5 Penyebab Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang bisa menyebabkan seseorang terus-menerus merasa sedih dan kehilangan minat. Hal ini dapat memengaruhi pola pikir, perasaan, dan perilaku seseorang.

Tidak hanya itu,  depresi juga bisa memicu masalah fisik maupun emosional. Pengidap depresi biasanya merasa sedih, kehilangan ketertarikan pada hal-hal yang disukainya, putus asa, merasa tidak berharga, dan menyalahkan diri sendiri.

Potensi Penyebab Depresi

Depresi juga dikenal sebagai penyakit yang kompleks. Tidak ada yang tahu persis penyebabnya, tetapi para ahli yakin bahwa beberapa alasan bisa jadi penyebabnya. Melansir Healthline, berikut ini hal yang bisa jadi penyebab seseorang alami depresi, yaitu:

  • Riwayat Keluarga. Faktanya, kamu berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi jika memiliki riwayat keluarga yang mengalami depresi atau gangguan suasana hati lainnya. Depresi sifatnya sangat kompleks, artinya mungkin ada banyak gen berbeda yang masing-masing memberikan efek kecil, daripada gen tunggal yang berkontribusi terhadap risiko penyakit. Genetika depresi, seperti kebanyakan gangguan kejiwaan, tidak sesederhana atau seumum penyakit genetik murni lainnya.
  • Trauma. Beberapa peristiwa bisa memengaruhi cara tubuh kamu bereaksi terhadap ketakutan dan situasi yang membuat stres. Hal ini bisa terjadi karena kekerasan fisik, seksual, atau emosional yang meningkatkan kerentanan terhadap depresi klinis.
  • Struktur Otak. Risiko depresi menjadi lebih besar jika lobus frontal otak kurang aktif. Namun, para ilmuwan tidak tahu apakah ini terjadi sebelum atau setelah timbulnya gejala depresi.
  • Kondisi Medis. Kondisi tertentu meningkatkan risiko yang lebih tinggi untuk alami depresi. Depresi bisa terjadi sebagai efek samping dari penyakit kronis, seperti insomnia, nyeri kronis, atau attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD).
  • Penggunaan Obat. Riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkohol memengaruhi risiko alami depresi. Namun, beberapa obat yang diresepkan dokter juga bisa meningkatkan risikonya. Seperti isotretinoin (digunakan untuk mengobati jerawat), obat antivirus interferon-alfa, dan kortikosteroid.

Terbit

dalam

oleh

Tags:

Comments

Tinggalkan Balasan