6 syarat menuntut ilmu menurut imam syafi’i


  أَخي لَن تَنالَ العِلمَ إِلّا بِسِتَّةٍ سَأُنبيكَ عَن تَفصيلِها بِبَيانِ ذَكاءٌ وَحِرصٌ وَاِجتِهادٌ وَبُلغَةٌ وَصُحبَةُ أُستاذٍ وَطولُ زَمانِ 

“Akhi Ala la tanalul ilma illa bi sittatin, sa-unabbiuka ‘an-tafshili’iha bibayanin. Dzaka-in wa hirtsin wa-sthibarin wa bulghatin. Wa irsyadi ustazin wa thuli zamanin.”  

Yang artinya: “ mendapatkan ilmu itu ada enam. (Yakni) cerdas (sehat akal), rakus yaitu rakus dalam menyerap ilmu-ilmu, bersungguh-sungguh, cukupnya modal (harta, kemampuan, dan usaha yang keras), guru yang mengajarkan, dan waktu yang lama.”

Di dalam dunia pesantren, keenam elemen tadi wajib dimiliki para santri. Alasannya agar segala ilmu yang dipelajari santri tidak hanya ilmu instan yang dikhawatirkan berujung pada kesombongan dan merasa sudah paling pintar.