pasokan, dan mendorong konsumen untuk membeli dengan bijaksana. Ini adalah langkah penting menuju menciptakan dunia fashion yang lebih berkelanjutan.

Kunci untuk mencapai mode yang lebih ramah lingkungan adalah edukasi dan kesadaran. Konsumen berperan penting dalam proses ini dengan membuat pilihan bijaksana saat berbelanja dan mendukung merek yang berkomitmen pada keberlanjutan. Pemahaman tentang bahan-bahan yang digunakan dalam pakaian, metode produksi yang lebih ramah lingkungan, dan praktik perusahaan yang bertanggung jawab dapat membantu mengubah cara kita berhubungan dengan mode. Melalui kolaborasi antara perancang, produsen, dan konsumen, kita dapat bersama-sama menciptakan industri fashion yang lebih berkelanjutan, yang menghormati planet kita dan komunitas global.

SUMBER: vir.eng.br

Hanya sedikit industri yang lebih menonjolkan kredibilitas keberlanjutannya dibandingkan industri fesyen. Produk mulai dari pakaian renang hingga gaun pengantin dipasarkan sebagai produk karbon positif, organik, atau vegan, sedangkan matras yoga terbuat dari jamur dan sepatu kets dari rak ritel titik tebu. Model bisnis baru termasuk daur ulang, penjualan kembali, penyewaan, penggunaan kembali, dan perbaikan dijual sebagai ramah lingkungan

SUMBER: vir.eng.br

Namun kenyataan yang menyedihkan adalah bahwa semua eksperimen dan apa yang dianggap sebagai “inovasi” dalam industri fesyen selama 25 tahun terakhir telah gagal mengurangi dampaknya terhadap bumi – sebuah peringatan keras bagi mereka yang berharap bahwa upaya sukarela dapat berhasil mengatasi perubahan iklim dan dampak buruk lainnya. tantangan besar yang dihadapi masyarakat. Misalnya saja produksi kaos dan sepatu, yang meningkat dua kali lipat dalam seperempat abad terakhir – tiga perempatnya berakhir dengan dibakar atau dikubur di tempat pembuangan sampah. Ini terasa seperti kegagalan pribadi. Selama bertahun-tahun, saya adalah COO Timberland, merek alas kaki dan pakaian jadi yang bercita-cita memimpin industri menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Alasan penurunan keberlanjutan industri ini cukup rumit. Tekanan terhadap pertumbuhan yang tak henti-hentinya ditambah dengan permintaan konsumen akan produk fesyen yang murah dan cepat saji telah menjadi kontributor utama. Begitu pula dengan fakta terkait bahwa harga riil alas kaki dan pakaian jadi telah turun setengahnya sejak tahun 1990 dengan sebagian besar barang baru terbuat dari bahan sintetis berbahan dasar minyak bumi yang tidak dapat terurai secara hayati.

by : Daffa Azkhalifa


Terbit

dalam

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan