Digital marketing atau pemasaran secara digital saat ini merupakan suatu ilmu baru yang wajib dikuasai oleh para pelaku bisnis. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti masyarakat Indonesia yang kebanyakan adalah pengguna gadget (baca: smartphone), bahkan beberapa dari mereka bergantung banget sama perangkat komunikasi elektronik tersebut, baik untuk urusan pribadi, pendidikan, bisnis ato hal lainnya. Faktor lain yang membuat ilmu tersebut menjadi “ilmu wajib” bagi pelaku bisnis adalah persebaran jaringan internet di Indonesia yang semakin merata. Ngga cuma dua hal di atas, efektivitas dan efisiensi dalam memasarkan suatu produk juga menjadi tuntutan bisnis saat ini, agar hasil penjualan juga bisa maksimal.
Pada era ini, digital marketing diklaim bisa jadi tools utama yang dapat menggenjot pemasaran produk secara maksimal dengan usaha dan biaya yang lebih minim dibandingin alat marketing tradisional kayak media cetak. Bukan berarti sekarang ini metode tersebut ditinggalin, sih, tapi kayak yang kita sering liat di sekitar, udah banyak pelaku bisnis yang beralih menggunakan digital marketing sebagai strategi utama untuk memasarkan produknya.
Nah, untuk kita yang adalah pemula dalam mempelajari digital marketing, lima hal di bawah ini bisa jadi dasar buat kita untuk menjadi digital marketer ulung di masa depan. Cus, disimak!
1.Apa Itu Digital Marketing?
Digital marketing adalah segala jenis kegiatan promosi yang menggunakan media elektronik. Artinya, segala jenis promosi yang dilakuin lewat media, seperti radio dan televisi sejak puluhan tahun yang lalu merupakan bagian dari konsep ini.
Namun, kira-kira kenapa, ya, digital marketing baru booming belakangan ini? Simple, jawabannya adalah karena penggunaan smartphone saat ini kian hari kian meningkat dan membuat orang-orang begantung dengan perangkat tersebut. Belum lagi, jaringan internet yang makin merata penyebarannya di Indonesia. Kedua hal ini akhirnya menciptkan peluang untuk memaksimalkan penerapan digital marketing yang lebih terbarukan di Indonesia.
Simplenya, marketing itu sendiri pada dasarnya adalah usaha untuk melakukan kontak dengan para pengguna atau target pasar. Karena saat ini kita dapat dengan mudah menemukan mereka di internet, pada akhirnya muncullah istilah digital marketing.
2. Perbedaan Digital Marketing dengan Marketing Tradisional
Biar kate tujuannya sama-sama buat masarin suatu produk, namun ada beberapa perbedaan mencolok antara digital marketing dengan marketing tradisional, seperti berikut ini:
a. Target Pemasaran
Kita sering melihat berbagai iklan di koran dan majalah, serta di luar sana ada papan reklame yang memuat iklan suatu produk. Beberapa contoh iklan tersebut merupakan penerapan dari marketing tradisional, yang mana target pemasarannya hanya mencakup pada si pembeli koran ataupun orang-orang yang melintasi papan reklame.
Beda halnya dengan pemasaran tradisional, digital marketing mempunyai target pemasaran yang sangat luas. Ngga cuma di satu titik atau platform tertentu aja, dengan manfaatin internet sebagai media pemasaran, maka jangkauan yang didapat dari digital marketing bisa lebih terbuka luas.
b. Waktu dan Biaya
Marketing tradisional banyak memakan waktu dan biaya. Hal ini karena proses yang dipake untuk ngurusin iklan lumayan ribet, kadang harus nunggu antrian, atau slot beriklan uda dipake sama pengiklan lain. Selain itu, dari segi biaya juga terbilang boros. Sebagai contoh, rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapat satu slot iklan koran dalam ukuran kolom tertentu bisa mencapai harga jutaan, loh. Beda banget sama pemasaran tradisional, melalui digital marketing proses pembuatan iklan jadi lebih cepat dan gampang. Kita bisa dengan bebas nentuin waktu dan nyesuain jumlah biaya untuk membuat iklan. Ngga cuma itu, kita juga bisa nentuin sendiri jangkauan iklan yang kita buat. Semuanya membuat kita jadi lebih mandiri namun hasilnya lebih maksimal.
c. Komunikasi Dua Arah
Interaksi pada marketing tradisional cenderung bersifat searah. Contohnya, saat kita melihat iklan di koran atau papan reklame, kita ngga bisa langsung ngasih reaksi pada si empunya iklan itu. Mereka cuma dapat exposure karena kita aware dengan produk yang mereka pasarkan, tapi mereka ngga langsung tau apakah iklan yang mereka pasang itu efektif ato ngga. Apakah kita tertarik, atau malah ngga suka dengan iklan yang mereka tampilkan.
Beda halnya dengan digital marketing, kita bisa tau reaksi target pasar kita dalam waktu singkat. Bahkan secara langsung. Karna adanya jaringan internet yang sangat mendukung, digital marketing bisa membuat interaksi yang bersifat dua arah.
3. Keunggulan Digital Marketing
Mungkin kita udah sedikit digoda dengan keunggulan digital marketing ini di bagian “perbedaan digital marketing dengan marketing tradisional” barusan. Namun untuk lebih jelasnya, yuk, simak keunggulan yang ditawarkan oleh si inovasi baru ini!
a. Biaya Terjangkau
Perhatiin dan bandingin deh, besar biaya yang dibutuhin untuk masang satu iklan di majalah dengan berdurasi tayang dua minggu, dengan biaya yang dibutuhin untuk masang iklan di Instagram story yang bisa di-upload sebanyak 14 kali dalam dua minggu pula. Tentu lebih murah pake media sosial, kan? Sekalipun kita menggunakan fitur jasa Instagram ads, biaya yang kita keluarin lebih murah dan sebagai tambahan, audiens untuk iklan yang kita pasang lebih banyak dan beragam. Dengan minimnya biaya yang diperlukan untuk memasarkan produk, tentu menguntungkan para pemilik usaha kecil dan menengah yang punya keterbatasan budget.
b. Pengukuran Hasil yang Lebih Akurat
Saat kita membuat suatu iklan di media sosial, tentu kita penasaran berapa banyak orang yang melihat iklan yang kita upload, kan? Nah, dengan digital marketing, kita bisa dengan mudah tau berapa jumlah pengunjung, jumlah konversi, nilai ROI (Return of Investment) dan lain sebagainya. Selain itu, kita dapat melakukan evaluasi tentang strategi yang telah dilakukan, apakah efektif atau tidak. Kita juga bisa mengukur banyak aspek dalam strategi ini, misalnya aja, nih, jumlah pengunjung atau viewers. Dengan menggunakan software digital, kita bisa liat jumlah pengunjung, jenis perangkat yang dipergunakan, asal, serta berbagai informasi digital lainnya.
Sebagai contoh tambahan, saat ini Instagram menghadirkan fitur reaction dan voting pada Instagram story. Kalo kita bisa manfaatin fitur ini secara maksimal, kita bahkan bisa tau selera pasar yang nantinya bisa ngebantu kita dalam menciptakan produk inovasi baru.
c. Menjangkau Target Pasar yang Ideal
Kita bisa pastiin bahwa promosi yang disampaikan akan sampai pada target pasar. Hal ini bisa terwujud dengan menggunakan SEO (Search Engine Optimization) dan berbagai alat analisa lainnya, maka kita bisa menemukan konsumen yang melakukan pencarian di internet mengenai topik yang berkaitan dengan bisnis kita. Penggunaan iklan media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk menjangkau target pasar yang mungkin tertarik untuk menggunakan produk kita berdasarkan aspek berbagai informasi seperti area tempat tinggal, usia, dan pekerjaan.
d. Membuat Pasar Jadi Lebih Kompetitif
Dulu, susah rasanya bagi sebuah bisnis kecil untuk bisa bersaing dengan perusahaan besar. Keterbatasan dana untuk melakukan promosi merupakan salah satu kendala utamanya.
Digital marketing hadir dan merubah stigma tersebut. Sekarang, para pengusaha kecil memiliki kesempatan yang sama besarnya untuk bersaing dengan para kompetitor. Penggunaan digital marketing dengan biaya yang lebih terjangkau membuat siapapun dapat mempromosikan produk mereka untuk menarik perhatian calon konsumen baik lokal, nasional, bahkan internasional.
e. Kemudahan Merubah Taktik dan Strategi
Dalam strategi marketing tradisional, dibutuhkan waktu yang lama untuk melihat tingkat kesuksesan yang bisa diraih dan ngga banyak hal pula yang bisa dilakukan dalam jangka waktu tersebut.
Berbeda dengan digital marketing, dimana kita dapat dengan gampang melihat jumlah pengunjung yang ada dan melakukan perubahan-perubahan kecil secara terus menerus. Kemudahan dalam melakukan perubahan dan improvisasi strategi berdasarkan hasil yang masuk secara real time ini membuat teknik pemasaran ini lebih fleksibel dan menguntungkan.
f. Mampu Menjangkau Target Pasar yang Lebih Luas
Tadi kita udah singgung mengenai cakupan pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan digital marketing untuk memasarkan produk. Hal ini memang benar adanya, karna didukung dengan pengguna smartphone dan internet, saat ini ngga lagi terbatas cuma di kota-kota besar aja. Para penduduk yang tinggal di kota kecil, bahkan desa pun saat ini juga sudah menikmati kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi ini. Nah, para marketer bisa banget manfaatin fenomena ini untuk ngejangkau target pasar yang lebih luas tanpa perlu pusing mikirin gimana cara untuk mengatasi hambatan jarak.
4. Strategi Digital Marketing
a. SEM (Search Engine Marketing)
SEM atau Search Engine Marketing adalah bentuk pemasaran di internet melalui kegiatan promosi website dengan cara meningkatkan visibilitas website itu sendiri di halaman hasil pencarian mesin telusur semacam Google (SERP: Search Engine Results Page). SEM memiliki beberapa strategi, di antaranya SEO (Search Engine Optimization), SMM (Social Media Marketing), iklan seperti Google Ads dan PPC (Pay Per Click).
b. SEO (Search Engine Optimization)
Search Engine Optimization atau lebih sering disebut SEO adalah usaha untuk mengoptimasi website supaya lebih mudah ditemukan di hasil pencarian. Hasil pencarian di Google adalah sumber utama trafik bagi sebagian besar website, mengingat sebagian besar orang bergantung pada Google sebagai mesin pencari digital yang utama. Website kita bisa lebih mudah ditemukan di hasil pencarian Google dengan menerapkan teknik SEO, yaitu SEO On Page dan SEO Off Page.
c. SMM (Social Media Marketing)
Social Media Marketing adalah kegiatan mempromosikan produk atau layanan di platform media sosial menggunakan strategi tertentu. Konsepnya cukup sederhana, yaitu mempromosikan produk atau layanan di media sosial. Namun, inti sebenarnya dari social media marketing terletak pada strateginya.
Kita ngga bisa sekadar membuat akun bisnis di media sosial lalu membuat konten tanpa strategi. Butuh riset untuk menentukan kanal media sosial mana yang paling cocok untuk bisnis yang akan dikembangkan. Kita juga perlu menetapkan tujuan dan metrik yang jelas untuk mengukur keberhasilan strategi social media marketing yang telah ditentukan.
d. PPC (Pay Per Click)
PPC atau Pay Per Click adalah salah satu model digital marketing di mana pemasang iklan hanya perlu membayar setiap iklan yang diklik oleh target audiens. Sistem periklanan ini umumnya digunakan oleh para perusahaan besar seperti Google, Facebook, dan Instagram.
Pay per click adalah model iklan yang cocok untuk diterapin saat ini, mengingat mayoritas penduduk Indonesia sudah terhubung dengan internet. Selain itu, model iklan ini juga lebih efektif, lebih efisien, dan lebih ekonomis dibandingin model iklan konvensional. Tersedia berbagai pilihan untuk membuat iklan PPC, dari Google Ads, Facebook Ads, hingga Instagram Ads.
e. Content Marketing
Content marketing adalah teknik marketing yang melibatkan pembuatan dan distribusi konten yang penting, relevan dan konsisten untuk menarik audiens dengan tujuan untuk menjadikan mereka konsumen. Tiga kata yang di-bold di sini merupakan unsur dan syarat utama dalam membuat konten yang nantinya akan dipasarkan. Untuk menerapkan content marketing, kita bisa mulai dengan membuat skala prioritas berisi topik-topik yang relevan dengan target audiens, mengurutkan topik dari yang terpenting hingga yang kurang penting, serta membuat rencana jadwal upload konten agar tetap konsisten.
f. Affiliate Marketing
Program afiliasi atau affiliate marketing bukan hal asing lagi di dunia marketing. Sudah banyak perusahaan baik dari luar negeri maupun dalam negeri yang menyediakan program afiliasi. Amazon, eBay, dan Rakuten adalah beberapa perusahaan penyedia program afiliasi dari luar negeri. Perusahaan Indonesia pun juga banyak yang menyediakan program afiliasi seperti Bukalapak, BliBli, Tokopedia, Matahari Mall dan Tiket.com menyediakan program afiliasi dengan komisi bermacam-macam. Salah satu manfaat affiliate marketing ini adalah kita bisa mengajak pelanggan reguler untuk mengiklankan produk kita ke teman-teman atau follower-nya di media sosial.
g. Email Marketing
Email marketing adalah pengiriman pesan komersial seperti newsletter dan promosi melalui e-mail. Pesan tersebut berisi penawaran seperti kupon dan diskon spesial. Beberapa orang mungkin menganggap e-mail marketing sebagai spam yang berpotensi mengganggu konsumen. Namun, fakta berkata sebaliknya, penggunaan e-mail marketing terus meningkat tiap tahunnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh McKinsey and Company menunjukkan bahwa e-mail marketing 40 kali lebih efektif untuk memperoleh konsumen dibandingin Facebook dan Twitter. Efektivitas yang tinggi ini mungkin disebabkan perusahaan dapat menjangkau konsumen di area personal mereka, yaitu kotak masuk e-mail.
5. Lalu, Mulai Dari Mana?
Setelah mengetahui arti, manfaat dan strategi digital marketing, selanjutnya yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara untuk memulai? Berikut ini adalah kiat-kiatnya:
a. Menentukan Tujuan Pemasaran
Pastiin tujuan pemasaran jelas dan dapat diraih dengan mengatur rencana strategi. Misalnya untuk ningkatin angka penjualan produk, brand awareness dan lain sebagainya.
b. Menentukan Target Pasar
Target pasar juga merupakan hal penting yang harus ditentuin sebelum memulai menjalankan digital marketing. Dengan mengetahui target pasar, akan ngemudahin proses marketing selanjutnya serta mudah untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara spesifik. Sebagai tindak lanjutnya, kita bisa ngembangin produk dengan lebih baik, bahkan menciptakan produk baru yang lebih dibutuhkan.
c. Memilih Platform Digital Marketing
Pastikan dalam memilih platform digital marketing kita sudah melalui riset terlebih dahulu dan menyesuaikannya dengan produk yang nantinya akan dipasarkan. Berbagai platform seperti website, media sosial dan e-mail dapat menjadi pilihan karena dipastikan dapat meraih jangkauan pemirsa yang cukup luas.
d. Menentukan Anggaran
Walaupun biaya yang digunakan tidak sebanyak marketing tradisional, bukan tidak mungkin membutuhkan jumlah anggaran yang pasti. Perlu ditentukan jatah anggaran setiap bulannya guna memaksimalkan performa dan dibuat perincian pengeluaran untuk marketing.
e. Membuat Konten yang Menarik
Hal ini biasanya baru bisa dilakukan bila target penjualan, target pasar, platform dan anggaran sudah ditentukan. Karena untuk ngebuat konten digital marketing ngga boleh sembarangan, loh. Harus bersifat penting, relevan dan konsisten agar dapat mendapat awareness tinggi dari masyarakat.
Selain itu, konten juga kudu di-upload pada waktu yang tepat. Gambar di atas merupakan waktu-waktu yang tepat untuk meng-upload konten di berbagai platform.
Nah, itu dia ke-lima hal yang wajib kita ketahui saat pertama kali belajar digital marketing. Emang sih, yang dijabarkan di atas masih bersifat umum. Tapi, kalo kita mau mempelajari secara spesifik, kita bisa banget loh ikutan kelas, secara langsung maupun online. Intinya, tetap semangat untuk mengasah diri, ya! 🙂