SEO on page website

SEO On Page Adalah…

Salam #MasBro #MbakBro udah tau pengertian seo on page adalah apa?

Udah pernah nulis artikel?
Udah pernah unggah video ke youtube?
Udah maksimalin SEO On Page nya?

SEO on page adalah faktor-faktor yang menentukan teroptimasi atau nggaknya website #MasBro dan #MbakBro terhadap mesin pencari dilihat dari dalam websitenya sendiri.

Artinya, kita akan melakukan optimasi di dalam website kita sendiri.
Optimasi on-page tujuannya agar mesin pencari mengetahui apakah website #MasBro dan #MbakBro memang relevan atau sesuai dengan apa yang dicari oleh user. Dan juga yang benar-benar punya kualitas informasi yang terbaik.

Kunci agar website kita optimal cuma 2 hal: relevan dan kualitas. Tanpa memenuhi kedua hal itu, mustahil website #MasBro dan #MbakBro bisa dapetin peringkat 1 di mesin pencari.

Di artikel ini, kita akan mempelajari di bagian-bagian mana aja dalam website #MasBro dan #MbakBro yang harus diterapin optimasi on-page dan juga gimana cara melakukan optimasinya.

Konsep on-page SEO

Dalam SEO, konsep optimasi on-page adalah hal paling utama yang harus kita pahami.

Optimasi SEO lainnya, yaitu off-page, adalah gimana kita mengoptimalkan artikel atau website kita di luar website itu sendiri.

Caranya? Bisa dengan membagikan link artikel dan website kita ke media sosial seperti Facebook, Twitter dan lain-lain. Tapi tanpa menerapkan optimasi on-page maka bakal percuma aja #MasBro dan #MbakBro melakukan strategi lainnya. Jadi, sekarang kita fokus ke SEO on-page dulu, ya.

Tujuan dari on-page SEO sederhana, kita mengoptimasi website supaya:

  1. Bermanfaat tinggi bagi pengunjung
  2. Mempermudah pengunjung saat eksplorasi
  3. Pengunjung betah di dalam website
  4. Mesin pencari mengerti struktur website kita.

Nah, sekarang timbul pertanyaan: kenapa harus fokus ke pengunjung website? Bukannya optimasi itu dilakuin untuk mesin pencari?

Ternyata, mesin pencari bisa tahu apakah pengunjung puas atau nggak dengan halaman yang mereka kunjungi.

Bayangin kalau #MasBro dan #MbakBro mencari sesuatu di Google, lalu masuk ke salah satu website, tapi ternyata isinya nggak memuaskan. Sering kali yang terjadi adalah, setelah beberapa detik kita bakal pencet tombol ‘back’ dan mencari website yang lain. Ya kan?

Nah, durasi lama atau enggaknya kita menetap di sebuah website ini yang bisa “dilacak” mesin pencari seperti Google. Karena Google pastinya ingin menampilkan website yang memuaskan pengguna, jadi website #MasBro dan #MbakBro harus memuaskan pengunjung.

Gimana caranya? Yuk, simak caranya di bawah ini.

Halaman Website yang Optimal

Ada 10 faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna website:

  1. Konten
  2. Keyword atau kata kunci
  3. Judul
  4. URL
  5. Meta description
  6. Media gambar
  7. Outbound link
  8. Internal link
  9. Social sharing
  10. Kecepatan website.

Sekarang, yuk, kita bahas satu-persatu.

1. Konten dengan kualitas terbaik

Kalau #MasBro dan #MbakBro perhatiin, konten adalah komponen utama dalam halaman website.

Artinya, konten memegang peranan paling besar dalam optimasi on-page.

Mustahil dapetin peringkat 1 tanpa punya konten berkualitas.

Konten berkualitas itu gimana, sih? Ini dia ciri-cirinya:

  1. Memberi manfaat maksimum buat pengunjung
  2. Lebih menonjol dibanding konten lain yang sejenis
  3. Disimak dalam waktu panjang oleh pengunjung
  4. Membangkitkan perasaan (kagum, terhibur, bahagia, dll.)
  5. Menyelesaikan permasalahan pengunjung.

Kalau #MasBro dan #MbakBro ingin dapat peringkat 1 di mesin pencari dalam durasi yang lama, maka konten website #MasBro dan #MbakBro sebaiknya memenuhi kelima hal itu tanpa terkecuali.

Hal penting yang harus kita tahu juga adalah Google secara terang-terangan menyatakan bahwa mereka menentang konten yang:

  1. Ringan (thin), dengan kata lain nggak berbobot
  2. Nggak memberi nilai tambah buat pembaca
  3. Nggak original
  4. Bikin pembaca frustrasi (karena kualitasnya rendah).

Kalau konten #MasBro dan #MbakBro masuk ke dalam salah satu kategori di atas, maka bakal sangat sulit mendapatkan peringkat yang tinggi.

Parahnya, konten yang nggak berkualitas beresiko penalti.

Google dan mesin pencari lain secara aktif memperbaharui algoritmanya. Mesin-mesin pencari ini akan makin tahu mana konten yang berkualitas mana yang tidak.

Jadi, #MasBro dan #MbakBro harus hati-hati, ya menerbitkan konten di website.

2. Keyword populer dan tepat sasaran

Kenapa kita suka banget mencari segala sesuatu di mesin pencari? Karena tinggal klik beberapa kata aja, lalu muncul banyak piihan website. Misalnya di Google. Tinggal klik kata kunci, lalu Google bakal menampilkan hasil yang berkaitan dengan keyword tadi.

Semakin relevan dengan keyword, semakin tinggi peringkatnya. Jadi, mengoptimasi halaman berarti mengoptimasi keyword.

Setiap halaman di website #MasBro dan #MbakBro harus dioptimasi paling nggak untuk 1 kata kunci.

Caranya gimana? Sertakan keyword dalam halaman website anda.

Di mana? Tepatnya di dalam konten, di judul, dan di URL.

Dengan begitu, mesin pencari dan pengunjung bakal langsung paham apa isi dari halaman website anda.

Kita juga harus paham apa maksud di balik sebuah keyword.

Misalnya seseorang mencari informasi di Google dengan kata kunci “beli smartphone”. Kira-kira apa maksudnya?

Apakah dia ingin membeli smartphone atau dia ingin baca artikel tentang cara beli smartphone?
Hmm… Kayaknya yang pertama lebih masuk akal, ya. Google juga paham dengan hal ini sehingga Google bakal menampilkan halaman yang menjual smartphone.

Karena itu, mustahil bisa dapat peringkat tinggi kalo #MasBro dan #MbakBro menyediakan artikel tentang cara membeli smartphone.

3. Judul halaman menarik dan mengundang klik

Cara paling gampang untuk optimasi judul yaitu dengan menyertakan keyword utama yang kita incar.

Misalnya keyword “beli iPhone”, jadi judulnya mengandung kata “beli iPhone”.

Udah cukup? Belum. Yang paling penting dalam judul bukan optimasi keyword, tapi optimasi pada ketertarikan manusia. Kalo judul yang kita buat mampu menarik banyak pengunjung, maka peringkatnya bakal naik.

Logikanya gini:
Misalnya ada 2 website yang bersaing, di peringkat 1 dan 2.
Ternyata peringkat 2 lebih banyak mendapatkan pengunjung daripada peringkat 1 karena judul yang dia buat lebih menarik, sehingga banyak yang klik. Google mengutamakan hasil terbaik, maka website di peringkat 2 akan dinaikkan ke peringkat pertama.

Judul adalah elemen halaman yang paling pertama dibaca di hasil pencarian, maka dengan optimasi judul jumlah klik bisa bertambah.

4. URL yang singkat dan deskriptif

Walaupun pengaruhnya nggak besar, tapi URL yang mengandung keyword bisa mempengaruhi peringkat website kita di hasil pencarian.

Berikut ini contoh URL yang tidak baik. Hindari penggunaan URL seperti ini.

  • panduanim.com/?p=94.

URL yang baik selalu relevan dengan isi dari halaman tersebut.
Contohnya:

  • Halaman tentang ‘harga laptop’ > domain.com/harga-laptop/
  • Halaman produk ‘resep donat’ > domain.com/laptop/resep-donat/

Jadi, buatlah URL yang mendeskripsikan konten, lebih baik lagi kalo mengandung keyword utama.

5. Meta description yang deskriptif dan mengundang klik

Meta description adalah 1-2 kalimat yang muncul dalam hasil pencarian:

Meta description sebetulnya nggak mempengaruhi ranking halaman #MasBro dan #MbakBro. Selain itu, juga nggak selalu muncul di hasil pencarian. Karena Google sekarang lebih sering menggunakan kalimat di dalam konten sebagai deskripsi halaman.

Meskipun begitu, nggak ada salahnya bagian ini juga dioptimasi.

Karena dengan meta description yang menarik, kemungkinan orang mengunjungi website #MasBro dan #MbakBro bakal semakin tinggi. Dan, semakin banyak orang yang klik ke website kita, semakin tinggi peringkatnya.

6. Gambar berkualitas tinggi dan berukuran optimal

Coba kita bayangin sebuah halaman website yang 100% isinya teks, nggak ada gambar, pasti ngebosenin, kan. Maka dari itu, gambar dan/atau video adalah nilai tambah.

Walau ada juga yang bilang kalo gambar itu merugikan. Wah, itu nggak benar. Nggak ada kerugian dalam menggunakan multimedia dalam konten.

Kecuali, kalo jumlahnya sangat banyak sampai-sampai membuat komputer pengunjung website kita macet. Atau apabila gambar dan video nggak ada kaitannya dengan konten.

Ini dia, nih, tips agar gambar dan video optimal:

  1. Gunakan gambar yang berhubungan dan menjelaskan konten
  2. Gunakan tipe ekstensi yang tepat agar ukuran file nggak membengkak
  3. Pastikan resolusi gambar sesuai dengan yang ditampilkan
  4. Kompres gambar supaya optimal
  5. Tambahkan atribut alt ketika meletakkan gambar.

7. Referensi berupa link ke website lain

Poin ini penting banget terutama untuk website baru karena Google sebagai pusat informasi tentunya ingin menyediakan konten-konten yang terpercaya. Agar informasinya nggak menyesatkan banyak orang.

Ini yang menyebabkan website besar sering kali muncul di awal hasil pencarian, karena reputasi website udah dibangun sejak lama.

Nah, kalo website #MasBro dan #MbakBro masih baru, Google menganggap isinya belum bisa dipercaya.

Karena belum dipercaya, maka akan lebih sulit dapat peringkat tinggi.

Karena itu, link referensi ke website lain bisa membantu. Link ke website lain yang reputasinya bagus dan relevan akan membuat reputasi konten kita jadi lebih baik. 

Sama juga halnya dengan buku. Buku non fiksi, misalnya. Di dalamnya kita bisa menemukan daftar pustaka yang merupakan sumber referensi acuan si penulis. Buku tanpa kutipan sumber lain akan dianggap nggak terpercaya.

8. Internal link untuk mempermudah navigasi

MasBro dan #MbakBro pernah dengar istilah bounce?

Bounce artinya saat seseorang masuk ke website kita, kemudian dia langsung keluar tanpa melakukan apapun.
Kalau bounce rate dari website kita tinggi, bisa jadi karena:

  • Kualitas kontennya mengecewakan
  • Navigasi sulit.

Jangan lupa, website yang mengecewakan pengunjung nggak akan bisa dapat peringkat tinggi. Jadi bounce rate bisa menjadi faktor yang menunjukkan kepuasan pengunjung.

Salah satu cara untuk menurunkan bounce rate adalah dengan memasang internal link (link antar halaman), agar pengunjung bisa dengan mudah berkunjung ke halaman lain dalam website #MasBro dan #MbakBro.

9. Bisa di-share ke social media

Saat ini Google nggak menganggap jumlah share sebagai faktor penentu peringkat di Google, tapi bukan berarti social sharing jadi nggak penting. Justru sebaliknya. Social share punya dampak tidak langsung terhadap peringkat website.

Apa saja manfaat social share?

  1. Tambahan pengunjung
  2. Branding, website kita akan dikenal
  3. Faktor kepuasan bertambah tinggi (kalau website kita bisa memuaskan pengunjung yang datang)
  4. Beberapa dari pengunjung akan memberikan backlink.

Dibandingkan SEO, social media akan membangun brand website kita dengan lebih cepat.

Inilah yang punya efek terhadap SEO.

Ketika website kita sudah dikenal, maka orang-orang akan mencari website kita lewat Google. Karena banyak yang mencari lewat Google, artinya reputasi website kita akan dianggap bagus oleh Google.

Jadi, jangan lupa pasang tombol share di website #MasBro dan #MbakBro, ya.

10. Kecepatan respon dan hambatan kecepatan

Website yang lebih cepat akan dapat peringkat yang lebih baik.

Dalam artikel yang ditulis oleh Billy Hoffman di MOZ, terlihat bahwa website yang berada dalam peringkat atas memiliki waktu respon yang lebih singkat.

Time to First Byte (TTFB) artinya waktu yang dibutuhkan server website sampai user mendapat 1 byte pertama. Dengan kata lain, waktu respon server.

Peningkatan kecepatan bukan hanya untuk mesin pencari. Saat berseluncur di mesin pencari, kita sebagai pengunjung juga merasa lebih nyaman berada dalam website yang waktu loadingnya singkat.

Hal-hal yang mempengaruhi kecepatan:

  1. Kualitas hosting yang digunakan
  2. Jumlah file .js dan .css di
  3. Ukuran halaman yang terlalu besar sehingga mengganggu pengunjung.

Nah, itu tadi beberapa hal yang bisa membantu #MasBro dan #MbakBro dalam optimasi SEO on-page.

Seneng berbagi.

Pasti bermanfaat.

Sumber tulisan
panduanim.com/on-page-seo/ dibaca 12:35 WIB pada hari Jumat tanggal 28 Februari 2020

Comments

Leave a Reply